Asrama Blue Flowers (part 2)

92 8 8
                                    

#Fillia P.O.V#

Aku dan mereka berdua sepertinya sama. Sama-sama hidup sendiri. Aku tidak dianggap ada dirumah, Shifa dibuang orang tuanya di depan gerbang asrama, dan orang tua Della meninggal dunia karena dibunuh perampok.

Bagaimana aku bisa tahu semua itu? Tentu saja saat berjabat tangan dengan Della tadi. Aku tidak sengaja melihat itu semua. Itu terjadi dengan cepat dan mengalir begitu saja.

Aku tahu apa yang dipikirkan mereka berdua tentang diriku, asrama, dan...... Keluarga. Tapi, ya sudahlah... Aku terima saja, kehidupanku ini.

Aku berencana untuk membereskan barang bawaanku saat ini juga. Shifa dan Della turut membantuku. Awal yang baik untukku...

Mendapat teman kamar yang sama-sama punya kemampuan khusus. Apalagi, mereka juga baik. Meskipun terbilang dingin diluar, tapi hangat di dalam. (Maksudku, sifat mereka saat pertama kali bertemu, memang dingin. Tapi jika sudah sangat dekat, mereka akan menjadi hangat.)

*****
Urusanku sudah selesai sekarang. Shifa menyarankanku untuk mandi terlebih dahulu. Aku menurutinya dan bergegas kekamar mandi.

15 menit kemudian... Aku keluar dari kamar mandi dan melihat kamar telah kosong. Aku mengernyitkan dahi. Padahal masih jam 5 sore. Acara makan malam dimulai jam 6. Jadi, kemana mereka?

Trang! Prang! Brak!

Suara itu berasal dari luar kamar. Aku segera keluar kamar dan yang kudapati adalah...

#Author#

Fillia melihat puluhan murid tidak sadarkan diri dilorong ia berdiri. Fillia berlari ke salah satu murid dan memeriksa denyut nadinya.

"Dia masih hidup... Mungkin, mereka pingsan..." gumam Fillia saat memeriksa denyut nadi murid tersebut. Fillia langsung berlari menuju lantai dasar.

@@@@@

Di tempat lain... Semua guru dan beberapa murid bertarung dengan Hantu Merah... Hantu Merah memang musuh bebuyutan Asrama Blue Flowers sejak dulu. Dari puluhan kepala sekolah yang pernah memimpin asrama, hanya Ms.Fio yang berhasil bertahan hingga saat ini.

"Menyerahlah! Kalian manusia lemah dan tidak mungkin bisa mengalahkan kami semua! Hahahaha..." kata pemimpin pasukan HM dengan keras. Raja dan Ratunya tidak ikut serta dalam penyerangan kali ini. Mereka akan ikut setiap satu tahun sekali.

Blar!

Pimpinan pasukan HM hancur karena diserang dari belakang oleh seseorang...

"Fillia?" Shifa dan Della tidak percaya dengan apa yang dilakukan teman barunya itu. Dada mereka sesak karena pukulan dari HM saat pertarungan tadi.

"Berfikirlah terlebih dahulu sebelum mengatakannya... Asrama Blue Flowers telah memerima murid baru yang akan ikut berjuang untuk mengalahkan kalian..." katanya dengan menatap tajam pasukan Hantu Merah dihadapannya itu.

Fillia mengeluarkan puluhan bola merah dan langsung meluncurkannya kearah HM. Bola yang Fillia lemparkan, tepat mengenai sasaran. Perlahan namun pasti, HM mulai menghilang dari Asrama Blue Flowers.

Setelah HM menghilang, Fillia membantu murid dan guru yang terluka. Termasuk Shifa dan Della. Mereka berdua dibawa ke kamar oleh Fillia.

"Kalian punya kekuatan yamg cukup besar untuk mengalahkan mereka. Tapi kenapa kalian tidak menggunakannya?" tanya Fillia saat mengobati luka Della dan Shifa.

"Tenaga kami terserap. Kalau kami menggunakannya, akan beresiko." jawab Della dengan meringis menahan sakit akibat luka yang ia terima. Begitu juga dengan Shifa.

"Baiklah, sudah selesai... Cepatlah kalian sembuh. Kalian tidurlah, aku akan keluar. Ada yang harus aku kerjakan." kata Fillia saat selesai memperban luka teman sekamarnya.

"Fillia, tunggu..." Fillia menghentikan langkahnya dan berbalik badan. "Apa kau tahu, jika HM musnah, mereka akan lahir kembali dikemudian hari, Bahkan lebih kuat dari sebelumnya?" tanya Shifa.

"Aku tahu." jawab Fillia singkat dengan senyuman. Setelah itu, dia meninggalkan kamar menuju lantai dasar.

#Fillia P.O.V#

Setelah urusanku selesai, aku segera kembali ke kamar dengan membawa 2 bubur yang aku masak didapur tadi.

Ms.Fio tidak ada di asrama. Beliau ada urusan di luar asrama. Bisa dikatakan, Ms.Fio tidak tahu tentang penyerangan yang telah terjadi.

Aku membuka pintu kamar dan segera masuk. Kulihat, Shifa dan Della sedang tidur. Wajah mereka tampak lelah. Lalu aku harus bagaimana? Membangunkan mereka? Aku tidak tega.

Tapi, mereka harus minum obat ini. Huft... Aku harus membangunkan mereka. Setelah minum obat, mereka bisa tidur lagi.

Aku membangunkan mereka berdua dengan lembut. Tidak perlu waktu lama, mereka sudah bangun. Aku memberikan mangkuk bubur kepada mereka. Aku meminta mereka untuk menghabiskannya. Karena itu jatah makan malam hari ini.

Selang beberapa menit, mereka sudah selesai makan dan segera meminum obat yang telah aku siapkan.

"Terimakasih..." kata mereka berdua serempak saat aku mengambil mangkuk yang telah kosong. Aku memgangguk dengan tersenyum.

#Shifa P.O.V#

Dia sangat baik. Meskipun baru mengenal, dia sangat mengkhawatirkan kami berdua. Dia tidak menunjukkannya secara langsung, tapi aku sangat tahu itu.

Dia berlalu dengan membawa mangkuk kosong milik kami berdua.

"Della..." panggilku.

"Iya?"

"Menurutmu, dia itu bagaimana?"

"Dia baik, pemberani, percaya diri, tegas, sifatnya dingin tapi terkadang hangat. Dibalik apa yang kita lihat darinya, dia sangat bersedih. Hidupnya sangat menyakitkan."

"Kau benar, aku juga tahu itu. Sebelum dia kembali, sebaiknya kita tidur..."

"Iya..."

----------------------------------------

Maaf ya, karena baru update... Tugas PPT numpuk. Maaf kalau ceritanya geje...

Kapan-kapan aku update lagi.. Jadi sabar ya...

Dan terimakasih untuk kalian semua yang sudah mau membaca ceritaku ini.

See you again...

Ghost Dormitory in IrlandiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang