Mengumpat pada bilik angkuh dengan pondasi ketidakpedulian setelah terbentur oleh bongkahan rasa yang menyusahkan, aku berjalan menjingklik mengikuti para kawanan burung yang menggoda menuju langit magenta. Mungkin aku akan pulang bersama hembusan angin yang mendayu hangat dan sejuta prajurit lentera yang menemani, sampai puing kekecewaan ini pulih aku mengurung diri dari kepiluan dalam dalam pada rembasan hati yang terlampau mengikis tangis dengan tak kasat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merinduimu
FantasySampai petang ini bayang rupamu masih saja merinai dalam anganku. Menggodaku dengan indahnya parasmu. Aku.. Merindu jejak dalam sajak Merindu kisah dalam kesah Merindu cinta dalam kata Untukmu yang telah semu.