Si Bang

102 6 2
                                    

Gelak tawa memenuhi pendengaran, ruangan kelas 3-1 memang selalu ramai di penuhi ke gila'an murid tingkat akhir di sela kesibukan mereka. Seperti sekarang jika tidak ada guru yang mengajar, semua murid akan melakukan hal konyol dari hal yang bisa di masukan nalar hingga di luar nalar. Mencoret papan tulis, berdandan sudah menjadi kebiasaan setiap kelas jika menghabiskan waktu mereka khususnya kaum wanita sedangkan laki-laki sibuk membahas hal berbau olahraga tapi ada juga lebih memilih menghabiskan waktunya menatap keluar jendela seperti salah seorang murid teladan berwajah sangar berhati lembut atau bahasa gaulnya berhati Hello Kitty.

Anak satu angkatan pun semua tahu akan ke lembutan hati laki-laki itu. Menyukai anak kecil, dan selalu berbicara sopan ke pada yang tua, sudah menjadi asupan bagi anak kelas 3-1 saat melihat tingkah laki-laki itu.

Puk

"Memperhatikan Junhong lagi, Bang?"

Laki-laki itu tidak mengalihkan pandangan mata dari luar jendela, seorang laki-laki berwajah tampan dengan ciri khas bibir yang menawan duduk di sebelah laki-laki tadi -Bang Yongguk.

"Jangan hanya bisa menatap dari jauh Bang, kita tidak tahu bukan sejam kedepan Junhong masih single atau tidak."

Yongguk menganggukkan kepala mengerti, matanya masih memandang pergerakan objek menarik hatinya sejak awal tahun ajaran baru di kelas dua. Tawa anak itu, tingkah lakunya, gaya bicara, bermain bola, skateboard, atau sekedar menari, sungguh mengikat Yongguk untuk selalu memperhatikannya, seseorang yang apa adanya, membuat Yongguk tak bisa mengalihkan barang sejenak tatapan mata dari anak itu.

"Ku dengar Daehyun mulai mendekati, Junhong."

Yongguk membuat pergerakan sangat sedikit dari tubuhnya mendengar nama murid kelas dua yang begitu kontra dengan dirinya.

"Kau yakin Daehyun bisa mendekati Junhong?"

Yongguk memberi pertanyaan menghasilkan gelak tawa dari laki-laki menawan di sebelahnya.

"Hahahahah... Sialan kau, Bang Yongguk."

Yongguk mengusap sisi wajah perlahan sambil menunduk, lalu pandangan laki-laki menawan itu melirik kearah lapangan dimana anak kelas dua tengah melakukan pemanasan untuk olahraga, disana Junhong sedikit kepayahan untuk berdiri seakan menahan sesuatu. Melirik kearah Yongguk yang masih mengusap sisi wajahnya, laki-laki menawan itu kembali melirik ke salah satu tangan Yongguk dan melihat salah satu tangan Yongguk memegang remote kontrol dari bawah meja.

"Sialan kau."

Tawa Yongguk pecah, di luar jendela terlihat Junhong yang ijin ke luar lapangan dengan tatapan mata menusuk kearah Yongguk.

-
The End
-
A/N: Well, kebiasaan lama memang tidak bisa lepas dengan mudah, kalian boleh mengembangkan kelanjutan cerita super pendek ini.

11 Agustus 2016, Samarinda.

Sweet Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang