Pagi ini Rian sedang bersiap-siap akan pergi ke kampusnya. Dia keluar kamar dan berjalan menuruni tangga langsung menuju keruang makan yang disana sudah ada abi, umi dan adiknya Ayra.
"Pagi semuanya..." Sapa Rian kepada semua anggota keluarganya.
"Pagi mas." Sapa abi, umi dan adiknya bersamaan.
Rian segera duduk ditempat biasanya disamping uminya tercinta. "mas aku nebeng ya kesekolah..." ucap Ayra. "tumben kamu minta antar mas, biasanya kamu dijemput sahabatmu Alma." Jawan Rian dengan menyuapkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.
"Oiiiyyaaooo... ddiooaa suaadaaooohh beeerraaongkaaoot duooluooannn..." Ucap Ayra dengan mulut yang penuh.
"Adek kalo ngomong itu makanannya ditelen dulu... biar gak tersedak." Tegur sang umi yang hanya dijawab dengan cengiran sang Ayra.
"Gimana mas? Mau ya...???" "Yaudah cepetan selesain makanmu, mas udah selesai ni." Ujar Rian sambil membersikan sisa makanan di mulutnya...
"Iya bentar mas, ni aku tinggal dikit lagi." Ucap Ayra dengan menyuapkan nasi goreng yang tinggal satu sendok. Rian dan Ayra langsung berdiri merapikan baju dan mengambil tasnya kemudian menuju ketempat duduk abi dan uminya dan mencium punggung tangan sang abi dan umi bergantian.
"Abi.. umi... Rian sama Ayra berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Pamit Rian.
"Assalamualaikum." Pamit Ayra.
"Hati-hati dijalan ya..." Ujar umi "Waalaikumsalam.." Ujar abi dan umi bersamaan.
****
"Makasih ya mas. Nanti aku minta jemput pak diman aja. Assalamualaikum." Ujar Ayra saat mobil Rian sudah sampai didepan gerbang SMA Islami Al-Azhar -sekolah Ayra-.
" Iya. Waalaikumsalam." Jawab Rian dengan menyalakan mesin mobilnya. Kemudian Ayra keluar dari mobil rian setelah menyium punggung Rian dan menuju ke dalam seklah sedangkan Rian melajukan mobilnya ke arah kampusnya.
****
"Pagi rian...." Sapa Cellia teman seangkatannya. Dan hanya dibalas dengan senyuman dan anggukan dari Rian.
"Tu kan, liat sendiri... dia dingin banget.... lo yakin mau deketin dia??? Gue aja gak pernah tau dia deket sama anak cewek." Bisik cristine -temen Cellia- saat Rian sudah menjauh yang mengalgampiri temen cowok sekelasnya.
"Gue yakin..... seyakin-yakinnya gue..." Ujar Cellia dengan senyum lebarnya.
"Setau gue ya... dia sama lo itu beda cel, dan lo tau sendiri dia itu sangat religius sama agamanya. Kenapa lo ga terima aja cinta stevan yang udah jelas. Kenapa sih lo suka banget sama dia san berharap sama cintanya, sampek-sampek lo niat banget buat pelajarin tentang agamanya?" Ucap Cristine
"Iya gue tau Cris. Gue aja ga ngerti kenapa, gue hanya merasa dia itu berbeda aja dari cowok kampus lainnya. Ngapain sih lo bawa-bawa stevan segala. Gue enek deh denger lo nyebut si kunyuk itu..." Ujar Cellia sambil ngedumel diakhir ucapannya.
"Hehe... ya sorry deh kalo bikin lo enek... ya tapikan mendingan dicintai daripada mencintai cel."
"terserah deh..." Ucap Cecillia ketus sambil meninggalkan Cristine.
"He bocah... tunggu napa... iya deh... iya... sorry.." Ujar Cristine yang sambil berlari mengejar Cecillia sambil menuju keruang kelas.
****
'aku menyukaimu dengan tutur katamu yang apa adanya, kecantikanmu, tingkah lakumu yang selalu membawa suasana ceria pada saat pandangan pertama kutahu dirimu. Tapi sayangnya kutak bisa di dekatmu, ku tak bisa menjadikan dirimu menjadi milikku karena kita benar-benar berbeda.'-Adrian
haaiiii readers.... maaf ya pendek banget... maklumilah diriku ini yang masih baru...
Sorry typo bertebaran dimana-mana....
jangan lupa vote and comment ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Way
SpiritualAku mencintamu, tapi aku lebih mencintai Tuhanku. Kecantikan luar dalammu membuat ku terpikat akan dirimu, tapi aku lebih terpikat dengan Tuhanku tanpa syarat. -Adrian Pradipta Amzari- Aku tau jika kita berbeda jalan, apakah salah jika aku mencintai...