"Kenapa dengan tanganmu,Naru?" Tanya Gaara saat melihat tangan Naruto yang terdapat plester luka.
"Hah?Oh ini...terantuk ujung meja tadi malam." Dan Naruto mulai memadang keluar jendela dan melihat mobil sport yang tak asing baginya.
"Benarkah hanya terkena meja,Naru?" Gaara yang tak puas dengan jawaban Naru memastikan kembali dengan memicingkan matanya.
"Kau tidak melakukan 'tindakan' bodohmu lagi kan?" Selidik Gaara.
"Tidak,Gaachan." Jawab Naru lirih. Ia menompangkan kepalanya ke tangan guna mencari posisi yang enak untuk tidur. Sebenarnya ia tahu, bahwa Gaara mengetahui bahwa ia telah berbohong. Tapi biarkan ia tidur sejenak. Dia lelah bila tiap malam ia selalu dihantui dengan mimpi buruk yang berputar terus menerus bagai kaset rusak di otaknya.
'Terkena meja,heh..' Gaara hanya mendengus mendengar jawaban dari Naruto. Gaara yang ingin memastikan lagi hanya bisa diam saat melihat bahwa Naru telah tertidur lelap.
.
Disclaimer : Naruto Belong to MK (Masashi Kishimoto)
Pair : Sasu x Naru / Mina x Naru (Dad and Son)
Rate : T / T+
Warning : Sho-A, BL, OOC, Typo(s) berserakan.
DON'T LIKE DON'T READ !!--------------------(>~<)-------------------
Naruto's POV
Aku mulai bangun dari tidurku saat bisik-bisikan anak sekelas berdengung bagai lebah. Aku mulai memfokuskan pandanganku saat aku melihat seorang anak berambut -ehempantatbebekehem- nyentrik di depan kelas dengan guru ebisu. 'Siapa?' Pikirku."Anak baru..." ucap Gaara seakan dia dapat membaca pikiranku.
"Eh..." aku menengok kembali ke arah depan. Sepertinya aku ketinggalan sesi perkenalannya. 'Masa bodolah...' aku mengendikan bahuku, cuek. Aku mulai memandang bagian luar jendela.
"Kamu bisa duduk di belakang Naruto. Naruto angkat tanganmu." Ucap guru Ebisu.
Aku tersentak saat namaku di panggil dan mengangkat tanganku.Bocah nyentrik itu mulai menuju bangkunya diiringi tatapan siswi yang terkagum akan parasnya. Aku mencium samar bau ice mint yang menguar dari anak tersebut dan kemudian deritan kursi di belakangku menjadi penutupnya.
"Yak...kita lanjutkan pelajarannya. Naruto, kerjakan soal yang tadi saya berikan di papan tulis. Aku tau kamu tidur tadi." Perinta Ebisu-sensei.
Aku melirik Gaara sekilas. "Hal 37 no. 3." Ujar Gaara lirih. Aku menganggukan kepala.
Aku berjalan menuju papan tulis dan mengerjakan apa yang di perintahka Ebisu-sensei. Setelah selesai aku melihat kembali jawabannya, setelah yakin aku menengok kepada sensei. Setelah yakin bahwa jawabannya benar sensei menyuruhku kembali ke bangku. Aku kembali ke bangkuku, tanpa sengaja mataku tertuju pada anak baru itu. 'Aku sepertinya pernah melihat nih anak, tapi dimana?' Pikirku.
'Ahh....' aku ingat. Dia anak yang mau menabrakku di jalan.
"KAU..." Teriakku refleks dan sukses membuat seluruh kelas menatapku.
Normal's POV
"KAU..." Teriak Naru dengan telunjuk menunjuk anak yang berada di belakang bangkunya.
"Hn?Dobe."
"AP- DASAR TEME!!? Bagaimana kamu bisa di sini? Kamu stalkerin aku?" Tanya Naruto.
"Haah..Sapa yang stalking kamu dobe, kayak kurang kerjaan aja." Jawab Sasuke sambil melihat keluar jendela.
"Kalo ngomong liat orangnya teme...lalu bagai-"
"Aku anak baru. Makanya jangan molor di kelas. Dasar dobe." Masih dengan posisi yang sama Sasuke hanya melihat keluar tanpa tau wajah Naru yang ingin menelannya hidup-hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Down
RandomSaat 'pengikat hubungan' seorang ayah dengan anaknya menghilang karna sebuah tragedi masa lalu. Hingga sang anak hidup dalam penyesalan dan sang ayah terlambat menyadari jarak yang telah tercipta. Mampukah sang anak tetap bertahan? Mampukah sang aya...