Prolog

3 1 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 13.03 Wib, seseorang berjalan tertunduk, dengan gaun hitam selutut dan sepatu berada di genggaman tangannya. Angin meniup rambut hitamnya yang tergerai indah dengan jepit rambut warna merah berbentuk hati. Ia berjalan tanpa daya, seakan semangat hidupnya sudah tak ada lagi. Kemudian di sebuah jembatan ia berhenti dan terpaku. Matanya terus menatap kosong aliran sungai yang nampak begitu tenang di bawah jembatan. Seketika air matanya menetes, awalnya hanya satu dua dan mampu dihapusnya segera. Namun semakin dihapus, air mata itu semakin membanjiri kedua pipinya. Kini dia tersedu-sedu tanpa tau apa yang akan dilakukannya setelah itu. Ketika hanya selangkah lagi ia terbebas dari semua luka, tangan hangat tiba-tiba memeluk tubuh mungilnya.

SummerWhere stories live. Discover now