I Can Hear You

187 8 10
                                    

Tema : Ulang tahun & Perjuangan

Username : Samsixxx

Pesan Penulis: Ayeey PPJI merangkak empatbulan, oy alien's moga makin kompak yaw.. Terus berbagi kisah di planeeeetkitaaa (bhaks... Semoga yang baca gak sakit perut)

♡♡♡

'Lihat, kau menyukainya?'

Ia mengulurkan senyum, deretan gigi serinya terlihat jelas. Sesekali ia menengok kedepan sana dan kembali ke arah wajahku.

Permukaan kuku pada jemari tangannya saling ia gosokkan satu sama lain untuk mengisi dunianya. Seolah ia mencari kesibukkan sendiri, berusaha terlihat berguna.

'Cika.. Cika suka tidak?'

Hidupnya terlihat sangat bahagia. Setiap hari ia tersenyum menampakkan gigi serinya. Aku merasa arah pikirannya tak pernah sejalan denganku.

Ia menyewa berapa orang untuk ini? Ia merepotkan siapa lagi?

Sorot lampu dari tempat yang ia tujukan sedari tadi, mampu membuat mataku menyipit. Aku menatap seluruh bagian halaman rumahku, berharap menemukan sesuatu yang lebih dari ini.
Tapi nihil.

'Ayo kesana..'

Ia menarik lengan ku, tetap dengan senyuman di raut wajahnya. Aku hanya menatapnya datar tak bersemangat, tubuhku terdorong mengikuti langkahnya.
Menuju tempat yang ia banggakan.

Tepat di atas kayu yang di susun persegi, melilit tali dengan warna-warna yang terlihat seragam. Benda yang terbuat dari karet dengan pareasi warna mengembung sempurna di antara lilitan tali. Meja bundar kecil dengan permukaan berlapis kain putih menapak tepat di tengah embel-embel lainnya.
Halaman belakang memang sudah biasa ia jadikan tujuan bagi dekorasinya.

'Cika suka warna putih kan?'

Ini yang kesekian kalinya bagiku. Dekorasi sebuah tempat pesta, dengan tempat dan bahan yang sama. Hanya berbeda warna pada bagian mejanya saja.

Dengan raut lelah, aku berbicara pada wanita ini.

"Bu, sudahlah"

Waktu itu, ia pernah membuat dekorasi seperti ini. Bahkan sama persis. Saat itu ia menyiapkan dekorasi dengan warna yang ia design sendiri. Pelangi, seperti warna kesukaannya. Tapi aku tak menyambut itu semua dengan ramah. Alasan yang kusampaikan padanya 'aku tidak suka warnanya' tapi bukan itu. Aku berbohong.

Aku hanya ingin memeluk laki-laki yang selalu ia banggakan. Tapi jika aku bertanya tentangnya, ia selalu menggeleng.

Ia tak pernah menjawab.

Dan lihat. Kali ini ia mendekor ulang dengan warna yang berbeda. Anehnya aku tetap tak bisa membalas senyumannya.

'Kenapa Cika? Cika tidak suka lagi?'

Dia mulai sadar akan raut wajah yang ku tanam sejak tadi. Dia mengganti senyum lebarnya, beralih penuh harap di hadapanku.

"Bu, ibu menyusahkan siapa lagi kali ini?"

Lembut ku utarakan kepadanya, alisku menaut takut-takut ia berbuat hal aneh.

'Tidak Cika, ibu tidak menyusahkan siapa-siapa'

Ejaan setiap kata bisa ku mengerti dari jari tangan yang ia simpul. Gerakan seperti ini memang sudah biasa ia lakukan.Hal seperti ini dikhususkan untuk orang-orang tertentu.
Bahasa isyarat.

"Jangan berbohong bu"

Sedikit kesal aku sampaikan padanya.

'I..bu ti..dak.. Ber..bo..hong'

PPJI 17an & 4 Bulanan [Spesial Kemerdekaan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang