third

173 6 0
                                    

Masuk bangku SMP aku kembali mencari-cari orang yang bisa kujadikan Peri ketigaku. Akhirnya kudapatkan ketika aku mengikuti kegiatan paduan suara di sekolah. Namanya Ferry, tapi ia tak keberatan ketika kupanggil Peri. 

Ia banyak menolongku mengajarkan cara bernyanyi yang baik, juga bahasa Inggris. Bahkan ia mau saja menemaniku ke mana pun, walau misalkan pada acara yang anak lelakinya hanya dia. Aku nggak tahu mengapa ia begitu baik, sementara aku belum pernah menghitung kebaikanku. 

Cuma belakangan aku melihat kejanggalan yang tak kumengerti. Peri ketigaku ini sering ngobrol dengan teman-teman cewek yang lain soal teman-teman cowok yang ganteng. Dia juga pernah setengah memaksa meminta foto abangku ketika main ke rumahku. Karenanya, aku terpaksa meninggalkannya. Lagi pula ia mulai akrab dengan Eko, anak lelaki yang cara dan jalannya itu mengingatkanku pada seekor bebek. 

Sejak itu aku agak selektif memilih calon-calon Peri-ku. Bahkan di bangku SMA aku nggak menemukannya sama sekali. Sekali cowok bernama Ferdi mendekatiku dan menyatakan ingin memacariku. 

"Boleh saja, tapi kamu harus mau kupanggil Peri," kataku memberi syarat. 

Mulanya ia menyetujui. Tapi ketika aku mulai memanggilnya dengan nama itu di depan teman-teman dan keluarganya, ia mulai menjauhiku. Ah, biarin aja. Aku yakin kok suatu saat nanti akan benar-benar hadir sosok Peri di hadapanku. *** 

________________________________________________________________________________

hehehe maaf ya cuma dikit..... abis sempet ga sempet nulis nih gara-gara ulangan harian banyak bangetttttttt...

jadi pusing sendiri kan @@

oh iya? gimana ciritanya? pasti ga bagus. ga menarik. hhaaaaaaaaahhhhhhhhhaaaaaaahahhhaaaa maklum masih amatiran :D

tetep stay ya ^^

Fairy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang