1

242 24 4
                                    


Alisa berjalan cepat cepat tangannya sibuk memencet hp ditangannya.
"Halo?Mira?ini aku Lisa. Tolong gantikan aku shift sore ini ya?" kata Alisa setelah telponnya tersambung.
Terdengar suara di seberang.
"Jiah!!Kau tahu kan aku sedang off hari ini?"
Lisa tertawa. "Iya aku tahu. Sebentar saja gantikan aku. Sampai jam 7 oke? Setelah itu aku pasti akan berada di rumah sakit sampai besok pagi."
"Memangnya kau mau kemana sih?" tanya Mira.
"It's a secret beb."
"Secret...secret. Apaan?! Kalau kau tidak mau bilang padaku, aku tidak akan menggantikanmu. Biar saja dr Sandy memarahimu."
"Ayolah Mira...tolong aku. Nanti akan aku belikan cheese cake kesukaanmu," kata Lisa merajuk.
"Mau kamu belikan cheese cake...mau kamu kasih aku berlian.Aku tak perduli! Katakan kenapa pengen bolos sore ini?"
Lisa tersenyum kecut. Dia tahu pasti sahabatnya ini tidak akan tergoda oleh rayuan apapun sampai dia mengatakan apa yg ingin diketahuinya.
Lisa menghela napas."Tapi kau janji tidak akan menertawakanku kan?
"Kenapa aku harus menertawakanmu?" tanya Mira cuek seakan tidak perduli.
"Oke...oke.Akan kukatakan.Aku akan ke bandara."
"Untuk apa kau ke bandara? Mau kabur dari rumah?"
Lisa tertawa.
"Kabur dari rumah apaan?Aku ingin melihat Alaska Febriano.Menurut berita gosip yang aku lihat tadi pagi Alaska akan pulang ke Indonesia sore ini.
Sebagai penggemar beratnya aku harus bertemu dengannya.Aku bahkan sudah membawa karton bertuliskan 'WELCOME HOME ALASKA'.Keren kan?"
Hening di seberang.
"Halo...Mira?Kau masih di sana kan?" tanya Lisa.
Dan meledaklah tawa Mira.Tawa yang keras sekali sampai sampai Lisa harus menjauhkan hpnya dari telinganya.
"Kenapa kau tertawa?! Kau sudah janji tidak akan menertawakanku?!" bentak Lisa.
"Ha..ha..ha. Maafkan aku. Oh sadarlah Lisa berapa umurmu? Kau seperti abg yang sedang tergila gila dengan idolanya. Ingat berapa umurmu?25 tahun! Dan yang mau kau lihat itu kakek kakek berwajah abg...ha...ha...ha."
"Bukan kakek kakek berwajah abg!Tapi baby face. Ah sudahlah. Percuma mengatakannya padamu. Jadi kau mau menggantikanku tidak?"
Mira masih tertawa di seberang.
"Kau mau menggantikanku tidak?!Terserahlah! Kalaupun kau tidak mau menggantikanku aku juga tidak perduli. Biar sajalah dr Sandy memecatku. Yang pasti aku hari ini harus melihat Alaska secara live!"
Mira menghentikan tawanya. "Jangan marah Lisa. Baik...baik aku akan menggantikanmu. Tapi sampai jam 7 ya? Awas kalau sampai jam 7 kau belum datang. Aku ada kencan dengan David."
Lisa berteriak kegirangan. "Aa...!!! Kau memang sahabat sejatiku. Katakan apa keinginanmu biar aku bawakan buat ngisi malam minggumu dengan David."
Hening di seberang, sepertinya Mira sedang memikirkan sesuatu.
"Oke. Pertama aku ingin cheese cake. Kedua, sampaikan salamku buat om Alaska, isinya apa rahasianya bisa awet abg.ha...ha...ha..see you at 7." Dan klik telpon di tutup.
Sialan Mira masih aja menggodanya. Ah,masa bodoh yang penting sekarang dia bisa bertemu Alaska.
Dengan langkah setengah berlari lari kecil Lisa menuju bandara.

****

Di atas sebuah pesawat pribadi Alaska Febriano aktor senior berusia 40 tahun sedang melihat sebuah foto dalam tabletnya.
Sudah 10 tahun dia meninggalkan Indonesia. Sudah 10 tahun pula dia meninggalkannya. Seperti apakah gadis itu sekarang? Seorang gadis yang membuatnya harus meninggalkan Indonesia. Keputusan yang akhirnya tidak disesalinya, karena dengan meninggalkan Indonesia karirnya meroket di Hollywood menjadikannya sebagai aktor papan atas Hollywood. Meskipun setiap malam selama 10 tahun di dalam rumah mewahnya di Beverly Hills dia selalu merindukan gadisnya.
Benaknya bertanya tanya,apakah gadisnya jg merindukannya? Atau hanya dia seorang yang menahan rindu?
10 tahun yang lalu saat dia meninggalkan Indonesia dia tidak sempat berpamitan. Dia hanya melihatnya dari kejauhan. Dia tak berani mendekat,karena kehadirannya hanya akan menyakiti gadisnya.
Dan sekarang, 15 menit lagi dia akan menginjakkan kaki di Jakarta kembali. Ada sebersit harapan di hatinya, bila gadisnya menjemputnya di bandara.
Ah, itu hanya angan angannya saja. Bermimpi pun dia tidak bila gadisnya mau menemuinya lagi.
Seperti apakah gadisnya sekarang?Dalam benaknya gadis itu telah menjelma menjadi wanita dewasa. Cantik dalam kedewasaannya dan semakin seksi. Apakah gadisnya menikmati hidupnya. Hidup bahagia tanpa kehadirannya. Apakah gadisnya telah memiliki pasangan?Atau bahkan telah menikah?
Ah,sungguh dia sangat merindukannya.
"Al,pesawat sebentar lagi mendarat.pakai seatbelt-mu." Suara Anton, managernya membuyarkan lamunannya.
Tanpa menjawab Alaska membetulkan seatbelt-nya.
"Kulihat dari tadi kau melamun. Apa yang kau pikirkan? Kau memikirkan dia lagi?"
Alaska memandang Anton,lalu tersenyum tipis.
"Kita kembali ke Indonesia Anton, salahkah aku jika kenangan itu kembali mengusikku?"
Anton mengangkat bibirnya sinis. "Jangan berbuat macam macam lagi disini Al. Kita cuma 6 bulan disini untuk syuting film terbarumu. Apa kau mau orang orang mengingat skandal yang dulu kau lakukan lagi?"
Alaska tertawa. "Memangnya apa yang kau pikirkan Anton? Kau pikir aku akan mencarinya? Kau pikir sudah berapa tahun sekarang? 10 tahun. Aku tidak tahu dimana dia tinggal sekarang. Sudah menikah atau belum. Lagipula walaupun 6 bulan disini jadwal kita padat. Bukankah itu yang kau katakan tiap hari padaku sebelum kita berangkat?"
Anton menghela napas. "Ya melihat sikapmu selama 10 tahun terakhir ini sepertinya kau belum bisa melupakannya. Banyak artis artis cantik di hollywood yang berusaha mendekatimu, tapi apa yang kau lakukan? Malah menghindari mereka," kata Anton sambil menepuk jidatnya.
Alaska mengangkat bahunya. "Bule bukan selera aku," jawabnya singkat.
"Ya aku tahu seleramu seperti gadis itu. Daun muda. Dasar phedofil lu." Alaska melotot, tapi tak membantah.
"Kau tahu tidak, seluruh pria di dunia ini pengen menjadi dirimu. Dipuja puja banyak wanita. Dan yang kau lakukan bukannya pergi dengan salah satu dari mereka,malah mengajakku terus. Sampai sampai gosip kita pasangan sejenis tersebar. Aku yang kena imbasnya. Mana ada gadis yang mau mendekatiku gara gara gosip itu."
Alaska tertawa. "Memang benar kata mereka kau mirip perempuan. Cerewet. Seharusnya aku menikahimu saja. Toh kita sudah tahu sifat masing masing. Kita sudah bersahabat selama 20 tahun," kata Alaska sambil mengedipkan sebelah matanya ke Anton.
Anton memandang ngeri Alaska. "Cuih.Ih amit amit.Jauhkan tanganmu!" teriak Anton saat tangan Alaska menyentuhnya.
Alaska tertawa.
"Dasar abnormal. udah phedofil, gay pula."
"Sekarang serius Al, jangan coba coba mencari gadis itu di Indonesia. Aku tidak mau ada skandal apapun selama kita di Indonesia," kata Anton sambil menatap Alaska tajam.
Alaska menepuk bahu Anton ringan. "Jangan khawatir Anton. Aku tidak akan berusaha mencarinya. Dan aku juga tidak yakin dia masih memikirkanku. Aku hanya cinta monyetnya. Kalau dia memikirkanku tentu selama 10 tahun ini kami masih menjalin hubungan. Akan ada email dan telpon darinya.
Tapi, seperti yang kau ketahui manajerku. Itu semua tidak ada. Jangan khawatir. Tidak akan ada kisah selama kita di Indonesia."
Anton tersenyum.
