WFY (2)

64 3 2
                                    

"hmm, vio?" tanya Rachelle kepada Viona.

"apaan?" jawab Viona tanpa menatap wajah Rachelle.

"Alex baik kok," ucap Rachelle ragu-ragu.

"idihh, kata siapa kamu? jelas-jelas cowok itu tuh sikapnya dingin banget, kamu belom tau dia helle, orang kamu baru 1 hari sekolah disini," Rachelle hanya menganggukan kepala.

iya yah aku baru tau Alex sehari, tapi aku lihat dia orang nya baik dan ramah, mungkin ada suatu hal yg membuat dia kayak gitu. mungkin.

"yaudahlah ga penting mikirin cowok aneh itu, ke kantin yuk." ajak viona kepada Rachelle.

--------------------

Rachelle berjalan kearah ibu kantin yang menjual bermacam minuman, sedangkan viona memilih duduk sambil memainkan iPhone miliknya. "bu, pesen jus mangga nya 1" ada seseorang yang berkata sama seperti yang Rachelle katakan. otomatis Rachelle menoleh kearah suara itu, dan ternyata dia Kevin. seketika wajah Rachelle berubah menjadi datar.

astaga, kenapa harus ketemu cowok ini lagi. ketemu sama kevin sama kayak ketemu setan di jurang. hiii orangnya galak. kok ada sih yang mau jadi pacarnya si kevin?

"neng ini jus mangga nya" suara bu kantin membangunkan Rachelle dari lamunan nya.

"oh iya, makasih bu," ketika tangan Rachelle mengambil cup yang berisikan jus mangga, tiba-tiba sebuah tangan berkulit putih mengambil cup dari genggaman Rachelle. dan lagi-lagi itu tangan kevin."heh, yang pertama pesen kan aku! siniin jus mangga nya. kamu pesen lagi dong, jangan ambil minuman punya orang." nada suara Rachelle terdengar sangat kesal terhadap lelaki dihadapannya itu.

"idih, yang ada juga elo yang ngambil minuman punya orang. tadi kan gue juga udah pesen sama bu kantin." kevin tetap pada pilihannya, bahwa Rachelle yang salah karena yang pertama memesan jus adalah dirinya. tiba-tiba ibu kantin ikut bicara ketika Rachelle dan Kevin sedang bertengkar hanya karena 1 cup jus mangga.

"nak kevin, memang gadis ini yang pertama memesan jus mangga kepada ibu. sebaiknya nak kevin kasihin jus mangganya, biar ibu bikinkan jus mangga yang baru untuk nak kevin." ibu kantin berusaha mengambil cup  yang sedaritadi kevin genggam. "gabisa! ini jus mangga punya gue. lo pesen lagi aja sm bu kantin, oh iya kalo bisa sekalian bayarin jus mangga gue." kevin berlalu meninggalkan Rachelle dengan membawa jus mangga miliknya, secara tidak langsung Rachelle menggerutu dalam hatinya.

iihh nyebelin banget si kevin, yang duluan pesen jus mangga kan aku. terus sekarang dia malah bawa jus mangga nya, mana dia nyuruh aku yang bayarin jus mangga yang udah dia beli. awas aja ya, bakalan aku bales. aku bukan cewek lemah kevin!

"aku gabakal bayarin jus mangga kevin bu, aku pesen fruit tea apple aja 1." Rachelle sudah terlanjur kesal terhadap kevin, wajahnya yang merah padam menandakan Rachelle sedang sangat sangat kesal. "udah neng gausah marah-marah nak Kevin mah udah sering kayak gitu, tiap hari juga kalo dia pesen jus gasuka bayar ke ibu, malah yang suka bayarin temennya Gilang." wajah Rachelle berubah antara kesal dan kaget.

gila si kevin! ngambil jus tapi ga bayar, ya tuhan kasian banget temennya yang bernama Gilang itu. kok mau sih temenan sm cowok kayak dia, udah galak, kasar, bawel suka ngutang lagi. apa bagusnya coba? cuma badan dia yang tegap dan wajah yg pas-pasan. ih baru segitu aja udah bangga. kalo kata aku juga bagusan Alex lah, udah cakep, baik,pinter eh dia pinter ga yah? semoga aja pinter, eh tapi jangan muji-muji dulu, kalo dia udah punya cewek kayak si kevin gimana? ah biarin aja, aku cuma kagum ini sm Alex, bukan suka ataupun cinta. ya masa ada istilah pandangan pertama? dangdut kalee..

"yaudah bu, ini uangnya. kalo kevin pesen jus lagi atau pesen yg lain, gausah ibu bikinin daripada dia terus-terusan ngutang sm ibu, ntar ibu juga kan yg rugi. saran aku ya bu, kalo bisa ibu judes sm kevin tiap dia mau ngutang disini hehe." Rachelle terkekeh karena ucapannya sendiri.

"ah si eneng bisa aja, tapi ntar ibu coba deh biar nak kevin ga ngutang lagi sm ibu hehe, makasih ya neng sarannya." ibu kantin tersenyum kepada Rachelle.

gadis itu berlalu meninggalkan kantin dan berjalan kearah kelasnya tapi dia melihat sebuah taman didekat kelas dan akhirnya gadis itu mendekati taman yg ada pohon rindang dengan 1 buah bangku panjang dibawahnya, namun gadis itu hanya berjalan seorang diri. viona tak bersamanya, gadis itu menghilang sejak Rachelle berada di kantin. tapi menghilangnya viona, tak membuat Rachelle kesepian. gadis itu mempunyai buku novel dan iPhone yg selalu menemaninya, disaat sepi. hoby Rachelle membaca buku sambil mendengarkan lagu dari iPhone nya. sama seperti kegiatan yg Alex lakukan. walaupun Alex adalah ketua tim basket yg memiliki otak yg cerdas dan wajah yg tampan tapi kegiatan yg sering ia lakukan hanya membaca buku dengan lagu yg selalu ia dengar lewat iPhone dengan memakai handsfree putih miliknya. sikap lelaki itu cukup aneh untuk sebagian orang, tapi sikapnya yg pendiam dan begitu dingin malah menarik gadis-gadis disekitarnya, tak jarang dia sering mengabaikan orang-orang, seakan lelaki itu memiliki dunianya sendiri.

Rachelle terlalu asyik dengan dunianya sendiri, sampai bel masukpun tidak dihiraukannya. terus membaca dan mendengarkan lagu yg terus mengalun dengan ditemani oleh angin yg tenang.

Alex berjalan dengan santai ke arah kelas dia tahu bahwa bel sudah berdering sejak 15 menit yg lalu tapi itu bukan hal yg penting bagi Alex. langkah Alex terhenti karena melihat seorang gadis yg masih terduduk manis di bangku taman. "apa gadis itu tidak tahu bahwa bel sudah berdering sejak tadi?." tanya laki-laki itu dalam hati. akhirnya Alex memutuskan berjalan mendekat kepada gadis itu. "hey." Alex menepuk bahu gadis itu, dan gadis itupun menoleh. "iya?." gadis itu tampak sangat bingung dengan berdirinya Alex disampingnya. "bel masuk sudah berdering sejak tadi, kamu tidak mendengarnya?." tanya Alex lagi kepada gadis itu. "engga, daritadi aku lagi baca buku sambil dengerin lagu pake handsfree." wajah Alex terkejut melihat kegiatan yg gadis itu lakukan.

"gadis ini memiliki hoby yg sama denganku? oh ayolah Alex, bukan hanya kamu yg memiliki hoby membaca buku dan mendengarkan lagu. tapi baru gadis ini yg mempunyai hoby yg sama denganku disekolah ini, kebanyakan gadis disekolah ini yg aku tahu hanya gosip, dan kegiatan yg tidak jelas. tapi gadis ini? dia pendiam. sama seperti sifatku, stop! untuk apa aku memikirkan hal yg tidak jelas seperti itu, lebih baik aku kembali ke kelas.

tanpa berkata apapun Alex berjalan meninggalkan Rachelle. dan tanpa disadari, Rachelle mengikutinya. "kok dia masuk kelasku? eh iya lupa, Alex kan sekelas sm aku. Rachelle Rachelle hehe." sesampainya dikelas, seorang guru menatap tajam kearah Alex dan Rachelle.

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang