Bel istirahat sudah berbunyi beberapa detik yang lalu. Dan dalam hitungan menit saja kantin sudah sepadat tragedi 4 november kemarin.
"Yaallah.. Ini kita makan dimana anjir. Masuk aja susah. Liat napa padet banget!" ivana berdecak sebal. Pasalnya ia sangat amat lapar.
(Namakamu) menatap kantin yang sudah seperti pengungsian korban perang dunia. Padat.
"Ke koperasi aja sih. Kan ada roti" usul (namakamu) yang sudah kehabisan akal.
Wajah frustasi tampak jelas diwajah ivana. "Tapi gua mau makan nasi goreng (nam..). Demi apapun gua laper banget anjir!"
Bahu (namakamu) di tepuk oleh tangan kekar yang membuatnya kaget bukan main "khem!" suara itu mengiringi suara pekikan kaget (namakamu).
(Namakamu) menoleh dan mendapati cowok tampan yang menjadi pujaan hati gadis satu sekolah. Anjir kak devan!
"Kak devann!!!" pekik ivana heboh membuat seluruh mata tertuju padanya. Dan dalan hitungan detik ivana sudah menutup wajahnya karena malu.
Devan terkekeh geli melihat kelakuan idiot ivana "kalian yang tadi nolongin saya ?" tanya devan kepada dua cewek didepannya. (namakamu) menatap devan lekat-lekat. Baru kali ini (Namakamu) menatap devan sedekat ini. Selebihnya ia hanya melihat devan dari kejauhan.
"Ohhh.. Iy--
"Bukan kak! Kita cuma bantuin minta tolong ke anak cowok yang ada di tempat kejadian" (namakamu) memotong ucapan ivana. Karena ia tahu pasti ivana akan mencari kesempatan dalam kesempitan. Dan memang apa yang (namakamu) katakan itu benar.
Devan tersenyum manis membuat (namakamu) dan ivana lupa caranya bernafas dan berkedip. "Iya, tetap aja kalian juga nolongin saya. Ohiya! Nama kalian siapa ?" devan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Mata (namakamu) beralih pada tangan kokoh itu. Tapi hanya benerapa detik saja sebelum ivana menerima jabatan tangan itu. (Namakamu) memutar matanya jengkel.
"Ivana calista. Panggil aja ivana. Sayang juga boleh" ucap ivana yang di kalimat akhirnya hanya gumaman kecil tak terdengar.
"Kenapa ?" tanya devan yang menyadari ivana bergumam "engga kak" bantahnya.
"Kalo temennya ? Siapa namanya ?" devan melepaskan jabatan itu untuk beralih berkenalan dengan (namakamu).
(Namakamu) menyambut tangan itu ragu-ragu "(namakamu) eartalia. Panggil aja (namakamu)" ucapnya.
Devan mengangguk seraya melepaskan jabatan tangannya begitu juga (namakamu) "nama saya Devan agraha ramadhan. Panggil aja devan" ucapnya.
Devan melirik kantin yang penuh dengan penghuni sekolah. "Kalian ga kebagian tempat ya ?"
Ivana dan (namakamu) mengangguk "tapi gapapa kok kak. Kita juga mau ke kop-"
"Ikut saya" potong devan seraya berjalan mendahului dua cewek itu.
"Ahhh mimpi apa gua semalem anjirrr!!" dengan semangat ivana mengikuti jejak devan.
Sedangkan (namakamu) terpaku ditempatnya. Ia merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Kenapa dia seperti orang bego di depan devan. Apalagi ia membayangkan wajahnya yang tidak berkedip saat menatap devan terang-terangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy And Stalker
Fanfiction(Namakamu) memang gadis datar yang hanya bisa mencintai seseorang dalam diam. "Kalo aku suka sama kakak gimana ?" Devan agraha ramadhan. Cowok ramah, pintar pokoknya devan itu segalanya.. "Gua devan. Dan gua cinta sama lo" Iqbaal januar abraham. Pr...