Author POVJess dan Andrew pun larut dalam pembicaraan mereka, mereka membahas tentang Saudara mereka yang tidak lain adalah Candice. Mereka berdua memiliki rencana untuk membuat Candice sadar atas apa yang selama ini dia perbuat, mereka mau agar Candice tidak perlu lagi memikirkan tentang Warisan itu.
Candice adalah orang yang sangat teguh dalam prinsipnya, dia rela melakukan apapun demi kebahagiaan dirinya sendiri, memang Candice sangatlah egois. Sedari kecil memang Andrew dan Jess selalu menjaga jaga jarak dengan Candice karena Candice selalu mau menang sendiri dan sangat menyebalkan bagi mereka.
Saat mereka sedang berbicara tentang Candice, Jess dan Andrew tidak sadar bahwa ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka dibalik sebuah pohon.
"Ohh gitu jadi gitu, kalian dibelakang seperti ini. Oke. Tinggal tunggu apa yang terjadi nanti. Kali ini aku nggak akan gagal!" kata orang tersebut
Lalu orang tersebut menelfon orang
"Gue punya kerjaan buat lu sekarang"
"..."
"Iya tenang, urusan bayaran mah urusan belakang sekarang lu harus ngelaksanain perintah gue!"
"...."
"Gua tunggu, jam 12 di Taman biasa"
"Kita lihat saja nanti. Hidup kalian akan Hancur!"
----------°-------------°-----------°---------°--------
Andrew POV
Hari ini banyak sekali pekerjaan, aku tidak sempat untuk memegang ponsel saat ini. Aku khawatir dengan keadaan Jess entah mengapa sedari tadi ada yang membebani pikiranku aku memiliki firasat buruk tentang Jess.
"Ehem...jadi bagaimana Pak Andrew apakah bapak bersedia untuk bekerjasama dengan Perusahaan kami?" kata seseorang didepanku ini yang membuat aku tersadar dari lamunanku
"Sebelumnya mohon maaf tadi saya melamun...Oh iya... Jadi saya memutuskan bahwa Perusahaan saya akan bekerjasama dengan Perusahaan anda". Lalu aku berjabat tangan dengan Pak Jung Soo, dia adalah Pemimpin Perusahaan Heaton Company yang akan bekerjasama dengan Cliffton corp dia jauh-jauh datang dari Jepang untuk meeting disini."Senang bekerjasama dengan anda, sebelumnya saya permisi. Ada hal yang harus saya lakukan" kata-Nya, " Ya, senang juga bekerjasama dengan Anda Pak Jung Soo" lalu dia tersenyum dan pergi meninggalkan ruang meeting.
Aku kembali ke Ruangan ku, tiba-tiba Sekertarisku memanggil "Maaf Pak Andrew, ada telfon dari Pak Cliffton"
"Oke, sambungkan ke telfon saya". Lalu dia menyambungkan ke telfon diruanganku."Hallo"
"Andrew, ini Opa"
"Iya, ada apa Opa? Tiba-tiba telfon Andrew"
"Andrew, Candice kabur entah kemana"
"Apa?! Bagaimana bisa Opa?"
"Dia benar-benar dendam Andrew denganmu dan Jess. Kamu jaga Jess dan jaga dirimu ya, Opa takut bila akan terjadi apa-apa dengan kalian."
"Oke Opa, Andrew akan menjaga diri dan juga Jess."
"Oke kalau begitu Andrew. Jangan tinggalkan Jess sendiri."
Aku benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikir Candice. Dia benar-benar wanita yang hanya tergila-gila harta.
Waktu terus berjalan, aku masih saja menatap layar laptopku dan menandatangani beberapa dokumen sedari tadi siang setelah Meeting dengan Perusahaan Jepang.
Kulihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku, sudah jam 9 malam. "Astaga, tidak terasa sudah jam segini. Aku harus menjaga Jess".
