Chapter 10

2.3K 215 11
                                    

[Vote dulu baru baca]






“sayang aku udah mau berangkat ke kantor” teriak jimin di depan pintu rumah mereka sambil sesekali merapihkan kemejanya.

“iya, hati- hati ya” sahut seulgi, saat telah berada di hadapan jimin.

Jimin menundukan badannya sejajar dengan perut seulgi kemudian mengecup singkat.

“appa pergi dulu ya, kamu jangan nakal di dalam” ucap jimin sambil mengelus- elus perut istrinya itu.

Seulgi tersenyum melihat perlakuan suaminya yang selalu dilakukannya setiap ingin pergi ke kantor.

Jimin menegakan badannya kembali. “sekarang ibunya” jimin mengecup kening seulgi.

“udah sana, nanti kamu terlambat loh” ucap seulgi.

“iya iya, ini juga udah mau pergi kok”

“aku pergi ya bye.... sayang”  ucap jimin sambil berjalan menuju ke dalam mobilnya.

Terlihat mobil jimin yang telah meninggalkan halaman rumah mereka. Seulgi-pun masuk ke dalam.

.

.

Skip

Kantor jimin.

Jimin saat ini tengah disibukan dengan pekerjaannya yang bisa dibilang cukup menumpuk, untungnya ia mempunyai sekertaris yang bisa diandalkan.

Selang beberapa lama kemudian, jimin-pun  akhirnya bisa beristirahat sejenak. Ia menyandarkan bahunya di kursi sambil memejamkan matanya.

Tok...tok..tok...

“masuk” sahut jimin masih dengan posisi awal.

“ permisi pak, ada yang ingin bertemu dengan bapak” ucap sekertaris jimin.

“siapa lice” tanya jimin.
“emm... itu” alice seperti ragu menjawab pertanyaan jimin.

“ siapa”

“saya takut menganggu bapak” jimin membuka matanya kemudian melihat kearah Alice yang juga merupakan sekertarisnya.

“klien? Atau karyawan?” tanya jimin lagi.

“emm... itu ma-“

“ Hi... jim” belum sempat Alice melanjutkan ucapannya, sang tamu rupanya langsung menerobos masuk ke dalam ruangan jimin.

Jimin terkejut melihat siapa yang dimaksud “tamu” oleh sekertarisnya itu.

“kamu ngapain kesini” ucap jimin agak datar dengan raut wajah yang agak tidak suka.

“ kok kamu gitu sih, kita kan udah lama nggk ketemu” ucap sang tamu sambil berjalan mendekat ke jimin.

“ maaf tapi saya tidak ada urusan dengan anda” balas jimin.

“jim” ucap orang itu, dengan nada menggoda.

“hera, cukup saya sudah tidak ada urusan dengan anda” yap orang itu adalah hera.

Oh ya, mengenai Alice ia telah keluar dari ruangan jimin. Ia mengerti dengan suasana.

“ tolong jangan pegang- pegang saya” ucap jimin sambil melepaskan genggaman hera di lengannya.

“jim, aku tuh masih sayang sama kamu”

“maaf tapi saya tidak” jawab jimin tegas. “ saya sudah MENIKAH” lanjutnya dengan penuh penekanan.

Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang