3

32 3 3
                                    

Setelah bingung mencari tempat duduk, akhirnya Michelle 'menggusur' salah satu pelanggan yang duduk di meja pojokan favorit Michelle.

Kata Michelle,

'Enak aja tu orang, udah sendirian, duduknya di meja yang kursinya isi 4'

Mereka berincang-bincang sampai akhirnya Kaelyn memulai pembicaraan yang berat.

"Kak, gue boleh tanya ga?"

"Tanya apaan Lyn?"

"Elu kenapa putus ama si Cal? Gue kepo." Tanya Kaelyn dengan wajah tak berdosa, sedangkan Michelle menendang kaki Kaelyn dibawah meja dan memberinya tatapan tajam.

Kak Vio menghela nafas sebentar lantas menjawab

"Yah... gue juga ga ngerti sama otaknya si Calvin sih. Emangnya kalo udah punya satu cewe tuh kurang ya? Gue tau kok kalo gue tuh jelek. Gue tau kok gue ga se-sempurna Barbara Palvin apa Taylor Swift gitu. Tapi cinta gue ngelebihin cintanya Awkarin ke Gaga loh Lyn. Gue udah sabar waktu banyak cewek yang ngedeketin dia. Dia kan famous gitu, jadi gue ga kaget kalo fans-nya dia banyak. Tapi buat yang satu ini... gua capek Lyn..."

"Yekali Awkarin sama Gaga kak." Ujar Michelle sambil memutar bola matanya

Kak Vio menghela nafasnya sebentar. Kaelyn hanya diam mendengarkan. Michelle yang mengerti akan reaksi Kak Vio yang masih sedih lantaran baru tadi pagi memutuskan hubungannya dengan Calvin berkata,

"Udah kak, gausah diterusin, kita ngerti kok. Gue juga tau kalo Calvin emang suka mainin cewek, yang suka sama dia banyak lagi, dia mah tinggal milih. Lagian perasaan sedih lu kan baru anget-anget tai ayam gitu, jadi kalo lu belom siap cerita gausah cerita dulu gapapa. Kita berdua siap ndengerin cerita lu kapanpun elu siap." Ujar Michelle dengan senyum pengertiannya.

Kak Vio yang mendengar kata-kata Michelle itu tersenyum tipis karena dia tau sebenarnya Michelle berusaha untuk menghibur Kak Vio. Terkadang, Michelle bisa menjadi 'Mommy' untuk orang-orang terdekatnya.

Tetapi itu tidak mempan untuk kesedihan yang masih menyelimuti hati Kak Vio.

"Udah deh, gue mau cerita sekarang biar lega, biar sedih gue ilangnya cepet."

Ternyata Kak Vio tetap kukuh dengan pendiriannya untuk bercerita. Michelle hanya menghela nafas. Kaelyn hanya diam memperhatikan, karena dia tidak pandai jika disuruh memberi advice tentang masalah seperti ini.

"Yaudah lanjutin." Ujar Michelle sambil melirik sinis ke Kaelyn karena sudah menanyakan hal yang sangat sensitif ke Kak Vio. Yang dilirik hanya menunjukkan tampang 'emang salah ya?'

Kak Vio diam sebentar, lantas bercerita

"Jadi minggu lalu gue ngobrol sama Yohan, temennya Calvin yang tinggi trus sering main basket sama Calvin itu loh, pertamanya gue tanya sama dia, kok waktu hari Sabtu kenapa Calvin ga nge-bales message gue. Dia juga ga masuk sekolah, di bbm, line, sms, whatsapp, dm, ga dibales semua.

Lah gue bingung lah. Berkali-kali dia kaya begitu Chel, dia suka bolos sekolah sama cabut pelajaran. Yohan gue tanyain juga bilangnya gatau. Tapi mukanya tuh ga meyakinkan, kelihatan banget waktu gue tanyain begitu dia langsung kelabakan. Gatau juga apa emang mukanya begitu sih. Tapi gua positive thinking aja, gue percaya, se-bad boy nya dia 2 tahun pacaran sama gue, dia gamungkin bohongin atau nyembunyiin sesuatu ke gue."

Ada jeda sebentar, lalu Kak Vio melanjutkan dengan raut wajah sendu,

"Tapi gue salah Chell. Itu cuma expectation gue kalau hubungan gue sama dia bisa mulus gaada rintangan. Waktu malem minggu gue liat dia waktu gue ke mall, dia lagi sama pacar barunya."

*****

"Vi, kamu tunggu sini dulu ya, mama mau muter liat-liat baju sebentar. Kamu kalo disuruh nemenin ga asik sih, gampang capek."

"Hehe, iya mah, jam 8 kita ketemuan disini ya, ntar kita langsung makan aja." balas Vio dengan cengirannya.

"Iya, kamu hati-hati kalo jalan-jalan sendirian di mall, siapa tau ada copet gitu." Ujar mamanya dengan nada menasehati.

"Iyaa mah, da-daa aku mau jajan aja deh, kalo nunggu disini malah bosen."

Vio melambaikan tangannya dan berpisah dari Mama-nya.

Vio mengantri untuk membeli minuman, dan disaat mengantri dia melihat Calvin sedang duduk sendirian. Vio menghampirinya.

"Calvin, kamu kemana aja sih? Kok kemarin ga masuk sekolah?" Ujar Vio dengan senyuman lebarnya lalu menduduki kursi didepan Calvin.

"Mmm... aku pergi ke rumahnya--"

Ucapan Calvin terpotong disaat ada perempuan yang datang dari belakang Vio lalu merangkul Calvin dan mengecup pipinya singkat.

"Haii sayang, lama nunggunya? Maaf yah, tadi macet banget jadi ya gitu deh..."

Vio kaget dengan perlakuan perempuan itu yang memanggil Calvin dengan panggilan seperti itu? lalu merangkul dan mencium pipi Calvin seolah-olah sudah mengenal Calvin sangat lama.

"Loh Vin, i-ini siapa ka-kamu Vin?" Tanya Vio dengan suara yang sudah sedikit bergetar.

"Vi, kenalin, ini pacar aku namanya Tiara. Sayang, ini temen aku namanya Vio, tadi gasengaja ketemu, ternyata dia juga lagi main kesini sama temennya." Ujar Calvin dengan suara dingin.

Wanita yang bernama Tiara itu berkata "Haii Vio, senang berkenalan sama lo."

******

to be continued

6 September 2016

Anjirrr... part ini drama bangett hahaha

-L

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang