1. pertemuan sekian kalinya.

134 4 2
                                    

Author. P. O. V.
Hi, semua kali ini aku dapat cerita dari pikiranku sendiri. Ok kita mulai.

Disebuah rumah yang sederhana. Tepi, danau yang besar. Ditepi danau itu. Terlihat, seorang gadis bersurai coklat keemasan. Gadis itu duduk sendiri dengan tangisan kecil. Gadis itu berusia 7 tahun. "Hiks... Hiks... Meleka jahat.. Hiks... Hiks... Padaku!! Aku hanya.. Hiks... Ingin belsama appa dan mama!.. Hiks... Hiks" tangisan gadis itu makin pecah.

Tanpa disadari gadis yang bernama Ai Salada Merkaus. Gadis yang dulu ceria menjadi gadis yang sering nangis. Tak disadari ai. Seorang laki laki bersurai hitam dengan topi berwarna hitam ada merah sedikit menatap ai. Laki laki itu berjalan mendekati ai. "Hey, ada apa jangan menangis. Kau tidak cocok dengan air mata. Kau cocok dengan senyum manis. Siapa namamu?" tanya pria itu. "Namaku Ai Salada Merkaus, kamu?" tanya ai. "Panggil aku hali aja" kata hali pada ai. "Iya, hali. Umurmu berapa?" tanya ai. "Umurku 8 tahun. Aku baru pindah ke pulau rintis. Yah, aku akan ikut ayah apa kakek, yah?" tanya hali sedari berguman tak jelas bagi ai. "Kakek kak hali tinggal disini yah?" tanya ai pelan tapi bisa didengar hali. "Iya, kalau ayah di kuala lumpur. Aku harus tinggal dimana yah?" tanya hali. "Kurasa tinggallah dengan kakekmu untuk melanjutkan bisnis kerai atok kau je dulu" jelas ai. "Kurasa kau betullah. Kalau, kita dah besar nak tak kau lihat dunia sihir?" tanya hali pada ai. "Dunia sihir?. Pasti kerenkan?" tanya ai dengan mata berbinar binar. "Kau nih orang apa?" tanya hali pada ai. "Aku setegah Malaysia setegah jepang. Nama jepangku yang berarti ai itu. Aku kurang tahu. Tapi, kata mereka artinya cinta. Kalau salada merkaus bahasa malaysia" jawab ai dengan wajah lebih ceria. "Jangan nangis lagi yah?, janji?" tanya hali sambil yodor kelilinking. "Janji" sahut ai sambil menjabat kelilingking hali dengan miliknya.

9 Tahun kemudian.
Ai menjadi gadis yang gak nangis. Tapi, jutek dan cool.

Hari ini adalah hari senin. Hah, hari yang paling bawel dalam hidup ai. Tapi, tidak jadi upacara. Karena, ada 5 murid baru. Yah, ingatkan ai berterima kasih kepada murid baru tuh.

Dikelas...
Sekolah nih sangat menakutkan. Karena, ai. Yah, gadis yang selalu membawa pisau kemana pun dia berada. Dia selalu belajar dengan seorang guru dari jepang. Dikelas 2-2. Kelas yang sangat aneh. Muridnya hanya beberapa. Salah satu muridnya adalah Gopal, Yaya, Ying, Fang, dan Ai sendiri.  Kenapa sedikit?. Yah, karena mereka melatih kekuatan membunuh. Kira kira begitu. Pintu kelas mereka terbuka. Seorang cikgu berbalut kerudung. Dia berjalan masuk bersama lima murid baru tuh. "Perkenalkan diri kalian" kata cikgu zila. "Namaku Boboiboy Halilintar. Panggil aku hali" ucap halilintar dingin. "Hi!, namaku Boboiboy Taufan!" sapa taufan pada kami. "Halo, namaku Boboiboy Gempa, mohon bantuannya" kata gempa begitu sopan. "Hi!, namaku Boboiboy Blaze" sapa blaze. "Hi, namaku Boboiboy Ice" kata ice. "Halilintar duduk disebelah ai. Ai tunjuk tanganmu" kata cikgu. Aku pun menunjuk tanganku. "Oh iya, panggil aku hali aja" kata hali. Heh?. Hali?. Seperti pernah dengar ditelinggamu. Coba pikir ai. Siapa lagi yang punya nama seunik dirinya?. "Boleh kutahu siapa namamu?" tanya hali pada dirimu. "Namaku Ai Salada Merkaus. "Taufan, kamu duduk disamping Gopal. Gopal, tunjuk tangan" kata cikgu. Gopal melakukan apa yang disuruh cikgu. Taufan berjalan ceria pada apa yang dia lewati. "Hi, gopal!" sapa taufan dengan cengkiran khas miliknya. "Gempa duduk disamping fang. Tunjuk tangan" kata cikgu. Fang melakukan hal yang dilakukan oleh kami tadi. Gempa berjalan mendekati fang. Gempa adalah cewek yang manis nan cantik bagi fang. "Blaze dengan ying" kata cikgu. "Dan ice dengan yaya" kata cikgu.

Istirahat....
Ai duduk diam menatap bunga ditangan dengan tangisan. Ditangannye adalah Bunga mawar. Bayangan bentuk seorang laki laki mendekati ai. "Hi, ai. Lama tak ketemu" sapa hali. "Sebenarnya kau ini kak hali kan?" tanyamu gugup. "Iye, kenapa?. Maaf, yah. Dah buat kau kecewa. Waktu itu aku disuruh dikuala dulu. Mama lahirkan adik untukku lah. Heh?. Kok kita bisa satu kelas. Kau kan seharusnya masih kelas 1. Kok udah kelas 2?" tanya hali. "Aku lompat kelas lah" jawab ai dengan nada yang sangat jutek. "Jangan menangislah" ucap hali menyapu air matamu dengan sapu tangan berwarna merah. "Kak hali udah punya team tak untuk kamping sekolah tuh?" tanyamu. "Belum. Kurasa kita akan satu team bareng adikku" jawab hali memalingkan wajah. "Katenya 6 orang lah" ucapmu kesal. "Kalau macam tuh. Kau lah orang keenam tuh. Dan kau lah orang ketiga dalam hati kau" ucap hali. "Kak hali. Ini bukan main lah. Kau tahukan aku nih tak suka canda. Jadi bolehke seyap kejap. Jangan bahas hal tak guna. Aku bawa pisau nih. Jadi diam" ancam mu pada hali. "Iyelah... Dah kita makan siang kejap. Lapar nih" ucap hali polos. "Jomlah" ujar ai. Mereka berjalan kekantin dengan tangan dipegang. Kayak pacaran aja. Banyak yang iri pada mereka. Terutama kaum hawa dan adam. Yah, fans hali langsung gak suka akan ai. Begitu juga fans ai. Fans ai langsung marah dan dendam pada hali. Kamu merasa tak enak langsung berkata dingin dan jutek. "Korang cemburu ke?" tanya ai. "Makcik 2 donat lobak merah" kata hali memesankan makan kesukaan mu. "Kami cemburu dengan kau. Cemana hali bisa suka dengan murid aneh tuh?" ucap salah satu fans hali yang bernama Sherbet Folar. "Aku dan kak hali kawan je. Bukan pacaran pun" ucapku. Hali langsung menarik tanganku dan menggambil donat lobak merah.

Mereka langsung ke perpustakaan sekolah. Disana paling sepi. "Heh?, kenapa mereka kesini?" tanyamu melihat isi perpustakaan yang biasanye sepi menjadi ramai akan banyak murid. Yah disana ada saudara hali, yaya, ying, gopal, fang, hali, dan dirimu sendiri. "Sejak kapan korang belajar nih?" tanyamu dengan wajah biasa. Datar. "Kami nak lulus ikut nih lah" ucap yaya sambil menunjuk kertas yang bertulis tentang sekolah idol Stardream Academy. "Sejak bile laki boleh iku acara tuh?" tanyamu. "Kau remehkan kami yeh?. Kami lebih hebat lah saat menyanyi" ucap fang. "Korang dah lah tuh. Ini perpustakaan lah. Bukan, ruang musik. Kalau nak nyanyi. Nyanyilah di ruang musik. Nanti aku cakap korang latihan nyanyi" ucapmu. "Tak boleh. Kami harus tahu cara buat lagu. Baru boleh menyanyi" kata blaze. "Siape cakap?" tanyamu. "Cikgu papa" jawab semua orang. Kecuali, kamu dan hali. "Korang tak akan bisa lulus jika korang menyanyi je. Korang harus pandai buat keogarfi lah. Ikut aku ke ruang musik" ucapmu.

Diruang musik....
Ai mendekati piano dan menekan sebuah tust. Dia menekan penuh hati yang tulus dan murni. Piano mengeluarkan nada yang indah dari hasil tekanan milik ai. "Korang harus tahu cara buat lagu. Awalnye korang hanya perlu buat nada. Baru korang kasih lirik. Nah pas tuh, korang buatlah keogarfi" ujar hali. "Aku sudah membuat satu lagu" ucap ai. "Lagu apa?!" tanya yang lain kaget. "Lagu jepang. Dengar aja. Tapi, aku main pakai gitar biar enak" ujar ai.

"Aozora ga aru kagiri kaze wa toki yo hakobuyo
Yuhki ga aru kagiri yume wa kanarazu kanau yo
Namida ga afureru mama
Hey! Hey! Hey! Hashiridase
Akai chiheisen no kanata
Ashita ga aru no sa
Dare yori mo nani yori mo
Kimi dake o mamoritai
Itsumade mo dokomade made mo
Kimi dake o mamoritai
Wow wow wow sakeboh
Sekai wa owaranai.."


Author cabut dulu guys!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penyihir Yang Baik Hati.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang