M

226 7 5
                                    

PERHATIAN!!!
ANDA AKAN MEMBACA SEBUAH TULISAN SEORANG  DENGAN OTAK YANG KACAU DAN MUNGKIN BISA DIBILANG AGAK KURANG PENTING. JADI ANDA PARA PEMBACA SAYA HARAP BISA MENGHUBUNGKAN DAN MENEMUKAN KONEKSI ANTAR TULISAN DAN BERSABAR . WELL SELAMAT BERMAIN PUZZLE DAN SELAMAT MEMBACA XIXIXIXIXXII

        "Menulislah!!! Demi kelangsungan hidup ras manusia"
Gue akuin, gue emang termakan oleh tag line tersebut. Sebuah tagline yg kubaca dari sebuah buku yang berjudul "miracle writing" (yang entah kemana tuh buku, xixixixi).
Untuk motivasi gue menulis, gue juga agak lupa, namun dengan tulisan ini, gue mau mengorek kembali motivasi gue menulis dalam otak gue yang acak-acakan (sepertinya gue harus mengurangi interval waktu gue untuk liat bokep, agar otak gue lebih tertata rapi).

        Gue adalah orang dengan motivasi yang angin-anginan. Suatu waktu gue ingin membaca, suatu waktu gue ingin menulis, ingin liat film, ingin apa ingin itu. Namun setelah gue membaca buku gue "the miracle writing" tadi, gue jadi ingin menulis, yah walau pun itu hanya sekedar memoar kecil kecilan yang tak terbaca.

        Motivasi gue menulis juga tidak luput dari eksistensi teman gue yang dipanggil "genjus". Genjus adalah seorang yang kurus kering, seorang gitaris metal dari band metal daerah gue. Dibalik selera cadasnya, dia merupakan seorang guru SD. Dan di daerah gue, dia juga mendapat sebutan sebagai "mbah e sastra" karena beberapa cerpen dan puisi karyanya telah dimuat di koran koran seperti jawa pos, radar mojokerto, koran kalimantan ,madura, dll. Dan setau gue, sampai saat ini dia telah menelurkan 2 buku antologi puisi.
Terus terang, keseuksesan genjus, membuat gue ngiler untuk menulis. karena itulah gue memutuskan untuk menulis.

        Seiring berjalannya waktu, motivasi gue untuk menulis juga semakin terdewasakan. Gue tau, kalo gue tidak bisa instan langsung seperti genjus, jadi gue menganggap tulisan gue adalah sebuah memoar tentang hidup dan jalan pikiran gue, entah itu dibaca atau tidak gue gak peduli. Dibaca syukur, g dibaca orang ya ga jadi masalah.

        Motivasi gue juga meningkat dan gue jadi lebih bisa mengorganisir tulisan gue saat gue dapat kuliah mengenai writing. Well apa elu pernah ngerasain kalo elo dituduh nyontek oleh guru padahal elo ngerjain dengan memeras otak lo sekuat tenaga? Kalo henar elo pernah ngalamin, elo harusnya bangga pada diri lo sendiri, jangan keburu dendam ama guru lo (ceile sok dewasa lu co).

        Waktu itu dosen gue sengaja memilih 10 tulisan terbaik dari kelas gue, gue tidak termasuk salah satunya, namun temen gue yang gue ajarin nulis dan mengelola tulisan, menjadi salah satu dari yang terpilih tersebut. Terus terang pada saat itu gue kecewa sih, karena gue udah ngerasa sekuat tenaga dan begadang untuk ngerjain tugas itu biar perfect.
Namun, setelah memlih 10 nama tersebut , dosen gue seperti mengintrogasi gue,

        "Vico, kamu jujur ya, supaya kamu tidak dibilang plagiat, ini kamu nulis sendiri apa download? Karena tidak mungkin seorang mahasiswa bisa menulis sebuah artikel sebagus dan serapi ini"

        Mendengar itupun, kekecewaan gue langsung terobati. Karena gue ngerasa jadi the uncrowned king (raja tak bermahkota xixixixi) . gue pun menjelaskan kalo gue punya semua data tulisan gue. Itulah gue yang emang gila pujian, xixixixi motivasi gue akan semakin menjadi-jadi jika gue dipuji dengan tulus (karena entah bagaimana caranya gue bisa ngerasain tulus , objektf ato enggaknya sebuah pujian )
Sengaja gue buat beberapa bagian untuk mengenang kembali ingatan gue yang terlupakan, yah namanya juga orang pelupa hehehehe,

NOTE FOR SHORT TERM MEMORY DISORDER

Kalo dibilang gue bermasalah dengan ingatan jangka pendek, itu tidak sepenuhnya benar, namun juga tidak sepenuhnya salah, entah beda ato enggak gue emang agak pelupa. Karena gue seringkali mengulang kesalahan yang sama. Agak narsis dikit xixixixixi kalo dibilang pelupa juga tidak sepenuhnya benar, karena gue masih ingat wajah ratusan murid-murid gue walau beberapa tahun tak pernah bertemu. Dan untuk ingatan auditory, gue cukup bagus dalam hal itu krn gue terbiasa mendengar, bukan didengar. Tapi kalo untuk membaca dan merasakan , gue sering lemot kalo soal itu. Well untuk bab pencatatan apa yang gue baca, rasa, lihat dan dengarkan akan gue bahas di poin berikutnya.

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang