Bab 17

84.8K 2.5K 63
                                    

Dua Bulan Kemudian.......

****
Christian POV

   Akhir-akhir ini ada yang berbeda dengan Tania isteriku.Dia selalu bakalan memuntahkan isi makanannya setiap pagi dan selalu bermanja-manja denganku hingga aku kerepotan dengan berbagai banyaknya yang ia minta padaku.

    Huek....huekkk..huekk...

    Pagi ini aku terbangun lebih awal lagi karna mendengar suara muntahan Tania dikamar mandi aku berjalan kearah kamar mandi sambil memijit-mijit tengkuk sang isteri tercinta.Kulihat ia telah selesai dengan ritual paginya dan berjalan kembali kearah ranjang dan kembali tidur.Kutatap wajah pucat milik isteriku yang kian hari bukannya kembali sehat malah bertambah pucat pasi sehingga membuat aku semakin hari semakin khawatir dengan kondisi tubuhnya yang kian melemah.Aku pun menyelimuti tubuhnya sampai dibagian dada berjalan keluar kamar untuk menelfon dokter pribadi keluarga kami.
   
    Oh iya sekarang aku,Tania dan juga Michael anakku telah memiliki rumah baru dan telah kami tempati dua minggu yang lalu yang cukup besar dan juga cukup untuk kami bertiga tempati.

   Lima belas menit menunggu kedatangan dokter Febri yaitu dokter pribadi keluarga kami akhirnya ia pun datang memeriksa keadaan Tania yang tengah terbaring lemah di ranjang kami berdua.

             "Bagaimana keadaannya dokter?"tanyaku setelah ia selesai memeriksa keadaan Tania

        Kulihat dokter Febri tersenyum bahagia kearahku karna merasa heran dan bingung dengan sikapnya aku pun kembali bertanya kepadanya sambil memegang keningnya untuk mengecek panas tubuhnya

          "Ada apa dokter?"

          "Tak perlu khawatir,Christ dia hanya kelelahan saja menghadapi morning sicknessnya dan oh iya karna janinnya baru berusia empat minggu kuharap kau harus selalu menjaganya dan ingatkan dia selalu supaya badannya tak perlu selalu kelelahan karna akan mengakibatkan keguguran nantinya oke?"jelas dokter Febri panjanga lebar

            "Janin?Tania hamil dok?"tanyaku tak percaya pada dokter Febri

            "Iya Christ isterimu sedang hamil muda dan kusarankan supaya ia tak begitu kelelahan ya agar kandungannya tak bermasalah"

            "Baik dok"

            "Yasudah kalau begitu saya permisi dulu"

            "Ya.terimakasih"

    Sepeninggal dokter Febri aku pun masuk kedalam kamar kami yang sedang ditiduri oleh Tania.Kukecup keningnya dengan lama dan lembut hingga aku tak merasakan sebulir tetesan jatuh membasahi kedua pipiku.Kurasakan pergerakan dari Tania aku mendongak dan menatapnya sambil tersenyum dan menghapus kedua air mataku.Aku beralih keperut datarnya yang sebentar lagi akan membuncit karna akan ada calon bayi kami didalamnya.Kuusap dengan lembut perut datarnya dan menciumnya dengan lama.

          "Ada apa mas?Kok mas menangis"tanyanya dengan heran dan bingung

          "Terimakasih...terimakasih sayang telah menjadi pelengkap sempurna bagi hidupku ini"kulihat dia belum mengerti dengan ucapanku dan hanya kubalas dengan senyuman lebar

           "Kamu hamil sayang...hamil anak kita sekarang ia berusia empat minggu didalam perutmu"

     Kulihat air mata mulai menetes disudut matanya.Kukecup kedua kelopak matanya dan beralih kebibir indahnya.

          "Jangan menangis sayang...air matamu terlalu sayang jika kau mengeluarkannya"ucapku

          "Aku akan menjadi seorang ibu mas...seorang ibu"jawabnya

Nikah Sama Duda Ganteng [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang