part - 3

14 1 0
                                    

"Din. Lu gk ada rasa gtuh sama revan" tanya farras, dina menggeleng. "Tapi menurut gw revan suka deh sama lu" ucap vanny. Dina terlonjak kaget sedetik kemudian tertawa . "ahaha apaan si lu berdua. Gw sama revan itu sahabatan . gk lebih. Lebih deng, sebagai kaka-adik" farras dan vanny melengos sebal. "Din, lu peka atuh ... Gimana mau dapet pasangan"
    Dina terdiam. "Iya nih.. Gimana si lu din. Revan itu suka sama lu. Keliatan dari cara ngomong dia ke lu. Cara dia perhatian sama lu.cara dia ngelindungi lu"

****

    Ucapan farras dan vanny tengiang-ngiang di kepala dina. Menari hula-hula di otak dina.
Tok-tok-tok
    Ketukan kaca membuyarkan lamunan dina plus mengejutkan dina. Dina melirik jam di dindingnya. 22.00wib.
Siapa ya ... Pikir dina. Perlahan dina bangkit dari kasur big size nya. Dan membukakan jendela kamarnya. "Dinaa !!"
"Aaaaa .. Mppttzz-mmppttzz" mulut dina disekap. Orang tersebut menerobos masuk kekamar dina, lalu menutup jendela. Tangan dina memukul telapak tangan orang tersebut yang menutupi mulutnya. Jujur dina gk bisa nafas.
    "Gila lu rev. Bikin stockjantung ajah" rengut dina. Revan tertawa pelan . "maaf deh din. Segala kaget dah lu. Biasanya juga tiap hari kya gtuh" dina menaikan sebelah bibirnya. "Dulu revan. Udah dua bulan lu gk ngalakuin manjat-manjat gazebo gw. Yaa jelas paranoid gw kambuh" dengus dina. "Hehe viss .. Habisnya akhir-akhir ini gw sibuk. Lu juga sibuk"
     Dina bersedekap dada. "Mau ngapain kesini ??"
Revan menaikan satu alis nya , membuat wajahnya dua kali lipat tampan.
     "Din" revan berlutut dihadapan dina membuat dina terlonjak kaget dan gelaggapan sendiri. "Ap-apa rev" siall kenapa gugup si, pikir dina.
   "Gw udah lama suka sama lu. Lu mau gk jadi pacar gw. Gw tau gw bukan tipikal cowo romantis yang nembak bawa bunga atau coklat. Atau gw bukan cowo gombal yg ngerangkai kata-kata manis. Tapi sebisa mungkin gw bakal ngecintai,ngejaga dan gk nyakitin lu din"
      Mata dina melotot kaget. Ternyata ucapan farras dan vanny benar. Sial.
"Lu mau gk din ??" tanya revan. Dina gelaggapan sendiri. Ia binggung harus jawab apa, menerima revan , jujur dina merasa nyaman saat berada didekat revan. Entah itu rasa nyaman kepada , sahabat , kaka atau nyaman cewe ke cowo. Atau menolaknya, dina maasih agak ragu untuk memulai cinta baru, takut di sakiti lagi tentunya. De javu.
     Dina mencoba mengatur nafas nya , mengatur ritme detak jantung nya yang berdegup kencang. Ambil-buang-ambil-buang.

"Iya rev. Gw mau jadi pacar lu" jawab dina.
    Mata revan melotot kaget. "Serius ??" dina mengangguk yakin
Revan bangkit dari jongkoknya. Menakupkan kedua tangannya di pipi dina , kemudian memeluknya erat. Pelukan yg berbeda tentunya dari pelukan-pelukan sebelumnya.

****

    Rosy dan yudis -mama dina- begitu senang mendengar kabar bahwan revan dan dina pacaran , bahkan mereka langsung menyuruh dina dan revan segera menikah nggak perlu perkenalan lebih dalam lagi, tohh sekitar 20 tahun bersahabat pasti sudah mengenal satu sama lain. Dari sifat baik dan buruk.pekerjaan,hobby sampai orang tua.
   Tapi revan dan dina menolak. Mereka berdua butuh pendekatan sebagai sepasang kekasih. Bukan sepasang sahabat.

******

     Dina duduk di kursi restoran miliknya . tempat yang mojok membuat para mengunjung tidak mengetahui bahwa dina pemilik restoran ini. Ditambah cara berpakaian dina yang santai. Kemeja dan celana jeans . seperti biasa.

     Dina melihat pesan sms yang dibaru saja dikirim revan.
Susah ya ketika dua orang yang cuek,gk romantis bertemu menjadi sepasang kekasih. Seperti dina dan revan. Lihat lah, ketika orang baru saja jadian akan mengumbar kata-kata gombal yang bikin perut eneg tidak berlaku dikamus revan dan dina. Mereka bukan seperti sepasang kekasih.
Ketika orang-orang. Cowo ke cewe
     Makan ya sayang, nanti sakit. Aku kan gk pengen kamu sakit.
Sedangkan revan dan dina
      Makan lu. Nanti lu mati. Gw juga yg repot.
Nggak ada panggilan khusus. Seperti babe,lovely,mimi,pipi,ayah,bunda
Mereka hanya memanggil sayang tak lebih dari itu.

"Sorry ya din nunggu lama"
    Dina mendongkak kemudian melengos. "Lama amat si lu . keburu tua gw nungguin lu"
Revan tertawa kemudian menarik kursi didepan dina. "Sensi amat si lu . klo gini si bener, lu jadi cepet tua" mata dina melotot. "Apa lu kata !!!"
   Revan mengangkat bahu cuek "lu cepet tua" . dina mengerucutkan bibirnya sebal. "Jahat amat si lu yank . masa sama pacar sendiri gtuhh" ketus dina. "Tu kan marahh ... Cepet tua lu yank" ucap revan sambil cekikikan. "Udah ahh ... Mau pesen apa. Nanti biar gw yang masakin, mau gw kasih racun di makanan lu" ketus dina.
    "Ciyee mau masakin gw. Jadi pengen cepet-cepet gw nikahin ihh" goda revan. "Nikah ajah sono sama kambing" revan mengetuk-ngetuk dagu nya. "Berarti klo gw beneran nikah sama lu. Lu kambing dong yank" dina melototkan mata nya. "Bener ini mah.. Gw kasih racun dimakanan lu"  dina berdiri kemudian melengos ke arah dapur.
    Sedangkan revan ia tertawa melihat tingkah dina. Revan paling suka ngeledekin dina seperti ini, melihat matanya melotot,bibir menggerucut, hiburan tersendiri buat revan.

   "Ucapan gw yang akan nikahin lu akan gw wujutin din. Setahun lagi ya, tunggu gw yakin dengan hati gw. Klo lu emang soulmate plus jodoh gw" gumam revan.

******

    Dina mengaduk-aduk jus alpukat di depannya. Matanya tetap terfokus kepada juss buatan resto nya sendiri. Tanpa mengalihkan pandangan ke dua orang yang menatapnya bingung.
Dering telfon membuyarkan lamunan dina.
"Hallo . assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"
"...."
"Hhmm ..."
"..."
"Dihh apaan dah lu yank"
"...."
"Kesini tinggal kesini. Udah lu makan kesini ajah yank. Nanti makanan lu gw racunin"
"..."
"Kali ini gw serius yank. Udah ahh kesini ajah . ada fany sama farras"
"..."
"Yeee .... Gw patahin dulu batang leher lu"
"...."
"Iya.I love you too yank"

     Dina meletak kan IPhone di meja . alis nya mengkerut karna ekspresi farras dan vany yang tak bisa dijelaskan.

"Kenapa lu berdua" tanya dina. "Lu kapan resmiin hubungan lu sama revan" tanya farras. "Hah ??" dina membuka mulutnya lebar-lebar. "Hah . hoh . hah .hoh. Tau lu. Gk bosen apah friendzone mulu" tambah vany.
    "Dihh ... Gw udah pacaran kali sama revan 7 bulan yg lalu. Dari perut farras datar sampe melendung gw udah pacaran sama revan"
   Gantian sekaramg vany dan farras yang membuka mulutnya lebar-lebar.
"Bercanda lu" ucap vany. "Lu gk keliatan kya orang pacaran. Ngomongnya lu-gue"tambahnya

Dina berdelik. Memutar kedua bola matanya ."gk denger gw dia manggil dia yank" ucap dina. "Ehh ... Lu sebelum pacaran ajah manggilnya. Cintah,lovly,cayank, atau apapun itu. Makanya lu manggil dia yank udah gk asing lagi" jelas fany. "Beda lah ... Gw kan sekarang manggilnya pke hati" ucap dina sambil mesem-mesem. "Manggil mah pake mulut bukan hati. Romantis dong kya gw sama suami gw" dina menyeruput juice nya cuek tak menghiraukan ucapan farras. Toh dia yg ngejalanin, ngapain kya orang2. Lebih baik jadi diri sendiri. Pikir dina.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bestfriend And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang