Kau ingat mengenai hembusanku yang kemarin? Tidak sekali aku melakukannya, tapi tiap kali.
Tiap kali kau mendekat
Tiap kali kau menyentuh
Tiap kali kau merayu
Dan tiap kali aku bersamamu
Tarikan nafas itu adalah ketakutanku
Tentang rasa yang sekian lama ini pudar kini kembali berputar, berdetak, juga bersandar.
Ya aku hanya terdiam memang, sebab aku tidak tau harus melakukan apa.
Mengelak atau menyapamu lebih dekat.
Aku hanya takut
Dan benar-benar takut
Takut akan hebatnya siksa berzina.
Takut akan pandangan-Nya yang tak pernah lepas untuk para hamba-hamba-Nya
Serta takut akan akibat yang menimpa padaku, juga pada waktu yang sudah menantiku.
Aku sudah menerka sebelumnya bahwa ini akan benar aku rasakan.
Dan sekaranglah, Penyesalan !
KAMU SEDANG MEMBACA
Merinduimu
FantasySampai petang ini bayang rupamu masih saja merinai dalam anganku. Menggodaku dengan indahnya parasmu. Aku.. Merindu jejak dalam sajak Merindu kisah dalam kesah Merindu cinta dalam kata Untukmu yang telah semu.