Ch2

62 4 0
                                    


.
.
.
.

Sementara di kelas, Lunna hanya bisa terdiam. Ia tahu betul arah bicara Chanyeol. Namun, janji yang pernah ia buat pada Baekra sangat ia pegang. Ia akan merahasiakan hal itu. Hal terbesar yang Baekra sangat takutkan.

Dilain tempat, Baekra tengah berada di salah satu mini market terdekat disekolahnya. Ia selalu mengunjungi mini market ini sejak 4 bulan yang lalu, lebih tepatnya saat dirinya ulang tahun. Ia bahkan sangat mengenal si penjaga toko itu. Mereka berteman baik.

“Baekra? Jangan katakan kau akan meminum barang itu lagi disini.” ucap Sang penjaga mini market itu saat Baekra membayar air mineral yang ia beli.

“Ah, izinkan aku meminumnya disini, oppa. Tidak mungkin aku meminumnya dirumah.” ucap Baekra mulai mengeluarkan beberapa pil dan kapsul yang ia bawa.

“Kau ini keras kepala. Sudah kukatakan, kau harus memberitahu orang tuamu. Lagipula, sampai kapan kau akan membiarkan hal itu menggerogotimu? Kau harus memberitahu keluargamu, atau aku yang akan memberitahu mereka.” ancam pria itu.

“Aish! Baiklah Park Chanho oppa. Kau puas? Aku akan memberitahu mereka saat natal atau mungkin saat ulang tahun Baekhyun oppa.”

“Hei, kau ini. Saat ulang tahun Baekhyun seharusnya kau memberi kabar baik, bukan kabar penyakitmu itu!”

“Baiklah, baiklah.. aku akan memberitahu mereka.”

“Dasar, keras kepala.”

“Aah.. aku hanya sedang menikmati masa-masa tidak menjadi tawanan rumah sakit oppa. Jika aku memberitahu keluarga, mereka akan memenjarakanku disana, dan aku masih cukup waras untuk hal itu.”

“Yayaya… terserah kau saja.” ucap Chanho mengalihkan pandangannya kembali ke depan layar monitor laptop didepannya.

“Kau masih mahasiswa, oppa? Kau sangat sibuk belakangan ini.”

“Ani. Aku sudah tamat 2 tahun yang lalu. Aku hanya memeriksa data perusahaanku.”

“Perusahaan? Woaah… aku tidak menyangka kau adalah CEO oppa. Ah, perusahaan apa?”

“Park Company. Dan ini benar-benar menyusahkanku”

“waah.. aku bertemu dengan pelayan toko dan lihat! Dan bahkan CEO perusahaan tersukses di Korea. Aku sangat tidak menyangka, oppa.”

“Aish! Sudah sana kau berangkat sekolah, kau membuatku tambah banyak pikiran.”

“Aah.. baiklah Tn. CEO yang terhormat.” ucap Baekra diiringi gelak tawanya. Setelah itu, Baekra berpamitan dan meninggalkan Chanho kembali pada pekerjaannya.

.
.

Beberapa minggu berlalu dengan sangat cepat. Bahkan, mereka sudah sangat-sangat akrab sekarang. Mereka juga sangat sering berpergian bersama. Seperti sekarang, minggu sore yang tenang kali ini mereka habiskan dengan berjalan-jalan sekitaran kompleks rumah mereka. 
“Baekra, menurutmu, apa hal terindah yang kau inginkan dihidupmu?”

“Hal terindah? Hm, aku hanya ingin seseorang yang aku sayangi dan aku cintai selalu bersamaku sampai ajalku tiba. Aah, aku tahu itu sangat sudah biasa, tapi aku sangat menginginkan itu. Mungkin, suatu saat tidak akan terjadi hal itu.”

Chanyeol terdiam. Ia sedikit menelaah apa yang Baekra barusan.

“Apa maksudmu?”

“Ah.. bukan apa-apa. Ayo, kita lanjutkan perjalanan kita. Kau tahu, kau berjalan seperti kura-kura. Sangat lamban” ucap Baekra disertai oleh juluran lidahnya. Membuat Chanyeol mengejarnya yang memang sudah dari tadi berlari.

Darkest LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang