Saat aku membekap nya, cika pun pingsan dan aku menelfon kakak ku
~calling~
hei kak cepat jemput aku, aku ada di gudang belakang sekolahiya otw
~end~
"ini orang berat amat sih"batin ku
"eh jessica cepetan"
"eh kakak, oh iya mana plastik nya"
"nih"
"kok perapatan sih kaga muat gobloge"
"iye gue bercanda doang, nih"
"ayo masukin"
aku dan kakak ku pun memasukan cika kedalam plastik dan menyeretnya karna terlalu berat , sesampainya di dekat mobil kakak pun memasukannya kedalam bagasi dan aku masuk kemobil
"kak cepetan "
"iya nih"
==SKIP==sesampainya dirumah aku disambut oleh ayah dan ibu
"jessica mana korban mu jangan bilang kalau kau tidak membawanya "
"ih ayah ini dia korbanya "
aku pun membuka plastik dan mengeluarkannya
"ibu ayah kita bunuh sekarang saja" ujar kakak ku
"jangan tunggu dia bangun dari pingsannya supaya saat dia bangun kita bisa menyiksa sambil mendengarkan jeritannya"
"hahahah istri ku memang pintar ya"
"iya dong"
kami pun menunggu cika bangun saat dia bangun dalam keadaan diikat di kursi dan mulut dilakban
"hai aku cika bagaimana tidur mu ? nyenyak?"ujar ku
"mhmhmhmhmmm"cika berusaha berbicara tapi tidak bisa yaiyalah mulutnya dilakban
"oh iya jessica kamu ini gimana masa teman kamu dilakban sih mulutnya? sini tante buka ya"
ibu ku membuka lakban, cika terlihat ngos ngosan
"siapa kalian? jessica buka maafin aku cika please aku ga mau mati"
"eh siapa yang mau ngebunuh kamu orang aku mau buat kamu jadi hiburan keluarga ku "
"maksudnya hiburan?"
"maksudnya gini mama ambilin bor listriknya dong"
"nih nak"
"thanks mom"
"jessica lu mau ngapin ahhhhhhhhhhh"
aku mengebor matanya dan matanya pun mengeluarkan dara matanya berputar dan aku pun menarik matanya dan matanya menancap di bor
"ahahaaha enakan ?
"ahhhhhhhhhhh"
"kok teriak?"
cika sudah terkapar
"mah cika udah mati tuh "
"oh iya nak anak mama pinter "
"iya dong
"bye cika"
sorry late update enjoying