Part 6

13.5K 618 6
                                    

Hari ini orang tua Deon akan berangkat ke Jerman dan Deon ikut mengantarkan orangtuanya sampai di bandara

At bandara internasional Soekarno-hatta

"Deon, mama dan papa pergi dulu, kamu baik-baik ya disini " ucap sang mama sambil memeluk anak semata wayangnya itu

"Oke mom ,mama sama papa juga jaga kesehatan disana " ucap deon melepas pelukan sang mama dan memeluk papanya

"Perusahaan papa serahkan kepadamu, kau harus bisa memimpin semuanya, papa percayakan sepenuhnya kepadamu son" kata papanya sembari menepuk-nepuk bahu sang anak

"Baiklah dad, aku akan berusaha"

"Yasudah sebentar lagi take off, mama sana papa pergi dulu " ucap kedua orangtuanya

"Oke mom, safe flight" ucapnya sambil mencium pipi mama dan papanya

****

Setelah mengantarkan orangtuanya Deon langsung pergi ke kantornya.

Setibanya di kantor ia disapa hormat oleh semua karyawannya . Kalau di kantor ia kembali menjadi Deon yang dingin dan tegas
Ia hanya akan bersikap hangat kalau ia sedang bersama keluarganya.

Ketika ia sampai diruangannya ia terkejut mendapati kevin yang sedang duduk disana sambil menyengir menatap Deon

" ngapain lo pagi-pagi disini, bukannya lo harus ke kantor ya?" Deon menyergit bingung menatap sahabatnya yang tiba-tiba ada di ruangannya itu

Yang ditatap malah tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya yang tersusun rapi, membuat Deon bergidik ngeri melihatnya
"Gue kangen sama lo " ucap kevin

*pletakk
"Gue masih waras, lo kira gue mau sama lo" Deon mendaratkan jitakan ke kepala sahabatnya itu

*pletakk

"Lo pikir gue gak waras apa ,Lo pikir gue suka sama lo, Hah? gak ada salah nya gue kangen sama sahabat gue sendiri" tak terima di katai begitu kevin balas menjitak Deon

"Aduh, brengsek lo " kata deon sambil mengelus kepalanya

"Aku mau ngajak lo sarapan diluar" katanya menjawab pertanyaan deon yang tadi

"Inikan masih pagi dan gue udah sarapan " deon hendak protes

"Udah ayokk,gue belum sarapan dan lo harus memanin gue "kevin menarik lengan Deon

***
Deon pov

Kami tiba di restoran milik keluarga keluargaku
Kevin memesan nasi goreng dan aku memesan caffe latte

Aku memilih memainkan ponselku seraya menunggu pesanan kami tiba

"Yara...." teriak kevin semangat membuat aku terlonjak kaget

Aku mengikuti tatapan mata kevin dan menemukan seorang gadis mengenakan pakaian pelayan berjalan menghampiri kami sambil tersenyum kearah kami
Eh, bukan kami.. lebih tepatnya gadis itu tersenyum kearah kevin

"Hai yara, apa kabar ?" Tanya kevin antusias

"Aku baik , tumben kamu kesini pagi-pagi ,biasanya kan kamu datang saat jam makan siang " gadis itu masih tetap tersenyum

"Aku belum sarapan, lagian aku juga ingin ketemu sama kamu " kevin menyengir lebar membuat aku mendengus mendengarnya sedangkan gadis itu hanya terkekeh pelan

Mereka terus berbincang

Sial!!!
Keberadaanku bahkan tak ada gunanya disini, bahkan gadis itu sama sekali tidak menatapku aku mendengus kesal agak kencang dan
bravoo
Akhirnya mereka menatapku
Gadis itu menatapku terkejut , sedangkan kevin menatapku bingung

"Ahh, yara kenalkan dia sahabat ku namanaya Deon Alexi Pratama dan deon, kenalkan ini yara " akhirnya aku dianggap juga pikirku

Kulihat gadis itu hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti

"Deon ini adalah anak dari pemilik Restoran ini dan mulai sekarang dia yang akan memimpin restoran ini " jelasnya membuat gadis itu semakin terkejut
Ahh lucu sekali tampangnya seperti itu pikirku
Apa??? Lucuu??? Apakah aku baru saja memujinya? Ahh lupakan saja

"Biarpun Deon tampan bak dewa yunani ,.tapi dia itu dingin dan galak, makanya sampai sekarang dia masih jomblo " sontak aku melotot kearah kevin yang menyengir lebar
Sahabat macam apa itu? Apa dia sedang memuji atau menghinaku?
Ingatkan aku untuk memberinya bogem mentahku nanti

Kulihat gadis itu cuman tersenyum tipis menanggapi ucapan Kevin

"Bagaimana keadaan ibumu dan vian " tanyanya membuatku bingung

"Ibu dan kevin baik" balas gadis itu sambil tetap tersenyum

"Syukurlah kalau keadaan mereka baik " kata kata kevin suskes membuat ku penasaran
Apa hubungannya kevin dengan gadis ini

"Iya, umm aku harus kembali ke dapur, pekerjaan sudah menungguku, permisi " pamit gadis itu sopan

Dia tersenyum hangat kearah kevin dan tersenyum tipis, ehh bukan ,itu bukan sekedar tipis tapi sangat tipis ke arah ku

Sekali lagi ku jelaskan




Sangaattt tipisss readerrssss



Lalu ia berjalan meninggalkan aku dan Kevin

.
.
.
.
.
.
.
To be continue

Loving BillionareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang