"Itachi, kau terlihat bahagia," ujar Mikoto dengan senyumnya. Dia amat jarang melihat putranya yang satu ini tersenyum sendiri. Jagankan putra sulungnya, bahkan suami dan anak bungsunya jarang tersenyum.
"Begitukah?" ujar Itachi dengan senyum yang masih menempel di bibirnya.
"Dari tadi kau tersenyum."
Mendengar ucapan itu, Itachi segera melonggarkan otot wajahnya. Membuat senyum diwajahnya menghilang. Dia tidak sadar kalau dirinya sedang tersenyum."Ada hal yang mengganggumu?" Kali ini Fugaku yang bertanya. Pada kenyataannya saat ini mereka sedang berada di ruang makan, sehingga tidak hanya Mikoto saja yang melihat kejadian unik itu.
"Tidak. Maaf atas ketidaknyamanan ini," Itachi menunduk meminta maaf, merasa keluarganya tidak nyaman dengan sikapnya barusan.
Fugaku menggeleng. "Tidak-tidak. Bukan itu maksudku," kepala keluarga Uchiha meletakkan sendoknya, kemudian menatap putra sulungnya dengan serius. "Kau sudah dewasa, umurmu sudah tidak muda lagi. Kuharap alasan kau tersenyum adalah karena seseorang."
Melihat pengharapan besar dari kedua orang tuanya, bahkan Sasuke mendengarnya dengan seksama, Itachi memantapkan diri untuk mengatakannya sekarang.
"Aku bertemu seseorang."
"Akhirnya putraku..." respon Mikotolah yang paling antusias. Setelah berkali-kali menyiapkan kencan dengan gadis-gadis cantik, akhirnya Itachi menemukan seseorang yang disukainya juga.
"Tapi dia lelaki," ujarnya ciut.
"Ehem," Fugaku memecah kecanggungan. "Kau tau kalau pasangan sejenis sudah dilegalkan di negara ini. Kami tidak mempermasalahkannya."
Itachi menatap Fugaku tidak percaya. "Terimakasih Otou-san."
Mikoto ikut tersenyum mendengarnya. "Perkenalkanlah dia pada kami," ujar Mikoto dengan nada keibuan.
"Baiklah. Aku akan memperkenalkannya."
"Sebenarnya..." kini pandangan tertuju pada sang Uchiha bungsu yang sedari tadi diam. "Aku juga ingin memperkenalkan seseorang pada Tou-san dan Kaa-san."
"Benarkah? Mimpi apa aku semalam?" ujar Mikoto histeris. Dia tidak menyangka, kedua putranya yang bisa dikatakan sulit dekat dengan seseorang akhirnya memiliki pujaan hati. "Anata, apakah kita akan segera menimang cucu?"
"Kau terlalu terburu-buru, sayang," ujar Fugaku sambil menggenggam tangan istrinya. Dia tidak bisa menutupi senyum bahagianya saat mendengar berita dari kedua putranya saat ini.
"Siapa nama pasanganmu, Itachi?" tanya Mikoto antusias.
"Namanya Kyuubi. Sebenarnya kami belum jadi pasangan. Tapi aku akan segera melamarnya, Kaa-san."
Mikoto ingin berteriak 'Ahhh so sweet,' namun dia mengurungkannya karena nama Uchiha yang dia sandang.
"Lalu, siapa pasanganmu, Sasuke?"
"Kami juga belum jadian. Namanya Naruto."
"Masalah itu bisa diurus belakangan. Yang terpenting perkenalkan mereka dulu pada kami."
"Baik Kaa-san," ujar Itachi dan Sasuke bersamaan.
.
.
."Apa benar dia akan datang?" tanya Mikoto kesekian kalinya. Pasalnya dia sudah menunggu lima belas menit.
Mikoto sudah tidak sabar menunggu calon-calon menantunya. Dia penasaran siapa yang sudah membuat putra-putranya jatuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Milikku
Fanfiction"Berhenti mengkuti ucapanku, Aniiki." "Jangan bercanda, Sasuke." Tunggu, sejak kapan Uchiha bercanda? Story by Ichizuki Takumi Disclaimer : Masashi Kishimoto Oneshot