Aku mengambil Ponselku, dan melihat ada beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari Jess10 panggilan tak terjawab dari Jesslyn
5 pesan masuk dari Jesslyn
Aku membuka pesan yang dikirim Jesslyn satu persatu
From: Jesslyn
Kak, hari ini kakak sibuk ga? Kalau gak sibuk temenin Jess ya makan malam di Restaurant yang Jess suka?"From:Jesslyn
Kak, kok ga dibalas sih? Kakak sibuk ya? Maaf ya. Aku bakal tunggu balasan kakFrom:Jesslyn
Kak, ayo dong kak please temenin Jess makan malam yaaFrom:Jesslyn
Ya udah deh kalau kakak ga mau atau lagi sibukFrom:Jesslyn
Jangan kecapean ya kakAku tertawa kecil saat membaca satu persatu pesan dari Jess, dia sangat kekanak kanakan tetapi aku suka dengan sifatnya itu.
Aku dan Jess sangat dekat sedari kecil, kami saling mencintai satu sama lain. Mencintai dalam arti Kakak dan Adik, ya maklum saja aku sangat menyayangi Jess, aku ini kan anak tunggal.Setelah membaca pesan dari Jess, aku segera menutup laptopku dan membereskan kertas-kertas yang berserakan di atas meja.
Mengambil kunci mobil dan turun ke Basement dan menuju ke Apartemen Jess.Aku memencet bell Apartemen Jess, pertama tidak ada jawaban lalu aku memencetnya lagi. Dari dalamku dengar Jess berteriak
"Iya,sebentar"
Aku pun menunggunya membukakan pintu sambil mengecek ponselku, lalu Jess membukakan pintu dan menyuruhku untuk masuk kedalam.Sebagai permintaan maaf aku mengajak Jess ke sebuah taman.
-------°------------°-------------°-----------°--------
Jess POV
Saat ini aku sedang bersenda gurau dengan Andrew. Tiba-tiba Andrew merasa bahwa dia harus ke Kamar kecil.
"Jess, aku mau ke Toilet dulu. Kamu disini sendiri tidak apa-apa kan?"
"Iya kak tidak apa-apa. Lagi pula Aku sudah bukan anak kecil lagi."Andrew pergi meninggalkanku, tinggalah aku sendirian di Pendopo ini. Aku dengan sabar menunggunya "Ini Andrew kemana sih? Kok dari tadi lama banget" kataku dalam hati.
Aku mulai berdiri dari Pendopo tersebut dan saat itu aku mulai berjalan keluar dari Taman.
Di taman itu benar-benar sepi tidak ada siapapun
Aku pun mulai bernegative thinking.Dan benar saja saat aku sedang berjalan ada seseorang menabrakku dan memberikanku sebuah benda seperti pisau.
Orang yang memberiku pisau itu langsung pergi entah kemanaAku memperhatikan pisau itu dan melihat ada darah di pisau itu, lalu aku mulai mencari Andrew
"Andrew!"kataku, tetapi tidak ada yang menjawab
Aku mendekati sebuah kolam kecil di dekat taman tersebutAku membuka mata lebar-lebar, menutup mulutku dan menangis saat melihat Andrew sedang merintih kesakitan.
Aku pun mendekati Andrew yang sedang merintih kesakitan
Ada darah yang keluar dari perutnya, dengan segera aku meminta pertolongan tetapi tidak ada satu orang pun yang berlalu lalang di dekat situ."Je-Jes.. Sampaikan. ..ma-afku pada Keluarga ki...ta terutama Opa, maafkan aku bi-la se...lama ini aku ti-dak menj..aga mu dengan ba..ik. Aku sayang ka-lian."
Andrew pun menghembuskan nafas terakhirnya. Seperti itulah perkataan terakhir Andrew yang keluar dari mulutnya.Aku masih terus berusaha agar Andrew tetap tertolong tetapi semuanya terlambat. Aku benar-benar tidak dapat berpikir jernih saat ini.
----------°------------°-------------°------------°
Holaaa🙌 Im Back!!!! maaf banget aku baru bisa post sekarang😔....jadi di part ini aku kasih Andrew POV dan juga maaf ya kalau cerita ini rada gaje.
Oke, part ini gantung ya?wkwkw.
Oke lah kalau begitu... Jangan lupa buat Vote dan Comment yow
-Thanks-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain
RandomBagaimana rasanya ditinggalkan oleh Keluarga yang selama ini selalu ada disaat kita membutuhkan, memberikan support, memberikan pelukan hangat? Ini kisah tentang Jesslyn Archangela yang harus menghadapi kesalahpahaman antara Keluarganya dan Dirinya...