CHAPTER 5

1.1K 57 11
                                    


"(y/n)!" kau merasakan seseorang menggoyangkan bahumu. Kau membuka matamu dan yang pertama kau lihat adalah wajah Yoongi yang sedikit cemas.

"Are you having a nightmare?" tanya Yoongi.

Kau mengangguk. Kau sedikit lega karena semua itu hanya mimpi.

"What time is it?" tanyamu pada Yoongi.

"3 AM in the morning. Go back sleep." kata Yoongi sambil mengelus rambutmu. Yoongi pun kembali berbaring di sampingmu dan memelukmu dari belakang.

"Memangnya apa yang kau mimpikan?" tanya Yoongi saat kau baru memejamkan matamu.

"Hal yang aku dan kau tidak inginkan." jawabmu. Yoongi diam, entah dia memikirkan 'hal' apa itu atau memang dia sudah terlelap, kau tidak tahu. Kau harap mimpi itu tidak akan pernah terjadi.

.

.

Alarm ponsel terus saja berdering, membangunkanmu dari tidur nyenyak. Kau mengambil ponselmu untuk mematikan alarm.

20 missed call

Kau yakin pasti itu adalah orangtuamu, tapi kau berusaha untuk tidak peduli.

"Yoongi?" panggilmu yang baru sadar kalau Yoongi tidak ada di sampingmu lagi. Kau berjalan keluar kamar dengan sangat malas lalu duduk di sofa dan menyalakan televisi.

Ah, pasti dia sedang mandi. Pikirmu setelah mendengar shower kamar mandi milik Yoongi yang sedang menyala. Setelah sepuluh menit lamanya, akhirnya Yoongi keluar dari kamar mandi dengan celana pendek hitam, dan handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya. Look, how messy him.

Kau mengadahkan kepalamu di sofa, dan melihat Yoongi berada di atasmu. Don't forget, he is topless. Kau tersenyum pada Yoongi, Yoongi menunduk untuk mencapai bibirmu dan mengecupnya berkali-kali.

"Morning kiss." kata Yoongi sambil memakai kaos putih tipis miliknya, "Aku akan ke kamar sebentar."

"Okay." katamu.

Yoongi yang tadinya ingin mengambil sesuatu, perhatiannya teralihkan setelah melihat layar ponselmu menunjukan nomor yang tidak di kenal menelepon. Karena penasaran Yoongi mengangkatnya, dan menunggu suara di seberang sana berbicara duluan.

"(y/n), where are you? Your mom worried about you."

Yoongi diam setelah mendengar suara di seberang sana adalah pria.

"(y/n)? Are you there?"

Call ended.

Yoongi mematikan panggilannya dan kembali ke ruang tamu.

"25 missed call." kata Yoongi sambil memberikan ponsel milikmu lalu duduk di sampingmu.

Kau mengambil ponsel yang Yoongi berikan, "Ya, orangtuaku," jawabmu yang sudah tahu apa maksud Yoongi berkata seperti itu. Tapi, tadi kau rasa hanya ada 20 missed call kenapa jadi bertambah 5?

"I don't think so, aku tadi mengangkatnya. Kurasa dia teman priamu."

Kau menoleh, menatap Yoongi dengan arti 'siapa?' dan Yoongi hanya mengedikkan bahunya tidak tahu.

"Dia bilang apa?" tanyamu.

"Dia bilang, orangtuamu mencarimu. Aku tidak menjawabnya dan langsung aku matikan panggilannya." jelas Yoongi.

Siapa? Kenapa pria itu bisa dekat dengan orangtuamu? Setahumu, teman-teman kampusmu tidak ada yang sedekat itu denganmu. Kau terdiam memandang televisi yang sebenarnya tidak kau tonton hanya karena memikirkan hal yang tidak terlalu penting itu.

[BTS FICTION] LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang