prolog

26 4 7
                                    

Angin yang bertiup kencang menghampiriku yang sedang duduk di atas bebatuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angin yang bertiup kencang menghampiriku yang sedang duduk di atas bebatuan. Hanya senyuman kebaikan dan kesabaran yang bisa menyembuhkan nya.

Yah..tentu,hidupku sangat kacau saat itu. Bagi orang-orang diluar sana yang memandangku seperti alien masa lalu.
Awalnya aku tidak menyangka hidupku akan sekacau ini. Memiliki kemampuan yang terbilang aneh seperti ini dan saat itu pula aku tak ingin terlahir kedunia seperti sekarang ini,memang aku sangat egois dan keras kepala saat itu. Karna aku sudah muak dengan kehidupan abnormal yang aku jalani ini.

Namun jika aku pikirkan lagi,, Tuhan sudah memberikan porsi dalam kehidupan masing-masing orang, dan ada alasan lain kenapa Tuhan menyiptakan ku seperti sekarang ini.

"Semua orang pasti memiliki alasan tersendiri dalam melakukan suatu hal, seperti Tuhan yang memiliki rencana sendiri untuk hambanya."

Saat itu pula aku menyesal dengan semua ke egoisan ku karna aku hanya memikirkan kehidupanku saja,dan bagaimana bisa aku selama ini aku hidup seperti tidak memiliki tujuan dan maksut. Pernahkah aku sekalipun memikirkan jutaan ataupun lebih dari orang disekitar ku yang hidup nya diberikan cobaan yang lebih besar dari pada hidupku. Jelas sekali semua itu dapat terlihat olehku,tentang masa kelam yang mungkin jika aku sendiri tidak akan mampu menyelesaikanya.

Terlihat sangat jelas dan bahkan terus terniang dikepalaku tentang semua pro dan kontra yang mereka semua lalui, namun kenapa ada seseorang seperti mereka yang masih saja hidup bahagia seolah mereka tidak memiliki kesalahan apapun dan adapun seseorang yang selalu ingin tersenyum dikala semua pro yang ia hadapi.

Senyuman itu, yang terus membuatku tertampar dan perbuatanya itu yang selalu menjadikan roh ku malu seperti hidupku yang hanya diliputi oleh awan penyesalan tanpa adanya pelangi yang terang dalam hati.

"Next ?"
"Vomments please."

The Story Of GrayWhere stories live. Discover now