Part 8

821 98 27
                                    

8

     SungJong pelan-pelan menurunkan pantatnya di kursi. Jujur saja, ini pertama kalinya ia duduk dalam hidupnya. Agak aneh tapi nyaman. Kakinya sedikit menggantung. SungJong mengayun-ayunkan kedua kakinya─seperti anak kecil─sambil terus memperhatikan seseorang yang tampak sibuk dengan wajan di atas kompor setelah mengusir seluruh pelayan di dapur. SungJong tersenyum. Semua perhatian yang MyungSoo berikan selama ini membuatnya hidup dan bernafas. SungJong juga tak mengerti, bagaimana bisa benda mati sepertinya hidup seperti manusia? Mungkinkah ucapan orang-orang selama ini benar? Manekin adalah makhluk yang dikutuk.

"Sarapan siap!" Teriak MyungSoo girang sambil meletakkan dua piring nasi goreng di atas meja makan. SungJong bertepuk tangan gembira. Ia baru saja akan menyentuh sendok tapi, langsung dihentikan oleh MyungSoo. "Kau sudah cuci tangan?"

"Cuci tangan?"

MyungSoo mengitari meja dan berdiri di samping SungJong sambil mengulurkan tangan. SungJong menyambutnya dengan senang hati dan turun dari kursi pelan-pelan. Ia melangkah perlahan dituntun oleh MyungSoo. Berjalan saja masih terasa sangat asing bagi SungJong. Belum seimbang.

MyungSoo mengenggam kedua tangan SungJong dan mengarahkannya pada air yang yang mengalir dari kran di washtafel-nya. SungJong menarik tangannya. Ia sedikit kaget pada rasa dingin dari air. Ini terasa lebih asing lagi baginya. Ia ingin berkata tak mau tapi, MyungSoo tersenyum seakan berkata tak apa-apa padanya. MyungSoo kembali mengarahkan tangan SungJong pada air dan mengusapnya pelan, lalu mematikan kran dan kembali ke meja makan.

SungJong mengangkat sendoknya. Ia bahkan tak bisa memegang sendok dengan benar. Belum sempat nasi masuk ke dalam mulut, sendoknya sudah jatuh. SungJong kembali mengangkat sendoknya, memegangnya dengan cara yang berbeda yang ia yakin cara makannya sudah sangat salah. Tapi itu bukan masalah, karena dari tadi perutnya terasa aneh. Seperti ada yang menggelitik. MyungSoo bilang itu namanya lapar.

MyungSoo menarik piring dan sendok milik SungJong. "Sepertinya kau perlu disuapi.." Ia mengarahkan sesendok nasi goreng di depan bibir SungJong. "Aaa.." Dan SungJong membuka mulutnya, menerima suapan dari MyungSoo. Lalu mereka makan dengan piring dan sendok yang sama.

Setelah beberapa suap nasi, SungJong tersenyum. Rasa aneh di perutnya mulai berkurang. "Masakanmu enak.." MyungSoo hampir tersedak nasi goreng. Ia lalu tertawa dan menyendokkan lagi nasi untuk SungJong. "Kenapa?" Tanya SungJong dengan mulutnya yang penuh.

"Ini bukan masakanku"

"Jadi, siapa yang masak? Aku jelas-jelas lihat kau yang masak"

"Aku hanya menggoreng nasi dan menambahkan bumbu instan. Ini masakan pabrik"

"Tetap saja. Nasinya tak akan tercampur sendiri dengan bumbunya 'kan?"

MyungSoo tersenyum dan mengusak pelan rambut SungJong. Ia kembali menyendokkan nasi untuk SungJong-nya. Sementara SungJong hanya memperhatikan cara MyungSoo memegang sendok. "Aku tak mengerti. Setiap hari aku melihat orang-orang makan dengan sendok, itu terlihat mudah.."

"Tak apa-apa, kau akan bisa melakukannya nanti. Aku yang akan mengajarimu" MyungSoo meletakkan sendoknya. Piringnya sudah kosong. Dua-duanya. "Kau mau cuci tangan lagi?"

SungJong mengerutkan kening dan menggeleng pasti. "Tidak. Aku tak suka air"

"Kau tak suka air?"

"Iya. Aku tak mau menyentuh air lagi"

"Lalu, bagaimana kau akan mandi?"

"Mandi??"

MyungSoo mengangguk. "Orang harus mandi setiap hari"

Mata SungJong membulat. "S-setiap hari?"

"Mm. Harus"

SungJong menggeleng. "Aku tak mau"

"Tak apa-apa. Aku yang akan memandikanmu"

~>o0o<~

LemonMint~ ^^

m a n n e q u i nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang