Gama dan Gabriella sudah berada di dalam Rumah kosong di pinggir Hutan tersebut, dengan bermodalkan kenekatan dan rasa penasaran yang tinggi, mereka memberanikan diri untuk menelusuri rumah tersebut, untuk mendapatkan informasi lebih banyak,"Ma... Lu gak ketakutan!? Tumben banget deh!", tanya Gabriella,
"Sekarang sih, yang Akuu takutin itu...", jawab Gama,
"Apaan sih!? Kalo ngejawab jangan setengah-setengah! Kebiasaan!", seru Gabriella,
"Enggak kok... Cuma kepikiran aja, gimana kita bisa nyelesaiin ini?", jawab Gama lagi.
Suasana menjadi sedikit hening, Gabriella juga belum berpikir sampai sejauh itu, dia masih merasa sangat bingung dengan keadaan mereka sekarang, dan apa yang selanjutnya akan terjadi.
Mereka pun terus mencari-cari petunjuk tentang perkumpulan yang dibicarakan oleh Paman Romo, Nguing Tabur. Dalam hati mereka, masih ada rasa takut akan perkataan Paman Romo di surat yang ia kirim untuk Gama, hingga akhirnya Gama mendapatkan harta karun dari sebuah lemari kayu yang besar di sebuah kamar,
"Gibyy!!! Gibyy!!! Ini apaan dehh!? Coba sini liat!", teriak Gama seraya memegang bingkai foto,
dan Gabriella dengan sigap berlari menuju tempat Gama berada,
"Apaan sih!? Coba sini gue liat dulu!", seru Gabriella,
dia pun mengambil bingkai foto yang sedang dipegang oleh Gama.
Ternyata, bingkai foto tersebut berisi foto yang menampakan 9 orang, mirip seperti foto yang ada di kotak bunga 9 tangkai sebelumnya, dengan sebuah tulisan dalam foto tersebut "Teman Bermain". Mereka memakai jubah berwarna merah (darah), memakai kalung bintang, dan masing-masing orang memegang benda yang berbeda-beda. Akan tetapi, foto tersebut sudah lumayan pudar atau kurang jelas lagi gambarnya, karena 3 orang yang berada di tengah-tengah gambar tidak terlihat jelas wajahnya, dan 6 orang lainnya, tidak dikenali oleh Gabriella maupun Gama.
Setelah melihat foto tersebut, Gabriella semakin tertantang dengan 'permainan' ini, dia pun dengan semangat, memasuki ruangan demi ruangan di rumah tersebut, untuk mencari informasi lebih tentang perkumpulan yang dibicarakan oleh Paman Romo.
Tepatnya di lantai 2, ada 3 ruangan dengan 2 pintu yang saling berhadapan, dan satu pintu di ujung ruangan, lantas dengan segera Gabriella memasuki satu per satu ruangan tersebut. Di ruangan pertama, Gabriella melihat ada 4 ranjang tidur dengan masing-masing laci kecil yang terbuka di setiap samping ranjang. Gabriella dengan antusias, melihat isi laci satu per satu, untuk mencari informasi yang mungkin bisa menjadi petunjuk Gabriella dan Gama. Ketika melihat laci yang pertama, Gabriella tidak menemukan apa-apa, hanya laci kosong dengan sebuah wadah yang memiliki cetakan suatu benda. Walau pada awalnya, Gabriella tidak mengerti, tetapi setelah melihat ke semua laci dengan hasil yang sama, Gabriella teringat akan sesuatu,"Oh iya... Setiap laci punya cetakan beda-beda, mungkin yang ada di foto tadi...!", seru Gabriella dalam hati,
setelah mengingat foto yang sudah ia lihat bersama Gama di lantai 1 tadi.
Di lain tempat, di lantai 1 lebih tepatnya, Gama ditinggal sendirian oleh Gabriella. Dia merasa ketakutan serta khawatir dengan Gabriella, tetapi Gabriella melarang Gama ke atas, karena dia disuruh Gabriella menjaga keadaan di luar rumah kosong tersebut.
Saat sedang menunggu Gabriella yang sedang di lantai 2, Gama yang bosan, mulai menggeratak benda-benda yang ada di ruang tamu. Dia menemukan saxophone yang masih cukup bagus, tetapi sudah sangat lusuh, dia juga menemukan kotak permainan kartu, bola sepak, dan benda-benda lainnya. Hingga saat dia mencoba membuka lemari di ruang tamu, Gama menemukan keris yang sangat bagus, masih sangat bersih seperti baru, terpampang di dalam lemari tersebut, dan memiliki tulisan "Senjata Pamungkas" di sarung pedang tersebut. Gama yang merasa sangat bosan itu, mengambil keris tersebut dari tempat asalnya, membukanya dengan perlahan, dan mulai memainkan keris tersebut, seraya bergaya ala Patih dari sebuah kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Son On The Past
Mystery / ThrillerMenceritakan tentang dua anak remaja, yaitu Gama Satina (Laki-laki) dan Gabriella Marrisa (perempuan) yang memiliki hubungan yang cukup dekat, mereka bertetangga sejak kecil dan memiliki banyak kesamaan seperti, tempat dan waktu kelahiran mereka, se...