"Sir, pesawat sudah mendarat," suara Barbara, pramugari pesawat pribadi Alaska menghentikan pembicaraan mereka.
"Oke Barb, terima kasih untuk penerbangan yang menyenangkan," kata Alaska.
"You're welcome sir.Selamat menikmati liburan anda."
Alaska tertawa. "Bukan liburan Barb, ini kerjaan yang diberikan Anton padaku. Ayo Anton kita turun. Oh iya, siapa saja yang akan menyambut kita?" kata Alaska sambil berdiri dari duduknya.
Anton mengambil buku agendanya. "Semua stasiun televisi swasta akan ada di bandara meliputmu. Dan karena liputan eksklusif dipegang oleh CNTV mereka yang akan menyambutmu secara resmi. Pengalungan bunga oleh Hani Irawati seorang penyanyi dan artis papan atas negri ini. Orangnya gini," kata Anton sambil mengacungkan jempolnya. "Kalau kau tidak suka cewek bule, aku harap kau suka cewek Indonesia seperti Hani. Seksi banget." Alaska mengangkat sebelah alisnya terlihat tidak berminat dengan omongan Anton.
Mereka berdua berjalan keluar dari pesawat dan menuju ke dalam bandara, Anton masih menjelaskan scedulnya.
"Setelah dari bandara kita akan langsung menuju CNTV untuk acara wawancara eksklusif. Malam akan ada makan malam dan penggalangan dana yang di sponsori oleh CNTV. Makan malam beserta seluruh keluarga dan dewan direksi.Akan ada undangan artis dan aktor juga katanya."
Mereka terus berjalan masuk ke bandara.Dan seperti biasa ada ratusan orang sedang menunggunya.
Alaska menghela napas. Lalu mulai tersenyum sambil melambaikan tangannya. Sambil berbisik dia berkata pada Anton,"Lupakan scedule mari kita mulai sandiwara ini sekarang."
Seorang gadis yang memang seksi dengan pakaian yang menonjolkan lekak lekuk tubuhnya mendekatinya sambil membawa kalung bunga.
Ternyata memang betul kata Anton dia cantik dan seksi, kata Alaska dalam hati.
"Welcome home Alaska." kata Hani Irawati sambil mengalungkan kalung bunga.Lalu cup ...mengecup pipi Alaska.
Sontak ada teriakan histeris di depan Alaska saat Hani mengecup pipinya.
Alaska kembali tersenyum lalu melambaikan tangannya ke arah penggemarnya dan lagi lagi teriakan histeris penggemarnya terdengar.
Tiba tiba pandangannya terhenti pada sesosok gadis.Gadis yang sama seperti yang lain sedang berteriak teriak memanggil namanya sambil membawa karton yang bertuliskan namanya.
Alaska melepaskan kacamata hitamnya sekedar untuk memastikan bahwa pandangan matanya bukan halusinasi.
Dia tidak berhalusinasi. Itu dia!Dia menjemputnya. Dia menunggu kedatangannya.
"Anton..."bisiknya.
"Ya Al?"
"Kau lihat gadis dengan jaket pink di sana?Aku sedang berhalusinasi atau memang itu dia?"
Anton mengikuti pandangan Alaska.Dia juga nampak terkejut.
"Itu memang dia Al. Wow, semakin dewasa dan cantik," kata Anton berbisik.
Alaska berjalan mendekati kerumunan penggemarnya. Ketika langkahnya semakin dekat dengan gadis berjaket pink Anton mencekal tangannya dan mencoba menghentikan langkahnya.
"Jangan macam macam Al ada banyak wartawan disini. Aku tidak mau ada skandal."
Alaska melepaskan cekalan tangan Anton.
"Kau tenang aja aku tidak akan membuat skandal."
Lalu Alaska mendekati kerumunan fansnya. Menyalami satu dua orang. Memberikan tanda tangan ke beberapa orang.
Lalu sampailah dia di depan gadis berjaket pink. Alaska tersenyum.
"Halo siapa namamu?" Dengan santai walaupun hatinya bergetar, Alaska menyapa gadis di depannya.
Gadis di depannya terlihat gugup." A....Alisa."
Alaska tersenyum."Oke Al mau tanda tangan di mana?"
Gadis berjaket pink yang ternyata Lisa terlihat bengong.
Lisa menggulung lengan jaketnya."Di sini," kata Lisa memberikan lengan tangannya.
Alaska meraih lengan Lisa. Sekelebat bayangan masa lalu saat dia menggandeng lengan Alisa menyeruak dalam kepalanya.
Lalu cepat cepat disingkirkan bayangan itu. Di torehkannya pulpennya di lengan tangan Lisa.
Setelah selesai menuliskan kata kata di lengan Lisa dia tersenyum pada Lisa."Nice to meet you."Lalu berjalan meninggalkan Lisa yang terbengong bengong tak percaya apa yang baru saja di alaminya.
Alaska Febriano menyapanya dan memberinya tanda tangan!!!Oh...Mira harus tahu ini.

YOU ARE MY EVERYTHINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang