Sebuah kisah yang menceritakan tentang dua anak adam. Lelaki pertama menyukai lelaki kedua sejak awal masuk sekolah menengah akhir. Tapi dibalik rasa suka yang tulus dari sang lelaki pertama, lelaki kedua selalu mencaci lelaki pertama karna keadaan lelaki pertama yang kurang sempurna.~0o0~
Suara burung berkicau yang merdu menandakan bagaimana indahnya pagi hari ini. Disalah satu kamar minimalis bernuansa pink soft terlihat gundukan selimut membalut tubuh ramping dari seorang lelaki cantik bermata runcing bak serigala.
Perlahan tapi pasti kelopak mata cantiknya mulai terbuka memampangkan hazel coklatnya yang indah."Hari pertama masuk sekolah dan hari pertama bertemu dengan teman baru!" Ujarnya dengan nada gembira.
Dengan lincah ia bangun dari kasurnya lalu melesat menuju kamar mandi, tidak lupa juga ia membereskan tempat tidurnya terlebih dahulu.
Senandung merdu terdengar sedikit menggema disekitar kamar mandi.
Setelah mandi, ia segera menuju sepasang baju yang tergantung rapih di depan lemari baju besarnya.Kurang lebih 10 menit memakai baju dan sedikit mengoles make up pada wajah cantiknya, ia turun dari kamarnya dan menyapa kedua orang tuanya yang sedang menunggunya untuk sarapan bersama.
"Morning ibu dan ayah."
Mencium pipi pria dan wanita paruh baya didepannya lalu duduk untuk mulai sarapan.
Sarapan pagi hari ini sangat tenang karna sang kepala keluarga belum mengeluarkan suara. Tapi tiba-tiba sang ayah menanyakan sesuatu padanya."Jadi, ekskul apa yang akan kau geluti nanti Kibum?"
"Aku sangat ingin ikut kelas fotographi ayah!"
"Lebih baik kau ikut kelas pengetahuan! Apa manfaat yang akan kau dapat dari kelas fotographi? Ayah tidak setuju."
Disaat orang tua diluar sana mendukung apa yang anaknya ingin, orang tua Kibum atau lebih tepatnya ayahnya selalu tidak mendukung apa yang ia inginkan.
Dengan mood yang sudah buruk, Kibum menyudahi acara sarapannya. Ia tidak ingin dihari pertamanya masuk sekolah ia malah berada di mood yang buruk."Aku pergi."
"Sayang! Bisakah kau mendukungnya sedikit saja?" Tanya nyonya Kim.
"Jika tidak kudidik dari sekarang, ia akan menjadi anak yang bodoh!" Dengan ketus tuan Kim mengkahiri acara sarapan paginya.
Begitulah kegiatan sehari-hari dari keluarga Kim. Telihat lembut tapi tidak ada kehangatan didalamnya.
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*
Kim Kibum, 16 tahun. Terlahir dari keluarga yang berkebutuhan cukup dan menjadi anak tunggal yang sopan santun. Memiliki wajah cantik, pintar, disukai banyak wanita populer dan laki-laki populer di sekolah menengah pertamanya dulu. Karna kecantikannya itu Kibum menjadi salah satu murid favorit baik guru maupun teman-temannya.
Dan sekarang tidak ada yang tahu bagaimana nasib Kibum disekolah barunya.Dengan diantar oleh supir pribadinya, Yunho. Kibum lebih cepat tiba disekolah. Dengan langkah yang percaya diri dan senyum yang dibuat semanis mungkin, ia memasuki arena sekolah.
"Oooo....adik kelas kita sangat cantik lihat! Halo cantik haha!"
Muka Kibum bersemu saat ada seorang Sunbae yang menggodanya. Senyumannya semakin merekah dibuatnya. Awal yang bagus menurutnya untuk hari ini.
Bruk!
Tubuh ramping Kibum sedikit terhempas karena seorang tak sengaja menabraknya. Seorang lelaki yang memakai kacamata bulat dan bermata sipit yang sedang terpaku ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDIOT'S LOVE STORY
Fanfiction"Sstt..jangan cemas Jinki, aku tidak akan meninggalkanmu." -Kim Kibum- "T-tolong jangan pernah melakukan yang membuat jinki takut Kibummie. Ji..Jinki takut." -Lee Jinki-