Chapter 4: Telling You..

413 52 49
                                    

_Happy Reading_

.
.
.

"Itu bukannya...- Seokjin hyung?"

Gumam Jimin saat melihat Seokjin yang berjalan tidak jauh dari darinya, dengan membawa sekantong plastik di tangan kanannya.

"Seokjin hyung!! Apa yang kau lakukan di luar tengah malam begini?" teriak Jimin memanggil Seokjin yang sepertinya tersentak oleh panggilannya.

"Gapchagya!! Aishh! Kau membuatku kaget saja.." ujar Seokjin sambil memegang dadanya.

"Hehe.. Apa yang kau lakukan tengah malam begini hyung?" ulangnya.

"Aku habis membeli kado untuk temanku.."

"Ohh... tapi kenapa tidak dari tadi belinya?"

"Kau kan tahu sendiri aku tadi sibuk dikantor?"

"Eh, iya juga sih.. Hehe"

Cengiran Jimin mendapat gelengan kepala dari Seokjin sebagai tanggapan.

Sambil berjalan menuju tempat tujuan mereka masing-masing, Jin yang pulang menuju rumahnya dan Jimin yang kembali ke kantor, mereka berbincang-bincang ria hingga tak terasa mereka telah sampai pada perempatan jalan.

Menyadari hal itu mereka mengucapkan salam perpisahan dengan Jimin yang melanjutkan jalannya ke arah kiri dan Seokjin yang jalan lurus kedepan.

.
.
.

"Yoongi-ah.. Aku kembali!"

"Yoongi! Min Yoonggii! Yoon-"

Jimin menghentikan panggilannya ketika melihat Yoongi yang ternyata sudah tertidur lelap di meja kerjanya.

Jimin berjalan sambil berjinjit agar tak menimbulkan suara sekecil apapun yang akan membangunkan Yoongi.

'Aigoo.. Giyowo~' batin Jimin ketika melihat wajah damai Yoongi yang sedang tertidur dengan mulut sedikit menganga.

Ia elus lembut rambut berantakan Yoongi, menyelimutinya dengan jaketnya lalu diam-diam mengecup bibir mungil itu singkat dan kembali ke meja kerjanya untuk kembali mengecek CCTV² itu sambil menikmati segelas kopi yang ia beli tadi.

.
.
.

Disisi lain dapat terdengar suara alat pendeteksi yang menunjukkan seseorang itu masih hidup atau tidak. Selang infus itu tertancap pada lengan kurus seseorang yang tengah berbaring di sebuah ranjang kecil.

Bau seperti rumah sakit- ah, lebih tepatnya memang rumah sakit menusuk indera penciuman seseorang yang baru saja memasuki pintu masuk rumah sakit. Lalu, ia dengan langkah tak sabarannya menuju ke sebuah kamar dimana seseorang lainnya tengah dirawat didalamnya.

Sosok misterius itu dengan segera memasuki ruangan dan ketika telah masuk, ia melihat ada seorang perawat yang terlihat sedang memeriksa dan mencatat kondisi pasien dalam kamar tersebut.

"Sus! Apa ia baik-baik saja?!" sang suster terlihat sedikit terlonjat akibat bentakan dari sosok yang baru saja masuk ke dalam ruangan.

"Tadi pasien sempat mengalami kejang, namun saat ini kondisinya sudah stabil..-" ucap suster itu memberi jeda pada kalimatnya.

Repeat The Past-과거를 반복 (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang