5

46 5 1
                                    

Suasana di SMA Harapan kasih ramai seperti biasanya pada saat jam istirahat, kali ini andra tidak mengikuti teman temannya ke kantin.
Ia hanya duduk dia di bangkunya sambil mendengarkan musik melalui ipod miliknya.

Tok tok

Suara meja diketuk, andra menatap seseorang yang tadi mengetuk mejanya kini duduk di hadapannya.

"Hai, gue Rio" sapa pemuda itu

Andra hanya menampakan senyumnya sekilas lalu kembali memgarahkan pandangannya ke arah layar ipod miliknya.

"Hei" ucapnya seraya menoleh ke kanan dan ke kiri

Setelah dirasa aman, rio melanjutkan kalimatnya.

"Lo mau? Gue ada mushroom, harga perkenalan,50.000 aja" bisik rio

Mendengar hal itu,andra sempat melirik rio sekejap lalu melepaskan headset miliknya.

"Udah sering" balas andra

Mendengar itu,rio terlihat gembira

"So, lo juga make?" Tanya rio gembira

"Menurut lo? Gue pendiem bukan berarti gue alim ya" balas andra

Kali ini rio kembali memastikan keadaan sekitar sebelum melanjutkan kalimatnya

"Gue ada kenalan pengedar, kayaknya gue ama lo bakal jadi partner yang cocok"

Mendengar itu andra hanya tersenyum sinis

"Gimana mau cocok? Lo aja nggak bisa jaga rahasia"balas andra

Mendengar itu rio terkejut, ia baru sadar apa yang baru saja dia katakan kepada andra,murid baru di sekolah ini.

"Tenang aja, gue juga pengedar"

Rio merasa lega mendengar pernyataan andra

"Oke fine, lo harus ketemu sama supplier gua, gua rasa lo cocok buat job ini" ucap rio serius

Bel masuk pun berbunyi

"Okay, gue balik kelas dulu, next gue kabarin tentang pertemuannya" ucap rio seraya pergi meninggalkan andra

"Got you"batin andra

***

Andra melangkah memasuki sebuah pabrik usang, ia menyalakan lampu hp miliknya untuk menerangi sekitar.
Tak jauh dari sana ada sebuah mobil tua yang sudah usang, andra mendekati mobil itu dan membuka pintunya.

Ia menekan tombol radio secara berurutan lalu melangkah mundur, mobil tadi terangkat keatas dan lantai yang dipijaki mobil tadi terbuka layaknya pintu lift.
Andra menuruni tangga dan pintu diatasnya tertutup kembali, dibawah ia disambut oleh dua orang berseragam serba hitam.

"Identitas"ucapnya seraya menunjuk mesin scanner yang tertempel di dinding.

Andra kemudian menempelkan matanya ke arah scanner tadi

"Dikonfirmasi, silahkan masuk"ucapnya seraya menatap layar tablet miliknya

Pintu ruangan terbuka, didalamnya merupakan ruangan luas yang berisi berbagai macam kendaraan taktis, mulai dari van,kendaraan personil,kendaraan serbu,Baracuda serta helikopter jenis bell.
Andra melihat kesibukan dari regu Bravo yang sudah siap dengan perlengkapannya masing-masing.

Melihat siapa yang datang, Jonathan pangaribuan atau kerap disapa Jo,mendekati andra.

"So, gimana rasanya balik ke kehidupan SMA?"ujar jo meledek

"Ferdi mana?"balasnya seraya melihat sekeliling

"Dia ada di ruang komando"

Pandangan andra kemudian tertuju pada kendaraan yang sudah diparkir berderet layaknya konvoi lengkap dengan persenjataan berat.

"Misi?"tanya andra

Jonathan sekilas melihat ke arah kendaraan konvoi yang siap berangkat sebelum membalas pertanyaan andra.

"Ya, kami mendapati adanya pergerakan besar di pabrik yang udah ditinggalin"

"Pergerakan?"

"Kami belum tau pasti, kemungkinan besar pemberontak"

Andra mengernyitkan kening sesaat

"Kalian nggak mengirim pasukan recon kesana dulu?" Tanya andra

"Sudah,tapi kami kehilangan kontak dengan tim yang sudah dikirim kesana"

Andra mengangguk

"Kami akan langsung menerobos kesana"

Menjawab ucapannya, andra mengepalkan tangan kearah jonathan.

Melihat itu, jonathan membalasnya.

"Good luck"ucap andra singkat

***
Dari kegelapan malam, seseorang muncul dari balik rimbunnya pepohonan.
Ia menatap pabrik usang yang sempat dimasuki andra tadi, tak lama kemudian ia mengeluarkan Hp miliknya menghubungi seseorang.

"Target memasuki sarang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE EYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang