Seorang gadis bertudung merah dengan rambut panjang berwarna dark brown kini tengah berlari sekencang mungkin di antara rimbunnya pepohonan ditengah hutan. Gadis itu terus berlari tanpa menoleh kebelakang. Ia berlari seperti dikejar oleh hantu, tapi bukan hantu, melainkan segerombolan serigala ganas yang siap mengoyak dagingnya.
"TOLONG!" Teriak gadis muda itu tanpa pernah berhenti berlari atau berbalik melihat manik mata-mata para serigala lapar itu. Tiba-tiba kaki kecil gadis itu menyandung sebuah akar pohon besar yang menonjol ke atas hingga membuatnya tersungkur.
Gadis malang itupun menangis ketakutan ketika segerombolan serigala semakin mendekat dan menyeringai menampilkan taring tajam yang sangat mengerikan. Tubuhnya mulai bergetar dan berkeringat dingin. Ia hanya bisa pasrah dan berdoa agar ada seorang malaikat yang menyelamatkannya dari mulut besar serigala-serigala dihadapannya. Mereka berhenti tepat beberapa meter dari tempat gadis itu tersungkur.
Namun salah satu dari serigala-serigala itu mendekatinya. Langkah demi langkah serigala itu mendekat menutup jarak diantara serigala dan gadis cantik yang malang itu. Nasibnya yang malang hanya tersisa beberapa menit dari sekarang. Gadis itu kini hanya bisa menangis dan berteriak meminta pertolongan. Bahkan, kini suaranya terdengar seperti rintihan yang sangat pelan.
Serigala itu memiliki berbulu yang lebat dengan warna hitam gelap dan mata merah menyala. Kini ia tengah menyeringai sambil menatap gadis itu. Kuku-kuku serta gigi-gigi tajamnya membuat gadis itu meringis ngeri apabila benda-benda itu menusuk dan menggoyakkan tubuh mungilnya.
Serigala itu berhenti dan menggeram saat jarak mereka hanya tersisa kira-kira 5 langkah. Jantung sang gadis berdegup lebih kencang dan tak beraturan. Serigala itu megambil ancang-ancang untuk melahap gadis itu.
"AAAAAAAAAKKKK!" Teriak perempuan itu sekeras yang ia bisa. Ia menutup mata rapat-rapat dengan tangan yang menutupi wajahnya.
GREB.
Tubuh serigala yang hampir melahap sang gadis terlempar jauh ketika seekor serigala yang justru menyerang balik serigala lapar itu. Sontak hal itu membuat sang gadis membuka matanya dan terbelak kaget ketika mendapati serigala-serigala itu tengah bertarung.
Kesempatan emas itu dimanfaatkan gadis itu untuk lari dan menjauh sejauh mungkin. Dengan langkah terpincang-pincang gadis itu berusaha berlari menjauhi gerombolan serigala yang tengah berseteru itu. Tapi sayang, langkahnya terhenti ketika seekor serigala yang mengejarnya menarik tudung yang ia pakai, dan hal itu membuat sang gadis terjatuh kebelakang dengan kepala membentur tanah. Kepalanya sedikit pusing.
Tiba-tiba serigala hitam itu melompat kaatas tubuhnya dan menutup jarak diantara mereka. Gadis itu bergetar hebat dan berteriak sekeras-kerasnya. Air liur sang serigala menetes tepat diatas wajahnya dan mengalir sambil terus tersenyum kemenangan.
"AAAAAAAA!!!" Teriak gadis itu ketakutan.
Bugh!
Serigala lapar itu kembali terlempar jauh hingga menabrak pohon besar. Sang gadis menangkap sosok serigala yang menyelamatkannya tadi kini penuh dengan luka gigitan, cakaran, dan darah segar. Serigala penyelamat itu saat ini sedang menyerang serigala lapar dengan sangat ganas.
Pertarungan sangat sengit dan dimenangkang oleh serigala penyelamat. Gadis itu menghela napas panjang, tapi ia masih belum yakin jika serigala penyelamat itu baik dan tak akan memakannya. Serigala itu sangat kesakitan dengan luka yang begitu parah. Langkahnya terpincang-pincang dan terdapat darah segar di bibirnya, entah ia terluka atau darah serigala lainnya. Si gadis bertudung merah dapat melihat semua kawanan serigala yang hampir memakannya tadi tewas bersimbah darah dan luka-luka yang sangat serius juga parah.
Gadis itu ingin bangun dan berlari, tapi kakinya sangat sakit. Ia melihat kaki kanannya yang sakit itu, ternyata ada sebuah duri tajam yang menusuk kakinya cukup dalam, tapi untunglah duri itu tak sampai menembus kakinya. Ia merintih kesakitan. Duri itu bukan duri biasa yang berukuran kecil, tapi duri-duri yang berada di hutan Dark Forest adalah duri yang panjang dan tajam, panjang duri itu sendiri sekitar 3-10 cm, jadi siapapun harus berhati-hati jika berjalan ke hutan dark forest. Dan kini luka itu mengeluarkan darah segar yang mengundang hewan buas memakan dagingnya.
Serigala penolong itu tiba-tiba saja mendekati gadis yang terluka itu dengan langkah yang terpincang-pincang, karena kaki depan sebelah kirinya terluka. Mereka berdua sama-sama terluka, hanya yang berbeda seberapa parah luka dan apa penyebab luka itu. Serigala itu terlihat sangat parah dengan beberapa luka cakaran dan gigitan yang menyayat kulitnya.
Gadis itu semakin terpojokkan kesebuah pohon besar di belakangnya yang membuatnya tidak bisa mundur lari. Gadis itu gemetar ketakutan, ia menutup matanya rapat tanpa berniat untuk membukanya.
Bruk.
Serigala yang terluka itu tersungkur di hadapan gadis itu, yang membuatnya sontak membuka matanya dan terkejut karena suara yang di timbukan tadi. Gadis itu segera mendekati serigala yang terkulai lemas dan mengguncang pelan. Napas serigala abu-abu itu menderu dan merintih kesakitan.
"HAH!" Gadis itu sangat terkejut dan menutup matanya.Tanpa ia duga, serigala itu berubah. Ia berubah menjadi... manusia, tepatnya seorang laki-laki. Pria itu naked dan tubuhnya berdarah-darah. Gadis itu sedikit khawatir.
.Suasana sangat hening, hanya terdengar suara angin dan beberapa suara lainnya. Tak ada yang berminat untuk bersuara, baik si gadis atau si werewolf. Gadis itu masih dalam keterkejutan, ia hanya diam, sementara pria itu kini sedang mengobati dirinya dengan daun-daun yang ia racik sendiri dan membalurkan ke area tubuhnya yang terluka. Tenang, dia sudah memakai celana yang entah ia ambil dari mana. Ia tak memakai baju, dan tentu saja tubuh bagian atasnya tetap terekspos.
"Kau terluka." Ujar pria itu sambil menunjuk ke arah kaki si gadis yang terluka itu. Gadis itu tersadar dan melihat luka di kaki kanannya. Lukanya cukup parah, dan darah terus saja mengalir, tapi tak separah beberapa saat yang lalu. Gadis itu mengangguk dan kembali diam.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya pria itu sambil terus fokus membalurkan obat-obatan itu ketubuhnya.
"Aku sedang memetik bunga, tapi tiba-tiba saja ada gerombolan serigala lapar mendekat dan hampir memakanku. Aku segera berlari, tapi aku terjatuh. Aku fikir aku akan mati detik itu juga, tapi.... untung ada kau, jadi aku masih hidup hingga detik ini. Terima kasih telah menolongku." Gadis itu tersenyum simpul. Ia berjalan dengan terseret-seret mendekat ke arah pria yang bahkan ia tak tau siapa namanya itu.
"Oh ya, aku lupa. Perkenalkan namaku Juliana Clarabelle." Ujar gadis itu riang. Pria dihadapannya hanya diam menatap wajah lugu Clara.
"Lalu siapa namamu?" Pria itu masih diam menatap Clara tanpa berkedip. "Halo? Halo? Apa kau masih di sini? Mengapa kau hanya diam?" Clara yang merasa diabaikan melambaikan tangan tepat di depan wajah pria itu. Pria itu membuat sebuah ukiran indah dibibir tipisnya.
"Namaku Athan Dexivan. Panggil saja aku Athan." Gadis itu bernapas lega, akhirnya pria itu merespon ucapannya.
"Tunggu. Tadi kau, bisa berubah jadi serigala dan berubah menjadi manusia kembali. Itu artinya... kau... werewolf?" Athan mengangguk.
"Lihat. Kau terluka. Bagaimana jika aku mengobatimu?" Tawar Athan. Clara melihat luka di kaki kanannya.
"Ya kau benar, lukaku harus segera diobati, jika tidak aku akan terinfeksi, bisa-bisa nanti aku diamputasi." Athan tersenyum mendengar ucapan Clara yang seperti irama pantun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC.
Hai hai. Kita penulis baru, baru banget. Tapi gak banget juga sih, ya pokonya gitu lah. Karena di kalimat pertama ada kata 'kita' artinya kan lebih dari satu orang, lebih tepatnya kita ini dua orang. Ohya, semoga kalian seneng sama cerita yang kita buat.
Terimaksih...
Sorry for typo's
Salam hangat🙇
Nabnabsz💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Could You Be Mine?
General FictionAthan. Dia sahabat baikku, dia penyelamat hidupku, dia bagaikan dewa pelindung untukku. Kami selalu menghabiskan waktu bersama. Entah mengapa, aku merasa nyaman bersamanya, dia juga begitu baik bagiku. Tapi aku tidak merasakan apapun yang mereka se...