Sasaeng?!

37 6 0
                                    

Suasana di dalam Bandara Internasional Incheon saat ini sangat ricuh oleh suara anak-anak perempuan. Na Eun Mi yang baru saja sampai di dalam Bandara tampak kerepotan ketika berlari dengan panik dan tergesa-gesa untuk menerobos kerumunan anak-anak perempuan yang sangat berisik itu, sambil membawa sebuah kotak berwarna merah dengan pita besar yang terikat dengan cantik di atasnya dan sebuah banner yang bertuliskan "KAI OPPA SARANGHAEYO".

Namun hingga tenaganya hampir habis, Eun Mi masih terjebak di tengah-tengah kerumunan itu sedangkan pesawat yang ditumpangi Kai oppa dan member EXO lainnya sebentar lagi akan landing di bandara ini. Jika ia harus pasrah berdiri di sini dengan tubuh mungil seperti ini, bagaimana ia bisa melihat Kai oppa dan memberikan hadiah ini kepadanya?

Eun Mi mengerutkan keningnya dan berusaha memutar otak. Ia harus melakukan sesuatu untuk sampai ke barisan terdepan, namun di sisi lain ia merasa tak sanggup lagi untuk menerobos kerumunan itu, lihat saja peluh yang sudah memenuhi wajahnya, dan juga rambutnya yang sudah lepek akibat keringat. Ia tidak mau Kai oppa melihatnya dalam keadaan seperti ini, namun ia lebih tidak mau jika ia tidak bisa melihat Kai oppa sama sekali. Otak Eun Mi terus berputar, mencari jalan keluar yang bisa digapainya, hingga akhirnya sebuah senyum tersimpul di ujung bibir peach miliknya.

~ S-A-S-A-E-N-G ~

Na Eun Mi melangkah keluar dari kerumunan dan mengendap-endap di antara orang-orang dewasa yang berjalan ke arah terminal keberangkatan, keringat dingin mulai mengalir dari dahinya ketika langkahnya mendekat ke arah petugas tiket di pintu terminal, Eun Mi berusaha berjalan sealami mungkin di depan seorang ibu-ibu modis yang sedang menyeret koper merah metalic besarnya. Jantungnya semakin berdebar tak karuan ketika ia melewati petugas, dan sebelum jiwa nekat di dalam dirinya luntur, Eun Mi mulai berlari di dalam terminal keberangkatan. Jika ia tidak bisa berdiri di barisan terdepan maka ia harus masuk ke dalam bandara. Hanya satu tujuannya, bertemu dengan Kai oppa dan memberikan hadiah ini kepadanya!

"Hey!!!! Kamu, anak kecil penyusup! Berhenti!"

Suara bass seorang satpam yang terdengar begitu menggelegar bagai petir di telinga Eun Mi justru membuat Eun Mi semakin berlari terbirit-birit. Eun Mi terus berlari sambil tetap memeluk erat kotak hadiahnya sedangkan banner yang kini terhimpit di antara kotak hadiah dan perutnya itu sudah tampak lusuh, jangan lupakan napasnya yang sudah tersengal-sengal. Namun Eun Mi tidak bisa berhenti sekarang, habislah nyawanya jika ia sampai tertangkap satpam bandara hari ini. Na Eun Mi menerobos kerumunan orang-orang dewasa, masuk ke dalam gang sempit di samping kiri tubuhnya, mendorong pintu cokelat berat yang ada di sana, dan masuk ke dalamnya.

Jantungnya berdebar kencang dan napasnya masih tak beraturan ketika Eun Mi melihat ke sekeliling ruangan di balik pintu cokelat berat yang tadi ia dorong. Satu detik, dua detik, tiga detik, mata Eun Mi mengerjap-erjap, tangan kanannya terangkat untuk menutup mulutnya yang menganga keheranan. Belum sempat ia menjernihkan isi kepalanya, pintu coklat berat yang ada di belakangnya terdorong membuka.

"Nigeu mwoya?!" jerit seseorang yang baru masuk itu.

Eun Mi tersentak kaget dan menjatuhkan kotak hadiah beserta banner yang ada di tangannya ketika mendengar suara seseorang yang tidak asing di telinganya itu . Kakinya melangkah mundur selangkah demi selangkah hingga tubuhnya menempel dengan dinding yang terasa dingin di belakangnya.

"Mengapa kau ada di sini? Apakah kau sasaeng?" tanya suara itu lagi, suara milik seorang laki-laki dengan sikap siaga untuk membuka pintu dan memanggil satpam.

Secepat kilat Eun Mi menggelengkan kepalanya dan jatuh berlutut di depan laki-laki itu dengan kedua telapak tangannya saling mengatup.

"Aniya.. Aniya.. Aku bukan sasaeng D.O oppa.." jawab Eun Mi dengan suara bergetar.

"Lalu mengapa kau ada di sini?" sebelah alis D.O terangkat ke arah Eun Mi.

"Aku.. Aku.." jawab Eun Mi terbata-bata.

D.O memandang Eun Mi yang berkaca-kaca di hadapannya dan merasa bahwa gadis kecil yang ada di hadapannya ini memang bukanlah seorang sasaeng. Namun apa yang anak ini lakukan di toilet laki-laki?

"Apa kau tidak ingin keluar? Aku ingin buang air kecil dan aku tidak bisa melakukannya jika ada seorang anak perempuan di sini. Atau kau ingin kupanggilkan satpam?" kata D.O dengan nada ayo-cepat-keluar-sekarang-juga-karena-aku-sudah-tidak-bisa-menahan-rasa-ingin-pipis-ini.

Eun Mi segera berjalan memutari D.O dan membuka pintu coklat yang berat itu. Kepalanya menyembul sesaat memastikan tidak ada satpam yang berkeliaran di sekitarnya, dan ia berlari ke pintu keluar bandara dengan sisa-sisa tenaga yang masih dimilikinya, berharap tidak akan bertemu dengan satpam yang tadi mengejarnya.

~ S-A-S-A-E-N-G ~

Dengan penuh perjuangan setelah berhasil kembali dari –Ah, lupakan masalah toilet itu, Eun Mi akhirnya dapat berdiri di barisan paling depan, sesekali ia masih memukuli kepalanya sendiri. Pipinya memerah akibat malu setiap kali mengingat kejadian di toilet laki-laki tadi, dan rasa malu itu berubah menjadi perasaan kesal ketika mengingat kotak hadiah besar dan banner yang telah ia siapkan hilang.

Eun Mi masih sibuk dengan pikirannya saat anak-anak perempuan yang berdesak-desakan di sekitarnya mulai menjerit-jerit dan melompat-lompat. Seketika Eun Mi menatap ke arah pintu kedatangan dan ujung matanya menangkap bayangan bias kesayangannya. Kai oppa!

Eun Mi menjerit tertahan saat ia melihat bias kesayangannya itu sedang memeluk kotak berwarna merah dengan pita besar yang terikat diatasnya. Bukankah itu kotak hadiahnya yang hilang? Mengapa kotak itu kini ada di pelukan Kai oppa?

Selanjutnya Na Eun Mi melihat D.O oppa berjalan di belakang Kai oppa, seketika kejadian memalukan di toilet tadi terulang lagi, mungkinkah kotak hadiah dan bannernya tertinggal di dalam toilet? Mungkinkah D.O oppa yang memberikan kotak hadiahnya pada Kai oppa? Eun Mi mendapati pandangan matanya beradu dengan tatapan D.O oppa. Mati sudah kau sekarang, Eun Mi!

Bukannya senang mendapat kontak mata dari D.O oppa, Eun Mi justru merasa takut, takut D.O oppa akan menceritakan dirinya pada Kai oppa, yang mungkin saja sudah dilakukannya, apa yang akan Kai oppa pikirkan tentang fans seperti dirinya? Rasa takutnya semakin menjadi ketika ia melihat D.O oppa mempercepat langkahnya dan berjalan di sisi Kai oppa, dan ia....

Dan ia tampak seperti akan mengatakan sesuatu pada Kai oppa.

"Andweeeeeee!!"

Eun Mi terkejut ketika suasana riuh yang ada di sekitarnya tiba-tiba berhenti dan kini semua orang terdiam. Termasuk staff dan member EXO yang sedang berjalan, termasuk D.O oppa dan Kai oppa.

Semua mata menatapnya dengan keheranan.

Apa yang salah pada dirinya?

Apa yang sa–?

Tunggu..

Apa teriakan barusan berasal dari bibirnya?

Eun Mi merasa pipinya sangat panas. Hal bodoh apa lagi yang baru saja ia lakukan! Hancur sudah imagenya di hadapan Kai oppa. Eun Mi mengangkat wajahnya dan melihat D.O oppa tersenyum ke arahnya sambil menempelkan ibu jari dan telunjuknya membentuk bulatan, mengisyaratkan tanda OK, sementara Kai oppa yang ada di samping D.O oppa juga melihatnya dan tersenyum ke arahnya. Ke arah Eun Mi.

Eottokkae...

~fin.

Sasaeng?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang