kemarin 1

13 0 0
                                    

*Caroline prov

Aku seorang wanita berumur 19 tahun, namaku Caroline jasson Abraham putri semata wayang dari george abraham dan celline abraham. Aku hidup penuh dengan kemewahan karena papaku seorang pengusaha yang mempunyai beberapa perusahaan besar dan memiliki saham dimana mana , ditambah lagi mamaku seorang fashion designer ternama yang sangat terkenal. Tapi papa dan mama mengingatkanku untuk tetap rendah hati dan menolong siapapun yang sedang membutuhkan.

Waktu menunjukan pukul 16:00, aku harus segera bersiap karena aku akan pergi ke sebuah pesta ulang tahun sahabat dekat papa. Aku akan mengenakan dress seatas lutut dan dibagian dada cukup terbuka yang mama berikan berwarna dusty pink dan highheels silver, karena warna kulit ku putih jadi masalah warna tidak menjadi masalah. Rambutku aku biarkan terurai tanpa hiasan apapun dengan makeup yang tidak mencolok alias natural karena umurku baru 20 tahun

"Sayang, apa kamu sudah siapa?" mama muncul tiba tiba dikamar dengan menggunakan gaun berwarna maroon dengan tunggu terbuka, dan dia sangat cantik. Pantas saja papa selalu tidak ingin jauh dari mama
"Yes mam, apa aku sudah terlihat cantik seperti mama?" tanyaku
"Tentu saja sayang, gadis mama sudah besar dan kamu sangat terlihat cantik dengan dress dan makeup naturalmu. Ayo kita turun papa sudah menunggu" mama menggapai tanganku, sehingga kita berjalan berdampingan

"Ya tuhan, caroline kau begitu menganggumkan" papa menggodaku pipiku langsung merona karena malu
"Ya tentu saja pa, setiap aku mengenakan dress yang mama buat aku akan terlihat mengaggumkan" aku memalingkan mata ke mama, mama tersipu malu karna pujianku
"Baiklah semua sudah siap, kita berangkat sekarang karna pukul 17:00 pesta akan dimulai" papa masuk ke mobil diikuti mama dan aku

Mobil mulai melaju dengan kecepatan sedang dan sedikit rintik hujan yang mulai turun, cukup jauh tempat tujuan dari rumah kami tapi karena jalanan agak kosong jadi kami sampai dengan tepat waktu
Aku turun dari mobil melihat sekeliling tempat itu, rumahnya tidak berbeda jauh dengan rumahku hanya saja taman dirumahku lebih luas. Papa memintaku untuk segera bergabung dengannya karna akan masuk , aku berjalan dibelakang papa dan mama dengan sebuah senyuman yang selalu aku perlihatkan. Ternyata didalam sudah cukup ramai papa dan mama mulai menyapa sahabat sahabat papa, aku hanya mengikuti langkah papa mama berjalan ke arah mana

"Hi george" seorang lelaki berteriak memanggil papa dengan melaimbaikan tangn, sepertinya umurnya tak jauh dengan papa. papa langsung langsung menuju ke arah suara itu
"Hi jhon, apa kabarmu? Lama tak jumpa" papa memulai pembicaraan
"Tentu saja aku baik, lihat saja aku masih terlihat muda dan tamapan bukan?"
"Kau memang belum berubah, selalu memudakan diri sendiri" tawa diantara mereka mulai muncul
"oiya ini celline istriku, dan ini caroline putri ku" mama bersalaman dan aku setelahnya
" wah putrimu sudah besar dan cantik sekali" pipiku langsung merona
" kau datang dengan siapa jhon? Istri dan anakmu mana?" waah papa kepo banget kan
"Aku datang bersama anakku, istriku sedang mengurus butiknya karena sedang ada sedikit masalah" jelas om jhon
"Ini dia anak ku" tiba tiba seorang laki laki muda cukup tampan dengan bola mata yang sangat indah menghampiri kami
" kenalkan namanya xean alexander, sangat tampan seperti papanya bukan?, xean ini Mr.george, mrs.celline dan putrinya caroline" mr.jhon mengenalkan kami
"Xean" dia mengulurkan tangannya mengajakku bersalaman
"Caroline" aku menjemput tangannya. Entah mengapa mata kita bertemu cukup lama dan membuatku merasa ingin mengenalnya lebih jauh

*xean prov

Aku menghampiri papa yang sedang bersama satu laki laki sepertinya umur tidak jauh berbeda, dan ada dua wanita yang berbeda yang 1 terlihat berumur dan 1 lagi masih terlihat sangat muda mungkin tidak jauh berbeda denganku

"Ini dia anak ku" papa merangkul pundakku dan langsung mengenalkan ku kepada mereka
" kenalkan namanya xean alexander, sangat tampan seperti papanya bukan?, xean ini Mr.george, mrs.celline dan putrinya caroline" papa menyebutkan namanya sati satu dan ternyata mereka 1 keluarga dan remaja wanita itu anaknya
"Xean" aku mengulurkan tanganku mengajaknha bersalaman
"Caroline" dia menjemput tanganku. Entah mengapa mata kami bertemu cukup lama dan membuatku merasa ingin mengenalnya lebih jauh


*maaf ya gak nyambung atau gajebo atau bahasanya aneh, maklum pertama bikin tulisan. Buka. Digantung ya lanjut ke part berikutnya*

Hanya aku Bukan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang