Explanation 1

130 9 1
                                    

Aku berjalan menuju luar jendela untuk membuang sampah makan siang ku. Namun karena kakiku yang malas untuk  kembali ke kelas, aku memutuskan untuk tidak berada didalam kelas.

Kusenderkan kepalaku pada tanganku yang sudah berada diatas tembok balkon sekolah. Hembusan angin yang begitu sejuk dan pemandangan para kakak kelas yang sedang  bermain-main di lantai terbawah membuatku merasa tenang.

Namun sayangnya ketenangan ku tidak berlangsung lama saat kulihat sebuah koin terlempar dari belakangku menuju luar balkon—tepatnya jatuh ke lantai terbawah.

Para kakak kelas yang sedang bermain kejar-kejaran menghentikan aktivitas mereka dan menatap ke lantai 3, tempat dimana aku berada sekarang. Mereka melihatku penuh dengan kecurigaan dan disaat yang bersamaan, aku pun langsung melihat ketiga temanku sedang tersenyum jahil.

"Elu sih, liat tuh. Gw langsung di liatin kakak kelas." Ucapku sambil berusaha sembunyi dari tatapan kakak kelas.

Keira tidak membalas perkataanku. Dia hanya menghampiri ku dan menyenderkan kepalanya di tembok balkon. Sementara kedua temanku yang lainnya hanya berdiri di samping ku dan menatap ke arah kakak kelas yang sudah mulai melanjutkan permainannya lagi.

Disitulah aku melihatnya. Salah satu kakak kelas yang sedang bermain kejar-kejaran di bawah yang memiliki kulit yang kelewat putih, tinggi yang kelewat pendek, dan kacamata min berwarna biru tua.

Sungguh, dia terlihat seperti–

"Shawn Mendes!"

Yap, ucapan Aira benar. Temanku yang sangat ngefans dengan Shawn Mendes itu selalu mengatakan semua orang mirip Shawn Mendes. Tapi, kurasa kali ini bukanlah ucapan asal Aira. Karena aku pun berpikir begitu.

Dia benar-benar mirip Shawn Mendes.

"Shawn Mendes? Yang mana?" Ucapan Naura membuat Aira menunjukkan jarinya pada orang-yang-mirip-Shawn-Mendes itu.

***

"Coba waktu itu temen gue gak lempar koin kebawah, pasti gue gak bakal ketemu lu yang lagi cengengesan dengan senyum kayak Shawn Mendes"

BBMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang