Author Pov
(Beberapa bulan kemudian)
Sudah hampir dua minggu lamanya untuk Kandha dan Dindha tidak bertemu, bahkan untuk berkirim pesan saja seperti sesuatu yang sulit dilakukan akhir-akhir ini.
Itu semua dikarenakan tugas-tugas dengan deadline yang menumpuk, sebab minggu besok mereka sudah mulai melaksanakan uas.
Dan saat ini Dinda sedang berjalan menuju perpustakaan, dia ingin mencari buku untuk bahan tugasnya yang terakhir di semester ini.
***
Dinda sedang berjalan di koridor yang menjadi jalan menuju perpus, sampai dia mendengar suara yang tidak asing sedang mengobrol.
"Hahaha kamu lucu deh, bikin gemas"
Suara itu yang Dinda tau adalah suara seorang perempuan.
"Ih lucu, ganteng dong jangan lucu"
Itu sudah pasti suara laki-laki, dan Dinda merasa familiar dengan suara tersebut.
Karena penasaran Dinda terus berjalan, sampai ke sumber suara tersebut yang ternyata berasal tidak jauh dari tangga yang akan membawa dirinya ke perpustakaan.
"Kalo ganteng sih, hmm..ganteng nggak ya"
Suara perempuan yang tadi Dinda dengar.
"Ganteng, pokoknya ganteng lah haha"
Suara laki-laki tadi, kemudian tawanya membuat Dinda makin penasaran karena sangat tidak asing.
Setelah sampai di lokasi yang menjadi sumber suara tadi berasal, Dinda pun menggerakkan kepalanya ke sebelah kanan di mana tangga menuju perpus berada.Dan di sana ada sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang tertawa, dengan posisi di mana kedua nya berdiri dekat tangga.Lalu tangan si perempuan digenggam oleh si laki-laki, terlihat seperti sepasang kekasih.
Dinda yang shock langsung berdiam diri sejenak dan melamun, seperti tidak percaya.Lalu seketika dia sadar dan berjalan menuju tangga.Dia dengan langkah cepat menaiki tangga itu untuk ke perpustakaan.
***
Kandha yang sedang asik bercanda dengan seorang gadis lawan bicara nya pun, menghentikan aktivitasnya seketika.
Dia seperti kenal dengan seorang gadis yang dengan langkah teburu-buru, serta menundukkan kepalanya berjalan menaiki tangga ke arah perpustakaan.
Refleks Kandha bergerak untuk menghalangi gadis itu yang ingin menaiki tangga.
"Dinda..Ya ampun din, aku kira siapa"
Dan gadis yang disebut namanya pun lekas menegakkan kepalanya, dan menatap orang yang berada di depan nya.
"Ya ndha, hai..aku harus buru-buru nih"
Dinda dengan langkah cepat langsung bergeser ke samping, lalu melangkah menaiki tangga.
"Tunggu din, heiiii.."
Bahkan teriakan seorang Kandha pun tidak dia dengarkan saking shocknya dengan kejadian yang baru saja dia lihat.
Dan hal itu cukup membuat Kandha bingung, mengapa tiba-tiba Dinda seperti menghindar tanpa sebab.
***
Sejak kejadian itu, hubungan Kandha dan Dinda menjadi semakin aneh.Dan Kandha pun semakin bingung dengan keadaan tersebut.
Setiap mereka bertemu, entah sengaja atau pun tidak.Pasti Dinda langsung cepat-cepat pergi, agar tidak terlibat obrolan dengan Kandha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
RomanceAku sudah berniat untuk memberikan hatiku untuk dirimu, karena aku pikir kamu cukup serius dilihat dari sikapmu kepadaku.Tapi ternyata semua itu hanya harapanku saja.Sikap dirimu yang begitu spesial kepadaku, ternyata bukan hanya untukku.Jadi ku pik...