Don't copy any scene. They're mine. I hate silent reader.
Aku turun dari ducati merahku yang sudah tak berbentuk. Lalu berjalan menuju pintu putih besar. Rasanya tanganku tak kuat untuk membuka pintu berat ini. Jadi kugunakan bahu kananku untuk mendorongnya. Saat aku masuk, aku melihat Anna membersihkan berbagai macam senjata, dan Greyson sedang berlatih dengan pistol barunya. Jika kalian pikir kami sekelompok penjahat yang akan merampok bank, kalian telah salah. Well, kami memang penjahat kelas atas. Tapi kami takkan mau merampok bank. Kami punya banyak uang untuk bertahan hidup.
Anna melirikku dan menghentikan pekerjaannya, membersihkan senjata.
"Pertama kalinya dihajar eh?"
"Diamlah, Anna. Seharusnya kau mengambil es dan kain untuk mengobati luka memar di pelipis adikmu ini,"
"Tukang perintah," Kudengar ia berdecak sesaat.
Kini, kulirik Greyson yang sedang berlatih menembak.
"Sebenarnya kau ingin menembak apa? Seekor katak?" Aku membuka mulut.
"Menembak seseorang hingga tewas. Sama seperti yang kalian lakukan." Greyson memasukkan peluru kedalam pistol itu.
"Kau lucu sekali. Kemarilah."
Dia berjalan lalu meletakkan senjata mematikan itu kedalam guci yang terletak tak jauh dari tempatku berdiri.
"Kalau kau ingin sepertiku, kau harus banyak belajar. Contohnya belajar matematika dan fisika. Karena menembak juga perlu perhitungan,"
"Tapi, Justin, aku tidak suka pelajaran berhitung. Lagipula, menjadi pembunuh bayaran dan kelompok gangster sepertimu tidak perlu sekolah,"
Anna datang membawa sebuah mangkuk kaca besar dan selembar kain handuk. Dia lalu menyuruhku duduk dan Greyson mengikutiku.
"Biar ku obati lukamu," Anna mengobati lukaku. Greyson terdiam disampingku. Hanya menatapku. Sedangkan aku tak berkutik.
"Yap, sudah selesai," Anna menaruh mangkuk itu dibawah sofa dan kembali membersihkan senjatanya.
"Justin, dapatkah aku menjadi sepertimu?"
"Tentu saja kau bisa. Kau hanya perlu banyak belajar," aku berdiri hendak menuju ke kamar.
"Ku mohon. Ajari aku menembak sekarang. Aku bosan dianggap remeh oleh anak buah Kingston disekolahku. Aku mohon, Justin. Aku mohon." Dia berlutut padaku.
"Baiklah. Darimana kau dapatkan pistol itu?"
"Dari laci di bawah tempat tidurmu,"
"Ambil satu yang sama seperti yang kau pakai tadi. Temui aku di halaman belakang. Kita akan berlatih menembak,"
****
Mengajari Greyson menembak benar benar melelahkan. Anak itu terlalu bersemangat. Aku merebahkan badanku. Aku baru menyadari sesuatu, aku belum makan seharian.
Aku menuruni tangga dengan meluncur dengan ibu tangga. Aku melihat Anna memasukkan pistol kecil ke selipan celana jeansnya.
"Anna, kau ingin kemana?"
"Kau belum tidur eh?"
"Aku lapar, ada makanan apa di kulkas?"
"Ada roti, daging asap, sayuran, keju dan banyak lagi. Aku sudah berbelanja pagi tadi. Mungkin kau bisa membuat sandwitch."
"Baiklah, kau mau kemana, Anna?"
"Seperti biasa, misi murahan,"
"Dengan jeans dan pistol biasa?"
"Ya. Hanya membunuh preman jalanan yang berani memperkosa anak pejabat. Itu saja. Aku tak perlu berdandan,"
"Baiklah. Hati-hati,"
"Okay, I'll be fine. Oh iya, jangan sentuh Nuttela ku dan pastikan Greyson terlelap. Besok dia ada kelas pagi,"
Anna lantas pergi dan melambaikan tangannya. Aku menangkap kecemasan dimatanya dan geriknya. Sebenarnya ada apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gun and Roses
Teen FictionCast ; 1. Justin Bieber aka himself 2. Greyson Chance aka Greyson Bieber (Justin's brother) 3. Kristen Stewart aka Annabelle Bieber (Justin's sister) 4. Katy Perry aka Rosalina Kingston 5. Channing Tatum aka Red Kingston (Rosalina's brother) 6. Demi...