Hari Pertama

89 10 3
                                    

Suara kicauan burung menghiasi pagi yang cerah. Aku menyisir rambutku dan memakai sedikit bedak. Merapikan seragamku, memasang ikat pinggang, kaos kaki... Okay, I'm ready to go!

"Sayanggg, cepetan siap-siapnya nanti telat!"

"Iya, bundaaaa. Ini aku lagi turun," sahutku sambil menuruni tangga.

"Sarapannya udah siap. Gaada yang ketinggalan kan?"

"Gaada bundaaa," aku duduk di meja makan lalu menyantap sarapanku.

"Yakin? Bunda gamau nanti kamu telpon bilang ada yang ketinggalan ya,"

"Yakin. Nada udah cek," jawabku sambil mengacungkan jempol.

"Semangat ya sayang hari pertama masuk SMA."

"Iyaaa."

"Langsung belajar gak kira-kira hari ini?"

"Kayaknya nggak deh. Baru juga hari pertama," aku menyelesaikan sarapanku. "Berangkat yaaa Bunda."

Aku mencium tangan Bunda. "Hati-hati."

"Dahhh. Assalamualaikum."

Aku berangkat dengan berjalan kaki. Hanya butuh waktu 10 menit untuk pergi ke sekolahku, SMA Pelita Bangsa. Seneng banget karena hari ini aku bakal masuk ke tahap yang baru lagi. Kata orang-orang sih masa SMA masa yang paling seru. Katanya..

***

"Qatrunnada.. Qatrunnada..," aku mencari namaku di daftar siswa baru di mading.

"Nah, Qatrunnada Althaf. Kelas.. X-4," aku keluar dari kerumunan sesama siswa baru.

Seseorang menepuk bahuku. Aku berbalik, ternyata kakak OSIS. Dia bertanya padaku apa aku sudah menemukan kelasku. Lalu ia memberitahuku untuk menaruh tasku di kelas dan langsung ke aula.

Aku berjalan ke kelas. Sepi. Syukur bangku depan masih kosong, belum ada yang nempatin. Aku langsung menaruh tas di depan, biar enak nanti belajarnya. Hehehe. Setelah itu, aku pergi ke aula seperti yang diberitahukan oleh kakak OSIS tadi.

"Semua duduk sesuai kelas masing-masing," seru kak Zahra.

"Halo, boleh kenalan?" sapa cewek di sebelahku.

"Boleh dong. Aku Qatrunnada Althaf. Panggil aja Nada. Kalau kamu?"

"Aku Tharifa Nisrina. Panggil aja Rifa. Kamu tadi ngambil tempat duduk di mana?"

"Aku di paling depan, deket jendela."

Rifa sedikit kaget. "Sama dong, berarti kita sebangku."

"Oh, ya? Asyik nih. Ssstt..., nanti lagi kita ngobrolnya, pengarahannya mau mulai," kataku sedikit berbisik.

"Assalamualaikum adik-adik. Selamat datang di SMA Pelita Bangsa. Di sekolah ini, kita nggak ada tuh yang namanya tugas-tugas aneh selama masa orientasi. Udah gak zaman yang kayak begitu. Hari ini, acara kita mulai dengan sambutan kepala sekolah, dilanjutkan perkenalan dengan semua guru, anggota OSIS, penjelasan tentang lingkungan sekolah, dan yang terakhir pembagian kelompok untuk pentas seni besok. Mana semangatnya siswa siswi Pelita Bangsa?" ujar kak Thoriq.

"Yeahhh!" seru para siswa siswi baru.

"Silakan Bapak sambutannya." Bapak Kepala Sekolah menaiki podium.

***

Setelah penjelasan tentang lingkungan sekolah, dilanjut dengan waktu istirahat satu jam. Nada dan Rifa berjalan beriringan menuju kelas. Suasana kelas terasa riuh karena banyak yang saling berkenalan. Nada turut berkenalan dengan teman-teman sekelasnya. Mereka orang-orang yang menyenangkan, aku menyukainya, batin Nada.

Touch Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang