Prolog

22 3 0
                                    

Levriana mengedarkan pandangannya kesekeliling, mengagumi betapa indah pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.

Dia melihat padang rumput hijau dengan langitnya yang cerah, seakan mengajaknya bergabung dengan keindahan alam ini.

Ada satu pohon di tengah padang rumput ini, besar, berbuah. Tapi dia belum pernah melihat pohon itu sama sekali sebelumnya.

Levriana mengalihkan pandangannya ke arah kanan, dia melihat sebuah pintu kayu cukup besar disana.

Dia berjalan mendekati pintu itu, namun langkahnya terhenti saat dia mendengar suara seorang lelaki memanggilnya dari belakang.

"Lev, apa kabar?" tanya lelaki itu.

Levriana memutar badannya dan melihat lelaki yang akhir-akhir ini selalu membuatnya menangis.

"Erick, kamu disini juga?" balas Levriana sambil tersenyum. "Kamu mau kesana? Aku ingin tahu itu pintu apa," lanjutnya sambil menunjuk pintu kayu itu.

"Lev, kapan kamu bangun? Aku mau minta maaf sama kamu," ucap Erick seakan tidak mendengar balasan Levriana.

"Lev, please.." Levriana melihat Erick mengulurkan tangan ke arahnya.

"Rick, ayo kesana," balas Levriana sambil berjalan pelan menuju pintu itu.

"Lev, stay.. For me," ucap Erick meneteskan air mata.

"Aku nyesel, aku mau perbaiki semuanya.." ujarnya lagi.

Pemandangan indah di mata Levriana seakan menghilang, digantikan gelap yang menyelimutinya.

If You StayWhere stories live. Discover now