Senja hadir secara perlahan
sang mentari kan perlahan menenggelamkan dirinya
bersandar termenung mengingat sejarah kecil hari ini
terselip di otakku secerca gambaran fisikmu
Ku melihatmu dari kejauhan
pemandangan yang lain dari biasanya
kemurnian mataku memandangmu
salah satu anugerah terindah dalam diary hidupku
mata memang tak pernah salah melihat
dan hati takkan salah menilai
sikapmu yang ramah nan lembut terhadap orang disekitar
membuktikan bagaimana sosokmu yang sebenarnya
sosok yang dulunya banyak di jumpa
tetapi hampir musnah saat ini
Kau dan aku sangatlah berbeda
kau sosok yang dipuja jutaan pasang mata
ku hanyalah pemuja
rakyat jelata yang mengharap putri istana
Ku tau
takdir bisa berkata lain
Jika Tuhan telah berkehendak
takkan ada kata mustahil di dunia fana ini
