part - 2

30 3 0
                                    

Setelah revan kembali kekantor nya kembali. Faras dan vany langsung mengintrogasi dina, menanyai nya seribu pertanyaan seperti tawanan.

"Gila .. Revan ganteng bangett. Rumah lu deket banget ya sama dia"

"Yakin lu sahabatan doang sama dia ?? Gk lebih ?? Gk ada rasa cinta gtuhh ??"

"Din . lu cuek2 ge deket sama cowo yg gantengnya beluber-beluber"

"Dinaaaaa ..... Gw mau maen kerumah lu biar bisa kecengin revan"

"REVANNN !!! I LOP YU PULL"

Dina mengusap kedua telinganya. Akibat ulah kedua sahabat nya. Apalagi faras dan vany teriak-teriak heboh . seperti orangkebakaran jenggot. Catet tuh

"Ahh .. Bacot deh lu berdua. Gw jelasin ya. Rumah gw tuh tetanggaan sama revan. Balkon sama kamar dia tuh deket. Sekali loncat dari balkon kamar gua, langsung nyampe dikamarnya"

"Wahh .... Ntar malem gua mau nginep dikamar lu. Untuk selamanya"
"Iya gua juga maoo"

-----

Tok-tok-tok

Dina menoleh kearah jendela lalu melihat jam dinding 11.00wib.
Dina menggelengkan kepalanya. Lalu menyibakkan selimut yg menutupi kakinya. Padangannya beralih ke farras dan veny yg sudah tertidur lelap. Mereka berdua benar-benar membuktikan omongannya untuk menginap di rumah dina.
Ceklek jendela terbuka. Terlihatlah revan sedang berdiri dibalkon kamar dina , bibir nya tersenyum lebar memperlihatkan gigi rapihnya.
"Malem banget si lu datengnya. Hampir ajah gw ketiduran" dina bersedakap dada tanda ia marah dengan revan "sorry deh din. Tadi kerjaaan banyak banget. Udah ahh awas gw mau masuk diluar dingin"
"Tapi revv---" belum sempat dina menyudahi kalimatnya revan sudah menerobos badan dina. "Lahh tumben dia nginep dirumah lu" tanya revan. Dina menghembuskan nafas kesal lalu menutup jendela. "Dia nginep juga gara-gara lu" revan menoleh ke dina, menaikan satu alisnya menatap dina dengan tatapan maksud lo !!
Dina berjalan kearah meja belajarnya , menarik kursi dan mendudukinya. Diikuti revan yg duduk di meja belajarnya. "Iya. Mereka itu mau liat lu tapi lu nya pulang kemaleman. Lu tau gk si mahasiswi kampus heboh karna lu semuanya pada ngintrogasi gw" ketus dina. Revan terkekeh. Ia ingat saat dina SMP dulu. Saat tim futsal revan menerima undangan buat main di sekolah dina. Saat revan melihat dina sedang dikantin , revan tiba2 datang dan memeluk dina , membuat para siswi teriak histeris. Saat dina sudah pulang sekolah ia langsung berlari kekamar reva, memaki revan karna ia ditanya-tanya tentang revan. Persis seperti sekarang.
"Hehe maap dehh ... Abisnya gw baru putus sama sherin pikiran gw cuman tertuju sama lu" balas revan. Dina melihat revan dengan tatapan sulit diartikan. "Lu putus sama cewe cabe itu ??" tanya dina. Revan mengangguk pasti. "Akhirnyaaa"

Revan dan dina mengobrol hingga larut. Menjalankan ritual setiap hari. Revan datang kekamar dina sampai jam 12 trus revan menyelimuti dan mencium kening dina. Setiap hari mereka lalukan itu.
"Tidur deh lu" ucap revan. Dina mengangguk sambil menguap lebar. "Iya gw udah ngantuk banget nihh" dina mengucek-ngucek matanya. "Nanti hari minggu kita ke singapura ya sebagai permintaan maaf gw" dina hanya mengangguk lalu berjalan ke kasur king nya. Lalu merebahkan diri. Revan menarik selimut menutupi tubuh dina hingga ke batas leher.
Revan mengusap kepala dina lalu mencium kening nya "good night.have nice dream dek dina" dina tersenyum kemudian mencium pipi kiri revan. "Good night too. Have a nive dream kak revan" revan tersenyum , ia paling suka saat seperti ini. Saat dina berkata "ka revan" sangat tulus gk ada ledekan. Revan memang sangat menyayangi dina seperti adiknya sendiri. Bahkan revan bersumpah kepada siapapun yg menyakiti hati adiknya akan berhadapan dengan revan. "Kunci jendela dulu gih" ucap revan . "nggak usah ahh ... Lu tutup ajah yg rapet" revan mengangguk kemudian meninggalkan kamar dina.

"Agghhttt .... Dinaaa ..... Kalian romantis banget. Mau kesingapura lagi sebagai permintaan maaf . diucapin selamat malam trus dicium" teriak farras tertahan. "Iya din. Masa si lu gk punya perasaan apa2 sama dia" ucap vany. Dina menggeleng kemudian menghadapkan badannya memunggungi farras dan vany.
"Dina ihhh ...." rengek vany. "Besok ajah deh nanya nya. Gw ngantuk banget nihh"

-----
3 years ago.

Dina berjalan di trotoar depan restoran miliknya. Restoran yang dulu hanya kafe kecil berubah menjadi restoran bintang 5. Rertoran yg dina bangun dari nol , saat dina jatuh dan bangkit. Semua menjadi hasil yg memuaskan . "restoran asia's food"

Dina memberhentikan taksi. Ia tak pernah membawa mobil sendiri. Ia slalu diantar supir atau naik kendaraan umum seperti taksi atau bis. Dina malas membawa mobil sendiri padahal ia sudah mengantongin sim A. Walaupun kadang dina suka membawa mobil sendiri saat keadaan benar-benar mendesak.

"Kafe luicy ya pak" ucap dina
Supir taksi mengangguk kemudian berjalan membelah jalan ibu kota yang cukup ramai.
Pikiran dina melayang ke 3 tahun lalu, disaat ia lulus dari kuliah meninggalkan kedua sahabatnya yang merintis karir masing-masing. Ahh farras dan vany, bagaimana kabarnya mereka berdua sudah setahun tidak ketemu karna kesibukan masing-masing.

Kaki dina melangkah ke dalam kafe, kafe tempat biasa mereka ngumpul dulu. Masa-masa susah saat kuliah mereka hampir habiskan di kafe ini. Padahal farras dan vany meminta ke restoran milik dina tapi dina menolak karna dina ingin bernostalgia dengan kafe ini.

"Dina !!!" teriak seseorang. Dina menoleh. Vany. "Vany !!!" teriak dina juga. Segera mereka berhambur memeluk , melepas rindu yang tertahan selama satu tahun.
"Lu gk banyak berubah ya din . tetep dina yg dulu, gk keliatan pemilik restoran bintang lima" dina tertawa . memang gaya penampilannya tak ada yg berubah.
Memakai kemeja lengan panjang yg sedikit kebesaran yang dimasukan ke celana jeans panjang , sepatu all start dan rambut di cepol membuat anak-anak rambut berjatuhan menutupi pinggir pelipis dina. Dina memang keliatan childish, seperti anak berusia 17 tahun dari pada gadis berusia 23 tahun.
"Gaya pakaian lu berubah. Jadi girly-girly gimana gtuhh" ledek dina. Vany tertawa. "Butuh referensi gaya . bosen sama yg monoton"
Gaya pakaian nya dulu memakai kaos lengan panjang , celana jeans dan sepatu tomkins , rambut di kuncir kuda. Sedangkan sekarang. Memakai dress selutut , rambut digerai indah , sepatu high hils. Girly sangat.

"Dina ... Vany"
"Farras ....." dina dan vany bangkit dan langsung memeluk farras. "Vany lu jadi cantik banget, jadi girly-girly gimana gtuhh ... Lu din, lu keliatan lebih unyuk. Gk berubah ya penampilan lu. Konsisten banget sama tomboy" vany dan dina tertawa riang.
"Lu jadi keibuan gini auranya" ledek balik vany. "Iya lah gw kan lagi hamil 1 bulan" ucap farras bangga. "Lu din. Kapan nyusul kita berdua. Gw udah nikah , udah hamil malah. Vany bulan depan tunangan. Lah lu masih jomblo-jomblo ajah"
Dina berdelik sebal. Kenapa harus pasangan si yg dibahas. "Udah dehh gk usah ngeledekin. Gw masih mau ngerintis karir dulu" bela dina.
Siapa si yg gk mau jadi suami seorang sweetdina afra yudistira. Pemilik restoran mewah plus chef terkenal. Muda , cantik dan berbakat. Hampir semua kalangan pernah mengajaknya , ngedate,pacaran bahkan menikah. Dari seorang pegawai kantor biasa,CEO,pengusaha muda,sampai pejabat. Tapi semua di tolak mentah-mentah oleh dina.

"Aduhh din . masa cuman gara2 cinta SMA lu yg berakhir stragis , lu jadi dingin ginih sama cowo. Nggak banget dehh" ucap farras. Dina meringis. Kisah cinta SMA nya, tragis banget memang, pacaran 3 tahun. Akhir-akhirnya dina diduain dan di putusin. Padahal dina sudah mencintainya tulus.
"Nggak juga tuhh" ucap dina. "Trus si revan gimana ?? Makin ganteng ya ??"
Dina terdiam. Reva. Ia sekarang sibuk. Sudah dua bulan terakhir revan dan dina tak banyak bicara. Revan memang sedang sibuk dengan urusan kantornya. Dina juga sibuk dengan restorannya. Tak ada ngobrol sampai larut malam, nggak ada jalan-jalan atau bersepedah dihari minggu,nggak ada kata-kata konyol. Dina rindu masa-masa begitu.

"Din kok bengong" ucap vany membuyarkan lamunan dina. "Ngghtt ... Revan sekarang sibuk . gw jatang ketemu sama dia" jelas dina
"Din. Lu gk ada rasa gtuh sama revan" tanya farras, dina menggeleng. "Tapi menurut gw revan suka deh sama lu" ucap vanny. Dina terlonjak kaget sedetik kemudian tertawa . "ahaha apaan si lu berdua. Gw sama revan itu sahabatan . gk lebih. Lebih deng, sebagai kaka-adik" farras dan vanny melengos sebal. "Din, lu peka atuh ... Gimana mau dapet pasangan"
Dina terdiam. "Iya nih.. Gimana si lu din. Revan itu suka sama lu. Keliatan dari cara ngomong dia ke lu. Cara dia perhatian sama lu.cara dia ngelindungi lu"

semoga masih ada yang baca:D
Cerita ini , cerita singkat jelas padat:D maaf yaa:)

Bestfriend And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang