Pagi ini sekolah tampak tenang tanpa drama seperti kemarin. Baik iqbaal ataupun devan, mereka tidak membuat kehebohan lagi hari ini, atau mungkin belum.(Namakamu) turun dari mobilnya dan berputar menuju kemudi "gausah jemput kak. Ntar gue mau ke mama dulu"
Sharolin mengangguk mengerti "kalo ada apa-apa telpon gue aja, okey ?" (namakamu) hanya mengacungkan jempolnya. "Okey! Good luck" sharolin menutup kaca jendela mobilnya dan berlalu pergi mengendarai mobilnya itu.
Saat (namakamu) berjalan menaiki tangga ia bertemu dengan bu siska-guru BK-. "Kamu (namakamu) kelas 11 IPA-2 kan ?" tanya bu siska.
(Namakamu) mengangguk pelan "iya, ada apa ya bu ?" tangan (namakamu) mulai berkeringat, ia mengingat-ingat apa (namakamu) pernah membuat kesalahan atau tidak.
"Tolong pergi ke kelas 12 IPS-5 cari devan agraha ramadhan. Bilang ke dia, saya tunggu di ruang BK sekarang"
Berjalan di koridor kelas 12 bukanlah hal yang nyaman bagi (namakamu). Ia tampak risih dengan pandangan-pandangan kakak kelas cowok disekitarnya yang suka menggoda dirinya.
'Dek! Lo kelas 11 yang followersnya banyak itu kan ? Follback gua dek!'
'Yeuuu cowok alay lo!'
'Minta kontak lo dong dek!'
(Namakamu) tersenyum tipis menanggapinya. Sesekali ia meringis karena wajah-wajah menggoda mereka yang sedikit menjijikan.
Kakinya terhenti tepat di depan kelas 12 IPS-5. Dia tampak gemetar untuk mengucapkan sepatah kata pun. "Cari apa dek ?" tanya perempuan cantik di ambang pintu.
(Namakamu) terkesiap dan menelan ludahnya. "S-saya mau manggil kak devan, ada ?" perempuan cantik itu mengangguk dan sedetik kemudian berteriak "DEVANN!! LO DI CARIIN AMA ADEK KELAS NIH" suaranya begitu kencang hingga membuat (namakamu) meringis kecil.
Tak lama kemudia muncullah devan di ambang pintu "ehh-- kamu yang kemarin itu kan ? Siapa ya namanya saya lupa" devan tampak mengingat-ingat nama (namakamu).
"(Namakamu), kak" jawab (namakamu) tanpa di minta. Devan menjentikkan jarinya di udara "nah iya! Btw, ada apa ya ?"
"Kakak di tunggu bu siska di ruang BK sekarang" tutur (namakamu) pada devan yang kini wajahnya tampak bingung. "Saya permisi kak" (namakamu) berbalik tanpa menunggu reaksi devan.
Saat (namakamu) berjalan menuju kelasnya ia melewati kelas 12 IPA-2, disana ia bisa melihat kerumunan yang menutupi jalan. Semua mata dalam kerumunan itu tertuju pada satu titik.
Mata (namakamu) membulat saat melihat iqbaal dan zidny sedang berpelukan di depan orang-orang.
'Anjritttttt'
'Tai gua merasa ngenes liatnya'
'Buset ketek gua aja sampe nangis liat mereka'
(Namakamu) berusaha menerobos melewati kerumunan itu untuk kembali berjalan ke kelasnya. "Permisi" ucapnya saat mulai berdesakkan untuk melewati kerumunan itu, tapi bukannya melewati kerumunan ia justru masuk kedalam titik kerumunan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy And Stalker
Fiksi Penggemar(Namakamu) memang gadis datar yang hanya bisa mencintai seseorang dalam diam. "Kalo aku suka sama kakak gimana ?" Devan agraha ramadhan. Cowok ramah, pintar pokoknya devan itu segalanya.. "Gua devan. Dan gua cinta sama lo" Iqbaal januar abraham. Pr...