Selamat pagi, Nona!
Pagiku dingin.
Entah karena apa, akupun tak tau.
Tak seperti biasanya.Apa karena selusin mawarnya telah layu?
Atau mungkin karena secangkir rindu yang telah lama kau abaikan?Masih disini.
Masih di beranda tanpa-namaku
Menikmati secangkir kopi hitam pekat sedikit susu.
Yang ku harap bisa waraskan piluApa kabar, Nona?
Bagaimana dengan pagimu?
Apa pagimu-pun sedingin pagiku?
Ahh, entahlah!
Kurasa tidak.By : DAT