2

660 47 15
                                    

Diperjalanan pulang itu, Tasya nangis. Kenceng banget. Dia nyetir selaju mungkin. Rumah dia sama Chanyeol itu agak jauh. Dia mau cepet sampai kerumah aja biar bisa nangis di kasur sepuas-puasnya. Tasya nahan nangisnya dari dia dikamar Chanyeol tadi. Kali ini dia bener-bener sakit abis liat chat LINE dihp Chanyeol.

Selama dijalan, Chanyeol nggak berhenti nelfonin dia. Tapi Tasya reject terus. Tasya nggak bisa lagi pura-pura biasa aja. Hatinya sakit banget.

Dia udah nggak peduli diliatin orang setiap dia berhenti dilampu merah karna kaca mobil dia terang banget. Nggak pakai kaca film karna dia lagi bawa mobil dia yang Yaris putih. Kalau yang abu-abu tuh kaca filmnya ada cuman nggak full 80 persen.

"Kenapa sih Yeol, jahat banget sama gue?"
"Gue salah apa sih sama lo?"
"Huhuhu"

Chanyeol gelisah banget dirumah. Saking banyaknya chat-chat anak-anak yang ngeLINE dia. Dia nggak tau yang mana chat yang menurut Tasya salah. Karna ada juga chat yang menurut Tasya tuh biasa aja.

Dia sering kok LINEnan sama temennya dikelas yang cewek-cewek dan Tasya nggak marah. LINE yang sama temen sekelasnya itu dianggap wajar sama Tasya. Kalau LINE dia yang ini nggak wajar.

Sampai rumah, Tasya langsung lari kekamar. Langsung banting pintu dan ngunci diri dikamar. Tasya bener-bener sesakit itu. Biasanya dia nggak pernah nangis kayak gini.

"Gue sayang sama lo, sekarang lo giniin gue Yeol? Huhu" Ini ngomongnya sambil mandangin foto Chanyeol. Tapi nggak lama abis mandangin dia langsung robek-robek fotonya. Dibakar. Abunya diminum ea nggak lah.

Pokoknya dia se frustated itu. Padahal kalau dipikir kan dia nggak putus sama Chanyeol ya. Chanyeol nyusulin Tasya pulang. Ngetok-ngetok didepan rumah Tasya kayak ngajak ribut.

"Yang buka dong yang"
"........."
"Tasya aku mau ngomong"
"........"
"Sayang, kita bisa ngomong baik-baik kan?"
"........"
"Chanyeol, kamu pulang aja" Ngomongnya dari balik pintu. Chanyeol tau suara Tasya itu suara orang abis nangis. Tasya nggak bisa bohong. Isakannya aja masih ada. Chanyeol makin ngerasa salah.
"Yang jangan nangis dong"
"Aku nggak nangis. Kamu pulang aja"
Tasya nggak mau Chanyeol liat dia nangis. Chanyeol masih ngemis-ngemis minta dibukain pintu. Sampai Tasya nyerah dan buka kuncinya.
"Yang aku mau ngomong sebentar aja"
"5 menit deh yang"
"Abis ngomong, aku langsung pulang"
"Janji, nggak lama"
"........." Tapi kata-kata terakhir Chanyeol bikin Tasya ngunci pintunya lagi.
"Yang, aku nggak tau aku salah apa?"

Nggak tau dia bilang? Terus dia nyusulin Tasya kerumah buat apa? Buat nanya dia salah apaan doang? Hell? Kode yang didepan pintu rumah dia tadi kurang cukup? Atau dia anggep chat-an sama orang lain, cewek, pakai kata-kata yang nggak pantas itu nggak boleh jadi alasan buat marah?

"LOH KOK DIKUNCI LAGI SIH YAAANG PINTUNYAAAA"
"Aku capek"
"Sya, kasih tau aku salah apa"
"Aku mau tidur"
"........"
"Kamu pulang aja ya" Tasya ngomong ini terus jalan ke atas. Naik tangga. Sengaja lari biar kedengeran langkahnya. Biar Chanyeol tau kalau Tasya bener-bener nggak mau lagi ngeladenin Chanyeol.

"Yang jangan tinggalin aku disini dong yang"
"Yang rumah kamu serem ih"
"Tasyaaaa"
"Bukaaaa"

Tasya nggak ngehirauin lagi. Sampai Chanyeol bener-bener pergi dari rumahnya. Tasya liat mobil Chanyeol pergi, dari jendela kamar dia. Makin liat chanyeol pergi dia makin nangis.

"KOK PULANG SIH YEOL HUHUHUHU"

Ya kan disuruh pulang ya tadi. Maksud Tasya ya dibujukin kek ampe Tasya mau bukain dia pintu. Tapi ya Tasya itu agak aneh orangnya jadi dia ngerasa nggak di butuhin Chanyeol lagi kalau Chanyeol ninggalin rumahnya kayak tadi.

"GUE NGGA PENTING YA YEOL"
"IYA?"
"KOK JAHAT BANGET SAMA GUE"
"INI PACARAN 3 TAHUN DIANGGEP APA SIH"

Dia teriak-teriak sendiri kan dikamar sambil nangis. Dua hari dia nggak berenti nangisin Chanyeol. Dua hari juga dia nggak ada keluar kamar sama sekali. Dua hari dia nggak makan. Sebenci itu sama Chanyeol. Dia butuh chanyeol tapi dia benci sama Chanyeol. Kalian pasti pernah ngerasain ini kok.

Sampai dua hari itu. Dia sadar kalau nangisin Chanyeol nggak ada gunanya dan nelfon Syaza buat nyamperin dia dirumahnya. Tasya butuh temen buat cerita. Butuh tempat buat ngeluarin isi dikepalanya daripada dia nangis nggak jelas lagi.

Dia ngambil hpnya di lantai. Kayaknya semalem dia lempar deh dari kasur. Karna Chanyeol nggak berenti nelfonin dia.

Dia nyari nomer Syaza dan nelfon Syaza. Dia butuh Syaza sekarang. Sebelum nelfon dia ngatur nafas dan suaranya biar nggak ketahuan kalau abis nangis semaleman.

**

"Main PS yuk, dirumah Sehun"
"Nggak"
"PELIT BANGET ANJING"
"Lo ngeberantakin rumah gue njing"
"Kamar lo aja kali"
"Iya kamar maksudnya"
"Dirumah lo aja Yeol"
"Gue nggak ada kaset baru"
"YAAAAAAH NGGAK ASIK"
"Gue lagi susah duit nih"
"Gue juga"
"Lha gua apalagi. Mau makan aja susah"
"Bangsat Baekhyun"
"Taruhan yuk"
"Taruhan apaan?" Sehun terdengar agak tertarik.
"Demen nih gue" Laju banget mas. Mas Chanyeol suka bertaruh ya. E A
"Nyamber banget Yeol" Baekhyun ngeledek. Emang biasanya Chanyeol nggak kurang uang. Namanya dia kaya raya. Karna sebulanan nggak kuliah aja dia jadi jalan sama Tasya terus. Uangnya habis gitu.
"Gue mau beliin Tasya kado nih"
"Kado apaan dia ulang tahun Februari kemaren anjing"
"EH KOK TAU BANGET LO SAMA CEWEK GUE?"
"YA SATU KAMPUS JUGA TAU KALI???" Emang, soalnya pernah di surprisein sama Chanyeol dan kawan-kawan kan. Terus adek gemesnya Tasya pada nandain kalau 10 Februari itu tanggal lahir Tasya.
"Oh iyaya"
"Kado Anniversary dong kan mau tiga tahun"
"Tumben lo lama ya pacarannya"
"Gue sayang njing sama dia"
"Nyokap gue apalagi, sayang banget sama dia"
"KOK NYOKAP LO SAYANG SAMA CEWEK GUE"
"YA GUE TEMENNYA DARI KECIL ANJIR?"
"Oh iyaya"
"........"
"Taruhannya apaan?"
"Lo tau Ina nggak?"
"Ina mana?"
"Ina Ekonomi tapi yang anak 2015 nyet" ntar gue kasih penjelasan siapa itu Ina. Di chapter selanjutnya.
"Berapa nih taruhannya?"
"Mau berapa? Bisa beliin Tasya mobil baru sih lo. Cukup bayar DPnya maksud gue Yeol"
"......."
"Bajingan"
"Hahaha"
"Tapi cuman jadian abis itu putus dihari itu juga nggak papa ya?"
"Iyalah. Ampe ada bukti aja screenshoot lo diterima udah duit gua kasihin ke lo"
"Ahaha gampang. Ada yang lebih susah nggak sih?" Sombong kamu mas.
"10 hari ya waktunya. Lewat 10 hari lo kalah ya?"
"Oke"
"Oke"
"........"

ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang