kau

81 6 6
                                    

Awal kita bertemu memang tak terduga. Saat itu, temanku menyukaimu, tapi kau menggodaku. Dan aku mulai terpikat.

Namun aku sadar diri. Bahwa aku tak patut. Karena (saat itu), bagiku teman lebih penting. Aku menjauh sejauh mungkin.

Sampai aku lupa kalau kau ada. Hingga waktu mempertemukan kita kembali.

"You got something that I really want and come here, oh we don't even have to talk and lay back and let me tell you what I'm thinking. Cause I like you."

***

Semakin dekat. Sampai akhirnya kita bukan sekadar teman sekolah. Semua orang tahu. Temanku pun tahu dan (mungkin) menerimanya.

Aku bahagia sampai lupa sedih. Hampir lupa dengan orang yang sudah membantuku. Dan ini membuatku merasa ada yang aneh.

Kita belum terlalu lama mengenal tapi sudah egois mengubah hubungan. Dan kau menghilang tiba-tiba tanpa jejak.

Aku pikir lebih baik ini semua cepat diakhiri. Aku tidak ingin berlama-lama menanti sesuatu yang tidak pasti.

Namun aku mencoba bersabar dan keadaan membaik. Kau kembali.

Aku lega...
Ternyata terlalu cepat untuk itu, karena kau kembali berulah.

Hide The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang