Pt. 1

8 1 0
                                    

Gadis itu sedikit membungkuk dan berjalan pergi, masih bersama Adit.

"Jadi, mau tanda tanganku nggak?"

plaak!
Yana memukul tengkuk Adit dengan papan tanda tangannya.

"Kamu tadi ngapain bilang aku sepupumu!??"

"Ya itu kan biar banyak yang mau bantu kamu Yana...." Adit meringis sabar.

**

Setelah 15 menit yang lalu Adit pergi untuk meeting OSIS, Yana yang tengah berjalan melewati tempat parkir hendak pulang itu memekik.

"Gilaa! Thanks banget kak Adit!! Lumayan lah 12 tanda tangan."

Yana memeluk papan tanda tangannya senang. Tiba-tiba ekor mata gadis itu tak sengaja melihat sang Ketua OSIS yang ia kagumi. Ia spontan menghentikan langkahnya.

"lho itu kak Reza kan?"

Yana menganga tak percaya.berlarilah gadis itu menghampiri sang Ketua OSIS yang tengah duduk di motor yg diparkirkan.

"kak boleh minta tanda tangannya ya kak?? Plisss..."

"Eng....nggak ah."

kak Reza ketawa nggak jelas gitu sambil melambaikan tangannya yang mengisyaratkan tidak-_-.

"Plis kak... kakak namanya kak Reza kan? Kak Reza kan baik, pliss ya kak..."

Yana mulai merayu-rayu nggak jelas-_-.

"Hmm tapi ada syaratnya."

"Apa kak??"

"Kamu joget sambil nyanyi disitu."

Tangak kak Reza menunjuk tepat di depannya. Yana meneguk ludah.

'Ah yaudah lah. Yang penting dapet tanda tangan.'

"Joget sambil nyanyi apa kak?"

"oplosan? Oplosan aja kali ya" biar seru."

Adit yang ternyata berada di belakang Reza terkekeh.

Gadis itu pun melakukannya. 3 OSIS lainnya yang berada di samping Reza tertawa terpingkal-pingkal.

Saat Yana hendak menagih tanda tangannya, ada anak MOS cewek,rambutnya sebahu cantiik....banget. Anak itu menyodorkan papan tanda tangannya di hadapan Reza.

"Kak boleh minta tanda tangannya?"

Dan langsung di tanda tanganin coba! Gimana Yana nggak nyesek!??-_-.

"Woy Za! Jangan langsung di kasih dong. Kasian tau, yang Yana Ra...bella di suruh joget-joget dulu yang itu langsung lu kasih tanpa syarat."

Anak OSIS di samping Reza membaca nama Yana yg terdapat pada nametag pada atas saku sebelah kiri Yana lambat-lambat.

"Yang ini kan kan cantik. Yang itu... yah gitu lah."

setelah menanda tangani papan anak cantik itu, Yana maju 2 langkah.

"Kak boleh minta tanda tangan?" tanya Yana sedikit jutek.

Reza berdiri dan mendekati Yana. Reza mulai mencopot kacamata gadis itu.

"Ckck. Nggak cantik-cantik amat.Pake behel lagi. Lain kali aja ya."

Reza menjatuhkan kacamata hitam itu di tangan Yana. Yana diam membeku menahan air matanya yang hampir jatuh. Gadis itu berlari pergi dari tempat parkir dan kembali menuju kelasnya.

"AKU BENCI KAK REZAAA!!!!!!"

Yana berteriak nyaring di dalam kelas sendirian. Anak itu menendang kursi yang alhasil dia sendiri yang terjatuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SignatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang