Cerita Dari Ibu

35 0 2
                                    

Coba bayangkan saja nak, jika kamu dibenci sama teman-teman kamu di sekolah. Kamu nangis atau senang? Tanya ibu kepada si anak. "Yah, ibu... Seperti itu saja sudah ditanyakan. Ya pastilah sedih, nangis." Ujar anak sambil rewel. "Hahaha, maafkan ibu. Ibukan hanya bercanda. Ok, selanjutnya, padahal kamu itu sudah rela bekerja keras untuk temanmu, tapi akhir-akhirnya kamu malah dikucilkan oleh mereka. Pasti kamu akan...?" Tanya ibu lagi. "Sedih bu." Jawab si anak. "Nah, coba kita bayangkan sama seorang petani. Beliau sudah bekerja keras mengorbankan seluruh tenaganya demi sebutir nasi. Coba bayangkan lagi jika, kita makan nasi, terus kita sengaja membuat nasi tersebut dengan berbagai macam alasan." Jelas ibu. "Ih... Ibu... Pasti kasihan sekali si petani. Sudah kerja capek-capek kenapa orang2 tega membuang nasinya. Huhhh aku makin sebal sama orang-orang yang tega membuang nasinya!" Jawab si anak sambil mengeluh kesal. "Nah, hahaha anak ibu yang satu ini rupanya sangat pintar ya. Tapi, meskipun begitu petani tidak pernah mengeluh kesal kepada orang-orang yang membuang nasinya. Melainkan dia berusaha agar padi yang dipanennya itu tumbuh subur, tumbuh dengan cepat. Agar semua orang di dunia ini bisa merasakan kenyang. Beliau pun juga berusaha untuk membuat hasil panen padinya sesempurna mungkin." Ujar ibu dengan panjang lebar. Si anak yang tadinya hanya menatap ibu dengan mata yang terkejut, sekarang ia mengambil nasi dari MagicJar kemudian ia mengambil lauk yang ada diatas meja. Si ibu pun hanya tersenyum sekaligus bingung, mengapa anaknya melakukan hal tersebut. Padahal, setau ibunya, anaknya sudah kekenyangan. "Hahahaha pasti ibu kebingungan ya hahahaha!" Canda anak kepada ibunya sambil tertawa terbahak-bahak. "Hahaha, memang ada apa nak?" Tanya ibu sambil tersenyum lebar kepada anaknya. "Aku melakukan semua ini untuk menghargai jasa para petani. Ibu... Pliss deh,, masa ibu ga tau sih. Coba ibu bayangkan jika tidak ada petani, pasti kita semua kelaparan, kurus kering, dan pastinya mati kelaparan bu. Untung ada petani, kau memang superhero pak petani 👍🏻" ujar anak sambil mengacungkan jempolnya dengan menirukan gaya ibunya saat menjelaskan. "Ooo hahaha, kalo memang begitu. Namanya anak jbu sudah mulai pintar lho..!" Jawab ibu sambil ketawa. "Bu, lalu bagaimana keadaan negara yang miskin petani?" Tanya si anak kepada ibunya. "Pertanyaan yang bagus." Jawab ibu dengan senyum.

Bersambung di part selanjutnya...

Sebutir Nasi Yang KumakanWhere stories live. Discover now