chapter 3

8.4K 228 33
                                    

Chapter sebelumnya :

"Huh!! Dasar jidat!!" Teriak hinata untuk sahabat pinkie nya.
Hinata bergegas pulang menaiki mobil sedannya.
.
.
.
Hinata POV:
.
.
.
Di perjalanan pulang:

Huh dirumah sangat sepi... Mungkin dengan jalan-jalan sebentar bisa menghilangkan bosanku. Kupilih lagu klasik untuk merelaxkan pikiranku. Aku masih memikirkan perkataan sakura tadi. Apa benar Naruto-kun sekarang tidak memiliki wanita lain. Apakah Naruto-kun merindukan ku?. Tiba-tiba aku tersenyum dengan sendirinya. Ehhh kenapa aku terpikir lelaki jahat itu !!! Hush, hush jauhkan pikiran mu dari si penjahat itu! Aku tersenyum kecut saat mengingat hidupku dan kisah cintaku sangat menyedihkan seperti ini. Ini semua gara dia. Mataku memanas saat mengingat kejadian malam dimana Naruto pergi dariku.

Flashback :

Naruto POV:

' Enghhh ' tubuhku menggeliat saat matahari mengganggu tidurku. Tanganku mencoba meraba sesuatu yang ada di sampingku. Tapi mustahil tidak ada. Aku beranjak duduk dan mengucek mataku.' Hmmm' perutku tiba-tiba merasa lapar saat mencium aroma masakan. Aku yakin ,pasti Hinata lagi memasak. Dengan semangat aku beranjak ke dapurenemui orang yang paling kusayang dan paling beharga bagi hidupku.
.
.
Tak Tak Tak
.
.
Hahhh....Aku berjalan ke arah hinataku. Kami sudah menikah tiga bulan yang lalu. Kupeluk erat pinggangnya dari belakang dan meletakkan kepalaku di celah lehernya. Aku terkekeh saat melihat wajah terkejutnya.

" Ohayou hime !!! "

Naruto POV end :
.
.
.
Hinata pov :

Aku tersentak saat lengan hangat dan besar memeluk pinggangku dengan posesif. Tangan hangat yang paling kusuka.

" Ohayou Naruto-kun!"

Hinata pov end :

" Mou , Naruto-kun aku sedang masak sarapan!! Lepaskan pelukan mu!!! "

" hmm?" Bukanya menuruti permintaan hinata , Naruto malah menghirup dan mencium leher hinata.

" nghhh N-Naruto-kun!!! Berhentilah mencium leherku. Nanti aku tidak konsentrasi memasak!!! " mebalikkan badannya dan menggembungkan pipi dan mengerucutkan bibirnya.

" Hime,,,, kau mau kucium ya!! " Naruto menyeringai saat melihat wajah semerah tomat Hinata.

" Naruto-kun!!!! Aku ingin masak. Nanti kalau aku tidak masak dan melayani kelakuan mesummu itu. Kita tidak akan sarapan pagi!!" Protes hinata sambil menghetakkan kakinya. Dan jangan lupa , dengan muka yang cemberut.

" Ya ya Aku akan menunggumu di ruang tamu " Dengan tidak rela Naruto meninggalkan Hinata , tapi sebelum meninggalkn Hinata...
.
Cup...
.
Naruto memberikan ciuman ke Hinata. Dan berbisik....

" Itu ciuman selamat pagi " Setelah itu Naruto berlari ke ruang tamu.

Hinata tercengang sampai...

" hush hush, Bau gosong ?"

"Kyaaaa omeletku !!!!" mematikan kompor dan mengangkat enam omelet.

Hinata menatap sedih makanan yang dibuatnya.

" NARUTO-KUN NO BAKA " Geram hinata sambil mengepalkan tangannya.

" Eh!! Hime kau memanggilku!!!" Dengan wajah tanpa dosa.

" NARUTO!!! Hiks...Hiks... omeletku gosong!!! " Hinata merosot ke bawah lantai sambil memegang omeletnya yang gosong.

Naruto tersenyum lembut melihat wajah menunduk hinata. Direngkuhnya hinata. Dan mencium pucuk kepala Hinataa.

'Cap...cap...cap...' Naruto mencicipi omelet hinata

" hmmm omelet ini masih enak kok. Walaupun gosong, kalau kau yang masak pasti selalu enak !!! " ucap naruto masih dengan memakan omelet gosong. Hinata mendongakkan mukanya. Ametys dan saphire betubrukan. Membuat kedua orang tersebut merona. Walaupun sudah dua bulan menjadi suami istri , tapi mereka seperti pasangan yang lagi kasmaran. Sampai moment tersebut terganggu karena....
.
.
.
KRUYUUK
.
.
.

Catch My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang