Chapter 2

1.5K 59 0
                                    

"Bye" steffi melambaikan tangan pada salsha dan Cassie.Lalu menyudahinya setelah mereka hilang dibalik pintu lift.Steffi kembali ke apartementnya.Matanya tertuju pada surat pink yang is terima tadi.Karena penasaran,steffi pun membacanya.

***

Gadis cantik berambut curly yang merubah hidupku.Merubah hidupku lebih berwarna dan indah.Itulah kamu steff.Maaf kalau aku gak pernah ngabarin kamu.Jujur,aku gak pernah ngabarin kamu karena aku selalu ngerasa kamu ada dideket aku.Bukan karena aku mencari cinta yang lain.Karena cuma kamulah cintaku satu-satunya.

Salam manis,
Iqbaal diafakhri

***

Steffi tersenyum.Sudah lama ia tak mendengar gombalan dari Iqbaal,cintanya.Meskipun hari ini dia hanya bisa membaca gombalan Iqbaal.Itupun sudah membuatnya sangat senang.

"Suratnya pendek banget" ucapnya mengomentari surat dari Iqbaal.

"But,i love you baal"

Steffi memeluk surat itu.Ia merasa kalau yang ia peluk sekarang adalah Iqbaal.Rasanya sama persis seperti pelukan Iqbaal dengannya saat terakhir kali Steffi berada di Indonesia.

Flashback on

"Jaga diri kamu ya steff"

"Jangan lupain aku.Inget,kamu disitu buat nyari ilmu.Bukan buat nyari pengganti aku.Aku janji bakal jagain kamu walaupun aku gak ada disamping kamu.Jangan nyesel ya kenal sama aku."

"Kalau kamu kangen,kamu bisa hubungi aku.Maaf,kalau aku punya salah sama kamu.Maaf,kalau aku pernah ngecewain kamu.Aku paling gak bisa ngeliat kamu nangis,Steff" kata Iqbaal sambil memeluk steffi.

Air mata Steffi pecah dipelukan Iqbaal.Ini adalah terakhri kalinya dia bisa melihat Iqbaal.Tidak! Semoga ini bukan terakhir kalinya.Dia masih ingin bisa melihat iqbaal saat ia pulang dari Amerika 1 tahun lagi.Tepat pada liburan semester awal, steffi akan pulang.

"Aku janji baal.Aku akan pulang.Dan aku bakal pastiin Steffi yang pulang nanti itu akan tetap sama kayak steffi yang sekarang.Gemesin,lucu,cantik,pinter.Pokoknya persis.Aku juga pesen sama kamu,tetep jadi Iqbaal ya.Jangan berubah,aku akan nangis senangis-nangisnya kalau kamu berubah"

Iqbaal melepaskan pelukannya dan menghapus air mata steffi.

"Kan aku udah bilang.Aku paling gak bisa liat kamu nangis"

"Dasar cengeng" kata iqbaal

"Biarin! Yang penting kamu sayang kan?"

Iqbaal mengangguk.Sebenarnya,ia juga ingin menangis.Tapi,ia berpikir dengan dia menangis pasti Steffi juga akan menangis.Dan Iqbaal paling tak bisa melihat itu.

"Inget.Jangan berubah ya.Tetep jadi iqbaal"

"Emang,aku mau berubah jadi apa? Spiderman,power rangers,capten america atau apa?"

Steffi tertawa kecil lalu mencubit pelan perut Iqbaal.Dalam keadaan begini dia masih bisa bercanda?

"Udah.Pokoknya kalau kalian berdua udah lulus universitas.Kalian akan mama nikahin" kata mama Sapna

"Iya,harusnya Iqbaal udah jedor Steffi dari kemarin" lanjut bunda rike yang kebetulan juga ikut mengantar Steffi.

Iqbaal dan steffi hanya tersenyum bersama.

Iqbaal dan steffi memang sudah mendapat lampu hijau(?) Dari kedua orang tua mereka.Namun,entah mengapa mereka sama-sama belum ingin pacaran.Karena mereka ingin fokus pada pelajaran.

Flashback off
-
-
-
-
-

Letter ♡iqsteff♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang