[Fiksi Kilat - 200+ kata]
***AKU masih ingat betul ucapan guru Bimbingan Konselingku beberapa minggu ya lalu.
Dia berkata kira-kira begini :
Sebenarnya, semua orang itu berbeda-beda kemampuannya. Ada yang dianugerahi kecerdasan yang sangat di atas rata-rata, sehingga bisa menyerap pelajaran dengan cepat, ada juga yang hanya diberi kecerdasan rata-rata atau bahkan di bawah itu.
Jadi, kalau kamu hanya mendapat kecerdasan yang rata-rata saja, kamu harus belajar lebih keras dari yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Kalau aku, menangkap ucapannya memiliki arti seperti ini :
Kalau kamu kemampuan kamu segitu, ya segitu aja, gak bakal mungkin bisa ngelampauin yang emang dari sananya alias dari gen orang tuanya udah pinter.
Aku sudah sering mengalaminya.
Salah satu contoh singkatnya saat pelajaran Fisika pekan lalu, temanku yang memiliki kecerdasan dari sananya, hanya tertidur sepanjang jam pelajaran, oh dan guruku tidak peduli akan hal itu dan membiarkannya begitu saja.
Dan tebak apa yang terjadi saat pembagian ulangan harian beberapa jam yang lalu?
Aku yang sudah mencatat dari A sampai Z saja, hanya mendapatkan nilai 80.
Sedangkan temanku yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata itu?
Nyaris sempurna. 96.
Maka dari itu, seusai menerima surat penolakan lagi dari salah satu beasiswa ke luar negeri yang sudah dari lama kuinginkan,
Aku menggantung diriku sendiri di kamarku.
Barangkali, dunia sudah berbahagia karena kehilangan satu orang bodoh lainnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Harga Kebahagiaan [10/10 END]
Short StoryMenurutmu, apa itu arti kebahagiaan? "TUAN, di mana aku bisa membeli kebahagiaan?" Sejenak, tidak ada jawaban dari sosok tersebut. Aku sedikit takut juga, melihat tubuhnya yang tinggi besar, seperti bisa menggilasku kapan saja. "KAU sungguh ingin me...