Ingatan tentangmu

20.8K 218 3
                                    

DIA,manusia kuntet alias gak tinggi tapi gak pendek juga. Dia kurus,tapi anehnya selalu mempesona dan tak pernah gagal membuatku berpaling ke arahnya.

Malam ini,tepat pukul 20:54 aku teringat waktu itu.Ahh ini gara-gara histori sms setahun yang lalu.SMS ini sengaja ku simpan,kamu pasti bertanya untuk apa?
Entahlah aku juga gak terlalu tahu apa alasanku memilih menyimpannya. Mungkin kita bisa jadi teman lagi? Atau aku butuh kontakmu untuk mengejarmu.Hahaha, aku memang gila teman.

+6289xxxxxxx 06:58:13 / 19-7-2015 "kamu masuk apa?"

+6289xxxxxxx 10:55:50 / 19-7-2015 "kamu masuk apa? aku yg kerja di fashion colour"

2 pesan singkat yang membuatku teringat kamu,dan kenekatanku. Pikiranku terbang melayang menggali kenangan itu,dan di sini aku akan merangkainya menjadi salah satu kisahku.
Kisahku,seorang gadis manis yang berjuang mendekati gadis manis lainnya itu.Haha,sudahlah langsung saja.

# 18-7-2015

Jam di pergelangan tanganku menunjukan pukul 09:26,seperti biasa aku sedang mempersiapkan semua hal untuk opening tempat kuliner di sudut sebuah tempat perbelanjaan.
Yap, aku bekerja disini.Ohh aku hampir lupa, Nina Revandra.
Kalian bisa memanggilku Rev,Reva, Revan atau Vandra. Kenapa bukan Nina saja? Karena menurutku itu akan terlihat biasa saja, tapi saat mereka memanggil dengan nama belakangku rasanya itu beda aja gitu.
Namaku memang terkesan cowok, tapi aku ini cantik. Cantik sekali hahaha. Aku mulai menata peralatan tempurku disini,membersihkan dapur perangku,menata meja kursi,mengelapnya, dan yang pasti menyapu dan mengepel lantai.
Ingat,kebersihan adalah hal paling utama di semua sektor ya kawan.Jadi jangan malas beberes!

"Reva,ntar ikut aku ke lodingan ya. Biasalah,ngangkat barang,kan kamu kuat kayak tukang bangunan"ucap salah satu temanku.

Tunggu,apa aku mengucap teman? Yah setidaknya aku sedang bekerja disini,dan mau tidak mau mereka ini adalah temanku.

"Okeh,gampang itu kak.Ntar Kak Tari kasih tau aja kalo udah dateng barangnya"

Aku melirik jam tanganku lagi,ahh udah jam 09:38.
Saatnya menunggu dia lewat,aku yakin pasti dia masuk shift pagi.

Aku duduk di dekat pintu kaca yg biasa dia lalui saat akan masuk dan naik di lantai 1 tempatnya bekerja.Tempatku adalah di lantai LG sebuah pusat perbelanjaan ternama disini.Aku mulai gelisah sendiri, nervous ceritanya haha.

"manasih,kok belom keliatan"
Gilanya,aku kangen jika sehari saja gak liat dia.

Aku memang sudah 3 bulan ini mengaguminya.
Okay,lebih tepatnya nge stalk tu bo ah tengil hehehe
Setiap hari,pagi dan sore aku akan seperti ini.
Duduk dengan gelisah,mengedarkan pandangan ke segala penjuru hanya untuk bisa melihat wajah itu.
Ku gambarkan dikit tentang dia ya.
Gadis mungil ini berambut pendek,sedikit di atas bahu tapi bukan cepak seperti cowok ya. Masih cantik kok dia.
Dia selalu memakai jaket NIKE dengan lengan kanan kirinya dinaikinsampe siku,ransel yang terlihat sangat berat di gendongan belakangnya,sepatu sneakers putih andalannya,dan tentu saja jam tangan besarnya yg terlihat kegedean di pergelangan tangan kecilnya.
Tapi entah kenapa itu menjadi perpaduan menarik buatku. Ku ambil bb tersayang (jaman dulu pas make bb masih keren hihi)

'kak ria, kok shinta belom lewat ya? bener dia shift pagi?'
Aku segera mengirimkan pesan singkatku kepada mata-mataku,hihihi. Kak Ria bekerja 1 tempat dengannya, aku bahkan baru tahu namanya kemaren saat ketemu Kak Ria. Setelah 3 bulanan jadi pengagum doang. Okay, stalking maksud aku.

Aku bersiap akan mengetik pesan lagi, namun aku urungkan saat melihatnya dari kejauhan. Dia terlihat terburu-buru dan sedikit menampakan raut cemasnya. Dalam hati aku bersorak senang,kuperhatikan langkahnya perlahan mulai dekat di tempat favoritku ini. Dan ketika dia pas di depanku,seperti kehipnotis. Rasanya tu mau ngikut biar bisa terus lihatin dia.
Hari ini,gak ada angin gak ada hujan. Aku tiba-tiba berdiri, buru-buri lari ngejar tu bocah tengil.
Apa-apaan coba?
Aku ngerasa kalau harus mengejarnya,keberuntungan akan bersama dengan seseorang yang berani. Hahahaha, kalimat bikinan gue itumah,aslinya ya kagak tau :D

Aku berlari makin cepat biar gak ketinggalan. Ku lihat dia sedang ada di tangga pertama eskalator yang masih di off alias gak berjalan. Karena masih pagi, mall belum beroperasi juga.

Kutepuk pelan pundaknya. Lalu? Tebak dong! Hahahah

Sepertinya hari itu,setan bangor ngendaliin tubuhku.
Dengan keercayaan tinggi, ku genggam tangannya. Ekspresinya?
Kaget dan bingunglah.

Gila aja,gak kenal tiba-tiba maen genggam aja. Wkwkwk

Beberapa detik aku terdiam gak tahu harus bagaimana. Dadaku kok rasanya deg-deg an gini ya. Nafasku juga berat,dan telapak tanganku keringat dingin. Mungkin wajahku juga pucat, atau malah merah karena malu? Entah,dia yang tahu

"Hei.. boleh kenalan?"
Aku mencoba mengatur nafasku,gengsilah kelihatan malu-malu.

"Hah? i-iya"dia tersenyum kaku, melirik tangannya yang masih hangat di genggamanku.

"Ehh,sorry"terpaksalah,ku lepas tangannya.

"Reva,kamu siapa?"ucapku sambil mengulurkan tangan.

Dia diam saja tak menjawab,tapi tu bocah masih terus senyum.
Kali ini,senyumnya berubah. Bukan senyum kikuk melainkan senyum kaget dan sedikit jahil. Dia mulai berbalik badan, mau ngelanjutin naik eskaltor. Lagi-lagi, aku buru-buru menahannya dan mengahalangi jalannya.

"Kamu Shinta kan?Hei,aku Reva"aku masih saja gak ngasih dia ijin buat pergi.

"Nah,itu udah tau?Udah ya aku buru-buru nih,udah telat"

Saat ini aku gak tahu jam berapa, tapi memang tempat ini mulai berdatangan pengunjung. Mungkin 10 menit lagi sudah jam buka mall. Tangannya ku genggam dan kutarik ke samping, agar kami tidak menghalangi jalan.

Pengunjung yang melintasi kami terlihat tersenyum sambil pura-pura gak lihat. Mungkin dikiranya kita lagi berantem. Padahal,aku yakin. Ni bocah nundukin muka karena malu.

"Bentar"aku berkata denga nada manis. What? Ngapain sih gue?!

Terdengar suara Kak Tari dari ujung pintu dekat temaptku duduk sebelumnya.

"Reva,ayo barangnya udah dateng tu. Cepet!"

Aku masih diam. Kok aku rasanya gak mau pergi dan ngelepasin tangannya ya?

"Itu,di panggil temenmu.Bantuin dulu. Iya,aku Shinta.Udahkan,aku buru-buru beneran ini"

"Bentar,aku belum puas lihat kamunya"
Astagaa!!! Kalimat terjijik gue :D

"Apalagi?Cepatan"

"Minta pin bb mu dulu. ya ya"

"Paketanku habis"

"Ya udah nomormu deh"

"Ya udah deh mana bbmu?" Yessss,berhasil!

"Kok tau aku make bb?Kamu .....?" belum sempat aku menjawab dia sudah memotong.

"Kan tadi kamu minta pin bb, ya pasti make bb lah.Mana? "

"Hehehe aku lupa bawa hape" aku menepuk jidatku sambil ketawa garing.

"Ya terus gimana?aku udah telat"

"Sini hapemu,aku ketik nomorku.Di save ya. SMS aku, oke!"

Dia terlihat pura-pura kesel. Saat sudah mau beranjak, lagi-lagi ku tarik tangannya. Imutnya,dia kesel beneran jadinya hahaha

"Minta FB dong,Twitter juga,apa LINE"

"Udah ya,aku beneran telat ini.Nanti"
"Nanti? Oke,ku tunggu disini nanti sore" kataku dengan semangat.
"Gak janji"

Aku memdesah kesel, jengkel. Masih ngelihatin dia yang buru-buru lari. Sampai di ujung atas eskalator,dia noleh. Ya ampun,manis banget. Dia senyum.










BODOH?? (Edited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang